AJIAN PEMBAWA PETAKA

AJIAN PEMBAWA PETAKA



Wiro Sableng
PENDEKAR KAPAK MAUT NAGA GENI 212

Fanfiction By : Yuyun Nya Raza 


SATU


Di gelap nya hutan dan di tengah rintik hujan tampak sesosok bayangan berkelebat menerobos semak dan liar nya belukar di hutan rimba belantara itu.


"Hup hup hiaat hehh ," Suara terdengar melenguh di sela bibir seorang gadis cantik berbaju hitam , seolah tak perduli dengan pakaian nya yang sudah basah kuyub oleh hujan gadis itu terus merambah menerobos liar nya hutan.


Tampak di wajah nya yang cantik jelita tersirat tatapan tajam namun terlihat sigap seolah menembus gelap nya hutan.


Sekitar sepeminuman teh gadis jelita itu sudah sampai jauh kedalam hutan.


"Malam ini aku harus bisa sampai ke perbatasan Alas kidul ini , " Gumam nya dengan tak merasa lelah terus melesat menerobos hutan rimba gelap itu.


Saat gadis itu berada di tengah hutan Alas kidul itu , tiba tiba terdengar suara jeritan seorang wanita meminta tolong .


"Awww , tolooong,!! Jangaan ,!!" Suara jeritan itu begitu jelas terdengar.


Dengan sigap gadis itu memutar arah mencari dari mana suara itu berasal.


Saat itu Sang gadis jelita sudah sampai ke sumber suara jeritan itu , dengan memejamkan mata dan mengheningkan cipta gadis itu mencoba menembus gelap nya hutan dengan kekuatan mata batin nya.


Tampak terlihat di sebuah semak ada seorang gadis yang sedang meronta melawan karena ingin di perkosa oleh enam orang laki laki bertubuh besar.


"Hahahaha, Ayo kita mulai kawan kawan , aku sudah tidak sabar lagi ," Ujar salah seorang di antara enam laki laki itu.


Ketika mereka mulai ingin menggagahi sang gadis malang itu tiba tiba ! .


" Lepaskan gadis itu manusia bejat ,!!" Terdengar suara bentakan dari sebuah pohon besar yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.


Ke enam laki laki itu mendongak melihat keatas pohon , tampak seorang gadis jelita berbaju hitam berdiri di dahan pohon dengan berkacak pinggang.


" Hei , rupa nya kita dapat mangsa satu lagi kakang , hahahaha ," Ujar si lelaki berkumis sambil tertawa.


"Hai gadis cantik , turun lah kemari ayo kita bersenang senang.


DUA


Gadis berbaju hitam itu tetap berdiri tegak di dahan pohon dengan mata melotot tajam kearah ke enam lelaki itu.


Ke enam lelaki itu tampak masih tertawa gembira, sementara gadis yang hendak di perkosa itu tampak beringsut dan bersembunyi di balik semak belukar.


"Turunlah gadis montok , kami berjanji akan bermain dengan perlahan ,hahahaha ," lelaki itu terus merayu sang dara berbaju hitam itu.


Tetapi tampak nya sang dara tidak ingin berlama lama dan membuang waktu, maka dengan secepat kilat tangan nya tampak menepis dan mengibas terdengar suara berdesing dan di sertai bau busuk yang menyengat lalu..?


"Aaakhhh,,!!" Teriakan lengkingan dari dua orang lelaki itu terdengar di sertai roboh nya tubuh mereka dengan mata dan anggota tubuh yang terlihat menghitam dengan menebar bau busuk.


Ke empat kawan nya yang melihat dua teman nya tewas , langsung menyerang sang dara di atas pohon itu tetapi sang dara tak bergeming sedikit pun malah terlihat wajah nya yang seketika beringas dan menyeringai sadis.


" Hiaaaat ,, huuppp , jlegaaar ,!!! " Suara dentuman di sertai hawa panas terlihat menyerang sang dara.


Tapi yang di serang tetap tak bergeming lalu sang dara kembali mengibaskan tangan nya , suara menderu dan desingan senjata kembali terdengar dan di sertai bau busuk yang menyengat yang kemudian menumbang kan ke empat orang lelaki cabul itu.


Mayat bergelimpangan di bawah pohon itu terlihat mati dengan tubuh berwarna hitam ,sang dara yang merasa sudah menghabisi mereka lalu perlahan turun dan menghampiri si gadis tadi.


" Keluar lah kau sudah selamat nyi ," Ujar sang dara memanggil si gadis yg sedang bersembunyi.


