Perbedaan Utama: Padel vs Tenis – Apa yang Membedakannya?

KMI News, JAKARTA - Sepintas olahraga padel mirip dengan tenis terkait dengan sepak bola serta lapangannya. Meski demikian, terdapat Perbezaan Antara Padel dan Tenis yang mudah diketahui.

Padel dan tenis merupakan olahraga raket yang memiliki banyak kesamaan.

Padel mengambil inspirasi dari tenis; meskipun demikian, evolusi serta ciri khasnya menjadikan padal sebagai jenis olahraga tersendiri dengan peminat yang semakin bertambah, termasuk di Indonesia akhir-akhir ini.

Padel menghadirkan permainan yang lebih bersifat kerjasama, bergantung pada taktik pukulan balik, serta sesuai untuk segala rentang umur. Di sisi lain, tenis memfokuskan diri pada keterampilan teknikal masing-masing pemain, kekuatan fisik yang unggul, dan pertandingan di area terbuka.

Pemilihan di antara permainan padel dan tenis bisa ditentukan oleh maksud untuk bermain, selera terhadap gaya permainan, serta kondisi fisik dan tingkat keterampilan pemain.

Kedua olahraga ini sama-sama memberikan manfaat kesehatan, kebugaran, dan sosialisasi yang besar bagi para pemainnya.

Namun perbedaan padel dan tenis yang mendasar adalah dalam aspek teknis, aturan permainan, hingga dinamika strategi di lapangan.

Berikut adalah perbandingan antara olahraga padel dan tenis:

Perbedaan Padel dan Tenis

1. Dimensi dan Rancangan Lapangan

Padel

  • Ukuran lapangan 10x20 meter
  • Perihal permukaannya yang terbuat dari bahan keras, sintetik, atau rumput buatan
  • Berada di tengah-tengah dinding kaca dan logam, yang merupakan elemen dalam permainan tersebut.
  • Ketinggian jaring adalah 88 cm (di tengah).

Tenis

  • Dimensi lapangannya adalah 23,77 kali 8,23 meter untuk tunggal dan 23,77 kali 10,97 meter untuk ganda.
  • Tanah liat, rumput, atau keras
  • Tidak ada pembatas, ruang bermainnya terbuka.
  • Ketinggian jaring adalah 91,4 cm (di tengah).

Catatan: Pada permainan padel, dinding digunakan untuk mencerminkan kembali bola, serupa dengan cara bermain squash. Di sisi lain, dalam tenis, pantulan hanya terjadi di permukaan lapangan saja.

2. Alat Permainan

Padel

  • Roket tanpa kawat pendorong, bergaya ramping dengan berbagai lubang kecil
  • Dimensi raket lebih kecil dengan struktur yang padat.
  • Bola yang seperti bola tenis tetapi memiliki tekanan angin di dalamnya yang lebih rendah.

Tenis

  • Raket dilengkapi dengan senar (strings), yang ukurannya lebih besar dan bobotnya lebih ringan.
  • Ukuran raket lebih panjang dan lebar
  • Bola dengan tekanan tinggi dan bergerak lebih kencang

Catatan: Raket padel diciptakan agar dapat mengendalikan bola dalam ruang terbatas, sementara raket tenis difokuskan pada tembakan jauh yang Powerful.

3. Jumlah Pemain

Padel

  • Biasanya berlatih sendirian, tapi tidak secara resmi saat turnamen.
  • Ganda format standar turnamen

Tenis

  • Seseorang memasuki bentuk yang sah
  • Umum tetapi tidak eksklusif

Catatan: Permainan padel hanya diselenggarakan dalam bentuk ganda pada turnamen resmi, yang mengutamakan kolaborasi tim yang erat.

4. Metode dan Rencana Bermain

Padel

  • Pelayanan permainan tenis meja yang dilakukan di bawah pinggul harus memantulkan bola satu kali sebelum menyeberangi jaring.
  • Bola mampu memantul di tembok sehingga masih berada dalam pertandingan, menghasilkan taktik pantulan serta pengendalian area.
  • Permainannya berjalan lebih lambat dan mengharuskan pemain memiliki kecepatan tangan serta respons cepat.
  • Padel lebih menekankan pada pengendalian, penempatan, serta kolaborasi tim.

Tenis

  • Layanan tenis dijalankan di atas kepala dengan kecepatan tinggi serta strategi pengaturan posisi bola.
  • Bola dianggap mati bila mengenai daerah yang berada di luar garis batas atau gagal dipukul kembali setelah melewati satu kali pentalan di lantai.
  • Lebih intensif, memerlukan daya dorong besar dan kecepatan tinggi pada tiap serangan.
  • Tennis lebih mengutamakan kemampuan individual, beragam teknik servis, serta ketahanan jasmani.

5. Aksesibilitas dan Popularitas

Padel dikenal sebagai olahraga yang lebih inklusif karena tingkat kesulitan tekniknya yang relatif lebih mudah untuk pemula. Hal ini membuat padel sangat populer di kalangan rekreasional dan sosial, terutama di Spanyol, Italia, Argentina, dan kini mulai berkembang di Asia.

Tennis memiliki sejarah panjang sebagai cabang olahraga berprestise serta olimpiade, di mana turnamen internasional seperti Wimbledon, Roland Garros, dan US Open mengukuhkannya sebagai sebuah sport elit dengan standar profesi yang tinggi.