Tengkorak Lembah Jahanam

Tengkorak Lembah Jahanam

"huahaha....  suara tawa menggelegar  mengejutkan orang orang yg sedang berada dipasar.

orang orang yg terkejut lari berhamburan menjauh ketika sesosok manusia tengkorak muncul dengan pedang peraknya.

manusia tengkorak berjubah hitam itu meliar menatap setiap orang yg ada disitu. Seolah olah sedang mencari seseorang.

Sekali lagi tawanya membahana membuat mereka yg sudah takut menjadi lebih ketakutan lagi.

tiba tiba dia berteriak dengan lantangnya... "manusia manusia jahanam beritahu aku dimana beradanya pendekar kapak maut naga geni 212...!!?"

sambil terus matanya mencari cari sosok yg dimaksud.

orang orang yg berada dipasar tidak berani bersuara mereka ketakutan melihat sosok berjubah hitam yg menyeramkan itu.

"dasar manusia manusia bodoh, ditanya malah meringkuk seperti cacing tanah,  bedebah jahanam kalian semua .." bentak si jubah hitam.

dia melangkah mendatangi seorang lelaki tua yg sedang meringkuk ketakutan sambil mengayunkan pedangnya, "sreett,  tinggal seujung kuku lagi akan mengenai leher lelaki tua itu tiba tiba sebuah ranting membuat pedang sijubah hitam melanting ke atas.

Betapa terkejutnya si jubah hitam seketika karena  pedangnya terdorong cukup keras.

"Manusia bedebah jahanam siapa kau..." bentaknya dengan keras.

Berdiri dihadapannya sesosok perempuan berambut pirang berwajah jelita. Sesaat dia terpesona melihat kecantikan perempuan itu. 

"Siapa perempuan ini, aku seperti pernah mendengar ciri cirinya.." guman  sijubah hitam dalam hati.

"Siapa aku itu tidak penting, yang jadi pertanyaan ku apa urusan mu membuat onar didesa ini dan apa juga urusan mu mencari pendekar kapak maut naga geni 212.." kata perempuan berambut pirang itu.

Dengan tertawa pelan sijubah hitam berkata.... "Wahai perempuan cantik, urusan ku disini bukan menjadi urusan mu dan urusan ku mencari pendekar kapak maut naga geni 212 juga bukan urusan mu pergilah menjauh dari sini

"Tempat ini tidak cocok untuk perempuan secantik dirimu.." ucap si jubah hitam dengan senyum nakalnya.

"Manusia setan... " bentak perempuan berambut pirang dengan emosinya.

"Aku berada disini karena kau yg jadi urusannya... lanjutnya sambil mempersiapkan kuda kudanya.

Melihat perempuan berambut pirang dengan kuda kudanya sijubah hitam pun mempersiapkan pedang peraknya.

Dengan gesit perempuan rambut pirang menghujamkan ranting ditangannya siap untuk menusuk tenggorokan sijubah hitam.

Sijubah hitam membuat putaran setengah lingkaran untuk menangkis ranting tersebut sekaligus mengeluarkan jurus pedang perak menelan bumi.

"Ciatt hiatt ranting patah berkeping keping.

Perempuan berambut pirang merasakan tangannya kesemutan.

Dalam hati perempuan berambut pirang menyebut jurus si jubah hitam. "Pedang perak menelan bumi..."

"Apakah dia Pangeran Banyu biru alias Bulus biru alias Tengkorak lembah jahanam...??

Bertanya tanya dia dalam hati.

Mendengar ucapan sijubah biru , mendidihlah darah Bidadari Angin Timur.

Dengan ketus dia berkata..

"Urusan apa kau ingin membuat perhitungan dengan Wiro...!??"

Apa kau punya permusuhan dengannya...??" tanyanya lagi.

"Kening sijubah hitam berkerut, lalu diapun berkata: "bajingan itu telah membunuh saudara angkatku."

"Siapa, sahut Bidadari Angin Timur.

Dengan lantang sijubah hitam menjawab...

"Pangeran Matahari..."

Matahari baru saja terbit dan kicauan burung bersahut sahutan membangunkan Bulus Biru dari tidurnya.

Matanya memicing melihat matahari yg sudah mulai tinggi.

"Huahh, sambil mengucak ngucak matanya dia bangkit dan berdiri, menoleh kearah selatan.

"Perjalananku masih jauh dan aku masih harus mencari bedebah jahanam Wiro Sableng. Tapi aku mau mencuci muka dulu.." gumannya dihati.