Gadis itu lalu bersujud dan berterima kasih kepada sang dara jelita itu , tanpa banyak bicara sang dara menotok tubuh sang gadis lalu membopong tubuh nya melesat membawa tubuh itu pergi.


" Rukmini , Romo Biyung apakah kalian masih hidup ," Sang dara bergumam lirih tak terasa air mata menetes di pipi nya.


TIGA


Sementara itu di sebuah sungai tampak seorang pemuda berbaju putih berambut gondrong sebahu tampak asik mandi, sesekali terdengar suara bersiul siul dari mulut nya dengan sedikit di monyongkan.


Pemuda itu perlahan menggosok gosok badan nya terlihat jelas guratan angka 212 di bagian dada nya , ya dialah pendekar kapak maut naga geni 212 Wiro sableng.


"Kalau sudah mandi tubuh ku terasa segar dan tak bau kambing lagi hehehe ," Sang pendekar bergumam sambil mengenakan pakaian nya.


Setelah selesai Wiro beranjak dan kembali melanjutkan perjalanan nya , tetapi sebelum Wiro melangkah tiba tiba ..? " Buur buur ,,!!" Suara benda tercebur ke sungai , Wiro menoleh dan dengan mata melotot melihat ada sosok mayat mengambang dengan tubuh yang menghitam dan berbau busuk , Sang pendekar kapak maut naga geni 212 terkejut lalu perlahan berjingkat melihat ke bawah sungai , sangat terlihat jelas sosok mayat itu adalah jasad seorang laki laki yang hampir telanjang separuh badan.


"Walaah ,ini mayat kemana baju nya kok aurat nya kemana mana ," Ujar Wiro Sableng.


" Kalau di lihat lihat mayat ini seperti mati karena racun warangan tapi kata Eyang Sinto hanya tiga orang di dunia persilatan ini yang memiliki Ajian Paku Bantai Warangan , Apakah sudah kembali muncul pendekar Sakti pemilik Ajian ini ," Ujar Wiro sambil garuk garuk kepala.


Lalu dengan mengepalkan tangan nya Sang pendekar Tampak mengeluarkan sebilah kapak dari pergelangan tangan kiri nya , lalu di tempelkan ke tubuh mayat yang terkena racun itu.


Terlihat asap hitam masuk tersedot kedalam kapak maut naga geni 212 dan tak lama tampak terlihat Jarum jarum berwarna hitam dengan bau busuk yang sangat menyengat.


" Benar dugaan ku , ini Paku Bantai Warangan yang di miliki salah satu dari Tiga Setan pemakan Racun ," Wiro berkata lalu kembali memasukan kapak sakti itu ke balik baju nya.


EMPAT


Wiro Sableng kemudian kembali melangkah melanjutkan perjalanan nya menuju ke sebuah desa yang berada tak jauh dari hutan yang di lalui nya.


"Kruwuk,,kruwuk ," Terdengar bunyi perut sanf pendekar yang tampak nya lapar , lalu Wiro bergegas mencari di mana adanya kedai agar dia bisa mampir dan makan.


Selang beberapa saat wiro sampai di sebuah kedai di ujung desa itu dan bergegas masuk kedalam kedai , suasana tampak lumayan ramai dengan datang nya para pembeli di warung itu , Sang pendekar yang sudah kelaparan segera memesan nasi dan ikan bakar , saat sedang lahap nya makan tampak datang segerombolan pasukan kerajaan yang seperti mencari sesuatu.


" Kalian semua yang berada di sini dengarkan titah adipati ini , barang siapa yang melihat atau bertemu dengan seorang gadis berbaju hitam berwajah cantik di harap melaporkan kepada pihak kerajaan dan akan di beri imbalan sekantung keping emas , dengarkan baik baik,!!" Ujar seorang yang berbaju kerajaan berkata.


Para pembeli di warung semua mengangguk dan menjura , terkecuali Sang pendekar yang tengah asik melahap makanan nya.


Sang perwira kerajaan yang merasa di acuhkan lalu membentak Wiro Sableng yang sedang asik makan.


"Hei kau ,!! Kenapa kau tuli bahkan tak sedikit pun menjura hormat pada kami pasukan kerajaan ," Bentak sang perwira.


Wiro yang masih sibuk tetap acuh tak menghiraukan bentakan perwira itu , lalu terlihat beberapa prajurit tampak menghampiri Wiro yang sedang minum.


"Wuutt wuutt ,," Suara pedang yang di sabetkan kearah Wiro Sableng , tetapi Sang pendekar dengan santai mengelak dari serangan itu.


"Tunggu dulu , ada apa tiba tiba kalian menyerangku kalau pedang kalian kena baju ku walaah bisa sobek dan bisa telanjang aku hehehehe ," Wiro berkata sambil memajukan badan nya.