Setelah beberapa tombak berjalan akhirnya dia menemukan sungai jernih beraliran cukup deras. Setelah melihat kekanan dan kekiri bulus biru melepas jubah dan juga melepas penutup wajah yg selama ini dia pakai berbentuk topeng tipis seperti kulit dan terlihatlah wajah seorang pemuda berparas rupawan berkulit putih seperti perempuan.

Siapa yg menyangka kalau ternyata Tengkorak Lembah Jahanam adalah seorang pemuda yg masih muda yg selama ini menyembunyikan wajahnya dibalik topeng

Dia membasuh wajahnya dan merasakan kesejukan air sungai.

Namun tiba tiba satu suara mengejutkannya.

"Wahai, Pangeran Banyu Biru tidak disangka ternyata kau memiliki wajah begitu rupawan yg mampu memikat hati, suara itu berkata sambil tertawa merdu.

Bulus biru yg sangat terkejut langsung

mengambil topeng dan menutup wajahnya hingga

terlihat sosok tengkorak yg sangat menyeramkan.

Suara yg berkata tadi ternyata milik seorang perempuan berparas biasa dan berpenampilan sangat sederhana. Dia mengenakan baju terusan berwarna biru muda dengan celana putih sebatas betis. Perempuan itu tersenyum dan berkata: "Bulus biru, aku tahu siapa kau, kau datang dari negri yg sangat jauh, negri ginseng. Negri yg kata mereka menyimpan banyak misteri dcn salah satunya adalah dirimu.

Bulus biru alias Tengkorak lembah jahanam terdiam menatap perempuan yg ada dihadapannya. Sesaat dia tidak mampu berkata kata seolah olah dia tunduk pada tatapan mata perempuan itu.

Namun akhirnya dia berkata: " siapa kau dan sedang apa disini....!??"

Perempuan berbaju biru itu tertawa pelan lalu berkata: "siapa aku, aku juga tidak tahu,

Sekar tersenyum menyambut kedatangan Bulus biru.

Sementara Bulus biru menatap Sekar tanpa berkedip, namun dengan cepat dia memalingkan wajahnya.

Bulus biru lalu berkata: "sedang apa kau berada disini....!??

"Apa yang kau cari disini..??" Apa kau masih mencari mawar hitam...?? kembali bulus biru mengajukan pertanyaan.

Sekar tertawa pelan lalu berkata: " Apapun urusan ku disini itu tidak penting, aku hanya sedang menikmati pemandangan yg ada disini..."

Seperti tidak percaya Bulus biru berkata kembali " tidak ada pemandangan indah yg dapat dinikmati disini, yg ada hanya hutan belantara dan lubang seukuran manusia dewasa.."

"Justru itu yang sedang aku nikmati Pangeran Banyu.. " jawab Sekar sambil menatap Bulus biru seolah olah ingin menembus langsung kejantungnya.

Bulus biru tidak berani menatap Sekar dia memalingkan wajahnya kearah lain.

Tiba tiba terdengar suara tawa yang begitu renyah dan membuat Bulus biru terkejut. Suara tawa yg sangat dikenalinya.

Ketika dia berpaling kearah suara itu, keluarlah sesosok perempuan berambut pirang atau yg lebih dikenal lagi sebagai Bidadari Angin Timur.

Betapa terkejutnya Bulus Biru melihat Bidadari Angin Timur.

Dia menatap seolah tidak percaya dengan apa yg dilihatnya.

"Kkaauu sedang apa disini, mana bayang hitam yg membawamu kabur waktu itu...?? berteriak bulus biru karena sanking kagetnya.

Perempuan berambut pirang itu yg memang Bidadari Angin Timur adanya tersenyum sinis padanya.

" Kenapa kau mesti terkejut Tengkorak Lembah Jahanam apa kau takut melihatku membahana tawanya Bidadari Angin Timur.

"Takut kau bilang,.." sahut bulus biru..

"Kenapa aku harus takut padamu, kau dengar aku tempo hari kalau tidak karena ditolong si bayangan hitam mungkin kau sudah tinggal nama sekarang..." mengejek bulus biru dengan senyum sinisnya.

Terlihat wajah Sekar sangat pucat bahkan dari sudut bibirnya mengalir darah yg sangat kental dan dia jatuh terkulai tak berdaya.

Berteriak histeris Bidadari AnginTimur melihat Sekar jatuh tak berdaya. Dengan sigap Bidadari AnginTimur mengeluarkan jurus andalannya namun terdengar suara parau yg begitu pelan.

"Bidadari Angin Timur, jangan bertarung melawan dia kau tidak akan pernah menang melawan cincin pembawa petaka itu. Satu satunya senjata yg mampu menghancurkannya hanya Kapak Maut Naga Geni 212 milik Wiro Sableng..." berucap Sekar sambil berusaha untuk bangkit

Bidadari Angin Timur berlari memeluk tubuh Sekar agar tidak terjatuh kembali.