"Pemuda sinting ,tak tau adab kau kira sedang berhadapan dengan siapa hah ,!!" Bentak sang perwira.


" Mana aku tahu kalian siapa , yang aku tau ini kedai tempat makan bukan istana kerajaan ," Wiro berkata sambil menggaruk garuk kepala nya.


" Kurang ajaar,,!! Ayo serang dia prajurit ,!!" Sang perwira memerintah.


Para prajurit segera menyerang Wiro dengan garang nya , tetapi Sang pendekar Wiro Sableng terlihat mengelak seperti sedang bermain main , lalu saat sang perwira yang bergerak menyerang Wiro tampak Wiro menyilangkan Kaki nya dan,,?


" Bruuuk , " tubuh sang perwira terjerembab terjatuh dengan posisi tengkurap.


" Hahahaha , tuh kan ku bilang apa di sini warung makan banyak kursi dan meja , kalau salah sedikit pasti kau jauh , " Wiro tertawa terbahak bahak.


Sementara sang perwira bangun dan menahan malu , lalu memerintahkan semua pasukan nya untuk pergi meninggalkan kedai itu.


Di tempat yang tak jauh dari tempat itu tampak seorang dara berbaju hitam tampak berdiri tegak memperhatikan para pasukan istana itu pergi lalu ketika pasukan kerajaan itu masuk kedalam hutan tampak sang dara melesat menguntit dan mengikuti rombongan itu.


Saat para pasukan kerajaan masuk kedalam hutan tiba tiba Sang dara sudah siap menghadang di tengah perjalanan.


" Berhenti..!! " Sang perwira memerintahkan pasukan nya.


"Hai nisanak , mau apa kau menghadang jalan ku ," Tanya Sang perwira kerajaan.


"Aku mau bertanya pada kalian di mana keberadaan sepasang gembel sakti si kacung Adipati itu ," Jawab sang dara jelita.


"Untuk apa kau tanyakan itu, apa urusan mu dengan nya ," Tanya perwira itu lagi.


" Mereka berhutang nyawa padaku , dan aku ingin menagih nya." Jawab Sang dara singkat.


"Aku tidak tahu , sudah minggir jangan ganggu jalan kami," Ujar sang perwira.


"Pilih beritahu atau pilih mati ,!" Ancam Sang dara dengan posisi berdiri tegak dan merentangkan tangan nya.


"Kurang Ajar betina sundal , cari mampus kau ,!! Prajurit serang dia ," Perintah sang perwira.


Para prajurit itu langsung menyerang kearah sang dara berbaju hitam , tetapi belum sampai serangan mereka , tampak tubuh para prajurit yang roboh secara beruntun dengan kondisi menghitam dan terkapar mati.


Hanya tinggal sang perwira kerajaan seorang diri yang berada di atas kereta , sang perwira terlihat sangat ketakutan karena melihat betapa sadis nya cara sang dara membantai semua prajurit nya.


" Ayo katakan dimana tempat Sepasang gembel Sakti itu ,atau kau mau ku bikin mampus Argadana ," Bentak Sang dara sambil kembali merentangkan tangan nya.


"Ampuuun nyi..Ampuuun baiklah akan ku beritahu , Sepasang gembel Sakti berada di bukit Kapur di sebelah selatan Alas kidul nyi.." Sang perwira berkata dengan tubuh gemetar ketakutan.


Di kira diri nya telah selamat dari maut tapi nyata nya Sang dara justru menghabisi nya .


Mayat sang perwira terkapar mati dengan tubuh menghitam dan berbau busuk.


LIMA


Suasana di pedataran bukit kapur terlihat sunyi dan lengang , yang ada hanya bongkahan bongkahan batu besar yang berada di tempat itu.


Di sebuah gua di ujung pedataran bukit itu tampak terlihat ada tiga orang laki laki tua yang berpenampilan aneh dan terlihat berpakaian compang camping , mereka tampak duduk bersila dengan mata terpejam , saat ketiga orang itu sedang khusyuk bersemedi tiba tiba ada angin menderu di sertai hawa panas yang membuat suasana gua menjadi gerah dan pengap.


Ketiga orang itu sontak membuka matanya dan mulai mengerahkan tenaga dalam untuk menetralisir hawa panas yang datang bersama angin berkekuatan ghaib itu.


" Kita harus bersiap siap Kento , akan ada tamu hari ini ," Ujar Salah seorang di antara mereka yang berkepala botak.


Mereka bertiga lalu bangkit berdiri dan melangkah menuju pintu gua , dan benar saja terlihat di atas sebuah batu besar ada sesosok yang berpakaian hitam sedang berdiri tegak dengan berkacak pinggang.


Si botak dan kedua kawan nya keluar menuju ke pedataran yang berjarak 10 tombak dari sosok yang berdiri di atas batu itu.


" Rupanya hari ini ada tamu yang tak di undang datang ke tempat kami ini ," Si botak berkata sambil mengelus dagu plontos nya.


"Kau benar gembel setan , aku datang kemari untuk menagih hutang padamu ," Jawab Sosok di atas batu yang tak lain Adalah Sang dara jelita berbaju hitam.


"Hutang apa gadis cantik ,kami merasa tak punya urusan dengan mu , atau kau sengaja datang untuk bersenang senang dengan kami , hehehe,," Si botak berkata dengan tertawa mesum.


"Baiklah kalian akan bersenang senang dulu sebelum aku mencabut nyawa kalian satu persatu ," Sang dara menjawab dengan seringai sadis dan mengerikan.


Ketiga gembel tampak mengepalkan tangan mereka dan secara bersamaan menghantamkan pukulan sakti kearah Di mana Sang berdiri , " Wuussh...buumm..!!" Suara pukulan yang terdengar berdegum menghantam kearah Sang dara , tetapi betapa terkejut nya mereka Ajian dan tenaga dalam yang mereka hantamkan kearah Sang dara , tak sedikit pun mampu menembus pertahanan Sang dara berbaju hitam itu.


Dengan Seringai dan wajah yang beringas Sang dara tampak memutar tangan nya dan mengibaskan nya kearah ketiga gembel itu , hawa panas di sertai bau busuk menyeruak tercium dan di sertai suara desingan senjata yang melesat menderu kearah ketiga gembel itu.


"Sriingg..Sriing..wreet .." Suara senjata rahasia Sang dara terdengar menderu dahsyat.


"Awaasss...Itu Paku Bantai..!! " Si botak berteriak keras , tetapi terlambat salah seorang kawan nya telah terkena serangan senjata itu dan terlihat roboh dengan tubuh menghitam berbau busuk.


"Biadab..betina sundal kau telah membunuh kawan ku !!, rasakan ini ..huupp , heeeh ,"Si botak berteriak geram lalu dengan posisi berdiri tampak mengepalkan tangan dan tampak dari tangan nya terlihat merah membara seperti bara api.


"Terima ini betina sundal,,!! Hiaaaat aarrghh,,!! Buuummm...jeguuum..blaaar..!!" Suara dentuman itu serasa seperti ingin meluluh lantahkan bukit kapur itu.


Si botak merasa sudah berhasil menghabisi Sang dara , tetapi apa yang terjadi sungguh di luar dugaan nya, Sang dara tampak masih kokoh berdiri dengan tak bergeming sedikit pun dari tempat semula.


" Setan alas, siapa gadis itu kenapa dia bisa bertahan dari pukulan Gembel mengamuk di pasar , pasti gadis ini bukan orang sembarangan ," Si botak bergumam sambil menyeka mulut nya yang berdarah.


Di atas batu Sang dara terlihat mendongak keatas langit sambil merentangkan kedua tangan nya lalu dengan tubuh bergetar dan berputar Sang dara turun dan menukik menyerang kearah Kedua setan gembel itu , " Wreeettt...Sriiiing...kraaakk...kraaak...Aaaaaakhhhh...!!" Terdengar desing senjata menderu di iringin teriakan kematian dari kedua Gembel Setan itu.


Kedua Gembel itu roboh dengan tubuh menghitam dan berbau busuk , Sang dara yang tadi tampak beringas dan bengis kini terlihat dengan wajah sedih dan menangis , Sang dara jelita itu berteriak keras dan meraung penuh amarah lalu terduduk lesu dan roboh tak sadarkan diri.


Sementara itu di balik sebuah batu besar tampak ada yang sedari tadi mengintip pertarungan di tempat itu.


Sosok yang tak lain adalah Sang pendekar kapak maut naga geni 212 terlihat keluar dari persembunyian nya lalu bergegas menghampiri Sang dara berbaju hitam yang dalam keadaan tak sadarkan diri.


Wiro Sableng lalu dengan sigap mengangkat tubuh sang dara lalu membopong nya dan membawa tubuh Sang dara pergi meninggalkan bukit kapur itu.


------------------------- T A M A T --------------------


 *

* *


WARNING : 

Cerita ini Hanya untuk hiburan semata.

Dipersembahkan Khusus untuk seluruh pengemar serial wiro sableng pendekar kapak maut naga geni 212. Karya Bastian Tito.


Buku Lainnya


Komentar :