Sementara Bulus biru tidak mampu berkata apapun, pikirannya menjadi kalut dengan apa yg telah dialaminya. Dia tidak menyangka kalau senjatanya telah melukai orang yang diam diam mulai disukainya.

Sedangkan Sekar mulai bangkit berdiri lalu berkata: " Pangeran, urusan kita belum selesai dan aku belum kalah, aku tantang kau sampai seribu jurus. Sekar mulai mempersiapkan kuda kudanya dan mengeluarkan setangkai mawar hitam yg sudah diawetkan.

Bulus biru melihat Sekar dengan perasaan kalut sisi hatinya menangis melihat keadaan Sekar namun disisi yg lain penuh amarah ingin membunuh Bidadari Angin Timur.

Dan saat Bulus biru mulai mempersiapkan kuda kudanya dengan setengah hati, dengan sangat cepat Sekar menyerang hingga jubah hitamnya robek besar disambar duri dari mawar hitam yang ada ditangan Sekar.

Betapa terkejutnya Bulus biru dengan serangan Sekar yg begitu cepat. Lalu dia mengeluarkan jurus tengkorak meminta nyawa, dengan tangan yg ditengadahkan seperti orang yg meminta minta lalu secepat kilat menebas kearah leher Sekar.

Sementara Sekar melintangkan kedua tangannya untuk melindungi dirinya.

Dengan sigapnya Bulus biru mengacungkan jarinya mengeluarkan cahaya biru redup yg

berbau Cendana dan sangat mematikan.

Wiro pun tidak mau kalah dia mengeluarkan jurus pukulan sinar matahari yg sangat terkenal. Dua cahaya biru dan putih bergelut diudara seperti naga. Dan terdengarlah suara dentuman yg sangat keras.

Bidadari AnginTimur terhempas jatuh karena kedahsyatan dua pukulan sakti itu, sedang Bulus biru terbungkuk muntah darah sementara Wiro masih berdiri walaupun sedikit goyah.

Cepat cepat bulus biru mengatur jalan nafasnya dan mulai menyerang. Dikeluarkannya pedang perak yang juga jadi andalannya .

Sementara Wiro juga tidak mau kalah dia juga telah memegang kapak maut naga geni 212 ditangan kanannya.

Teriakkan bulus biru menggelegar " Hiaattt, sambil dia mengayunkan pedang peraknya sedangkan Wiro menangkisnya dengan kapaknya terdengarlah bunyi dua senjata beradu.

Bulus biru mundur menjauh merasakan tangannya kesemutan dan dia melihat ujung pedangnya telah somplak.

Dia mulai lagi bergerak dengan gesit sambil mengeluarkan cahaya biru redup dari cincin pembawa petaka. Sedangkan Wiro tidak lagi memberi ampun pada Bulus biru. Dengan mengeluarkan pukulan sinar matahari dari tangan kirinya untuk menangkis cahaya biru redup dari cincin bulus biru Wiro juga mengayunkan Kapak Maut Naga Geni 212 dan crasss terdengar teriakan histeris Bulus biru yg menggenggam tangannya yg berdarah.

Cincin pembawa petaka hancur lebur dihantam Kapak Maut Naga Geni 212. Rasa sakit serta perih yg tidak tertahankan membuat bulus biru jatuh terduduk.

Dia menatap dengan penuh amarah pada Sang Pendekar.

Ingin rasanya dia membunuh Wiro saat itu namun dia sudah tidak berdaya apa apa lagi.

Wiro Sableng datang mendekatinya lalu berkata .. "aku tahu apa maksudmu mencariku tapi aku tidak mempermasalahkan itu, karena yang terpenting yang harus kau lakukan sekarang adalah mengubur Sekar dilubang yg telah dibuatnya untuk mengubur dirinya sendiri. Dan aku rasa kau pasti mengenal Sekar dengan sangat baik " Wiro berdiri sambil menepuk bahu Bulus biru.

"Baiklah sobat aku pergi dulu jaga dirimu baik baik dan kuharap bila kelak kita bertemu kembali kau sudah bisa melupakan dendamnu dan kita bisa bersahabat dengan baik." Wiro menjura lalu menarik tangan Bidadari AnginTimur berlari pergi kearah selatan.

Sementara itu Bulus biru hanya bisa terdiam menahan rasa sakit pada tangannya sambil dia menatap tubuh Sekar yang telah kaku. Dia tidak dapat membendung airmatanya hatinya begitu perih bagai tersayat pisau.

TAMAT

Sumber : WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Buku Lainnya


Komentar :