Kemenkeu Catat Arus Modal Asing Senilai Rp 50 Triliun Menuju SBN

KMI News , Jakarta - Departemen Keuangan mengumumkan bahwa instrumen keuangan pemerintah (صندVMLINUX SBN Tetap menjadikan investasi menarik bagi para pemodal berkat penilaian yang positif terhadap situasi fiskal di Indonesia, yang dikenal tertib dan stabil. Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal dari Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengatakan bahwa arus modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN) sudah melampaui angka Rp 50 triliun sejak awal tahun ini. "Secara year to date Lebih dari Rp 50 triliun sudah masuk sebagai modal asing ke dalam Surat Berharga Negara," ujar Febrio saat berbicara dengan para jurnalis di Hotel Borobudur, Jakarta, pada hari Rabu, 18 Juni 2025.

Dia menyebutkan bahwa tingkat suku bunga surat berharga negara (SBN) telah menurun sebesar 40 basis poin dari awal tahun. Dia menjelaskan bahwa penurunan yield ini terjadi di saat masa ketidakpastian ekonomi global dan hal tersebut jarang dialami oleh banyak negara lain. "Jika biasanya Indonesia menerima aliran modal keluar, kali ini justru kebalikkannya; arus dana masuk meningkat sehingga membuat yield-nya merosot. Ini disebabkan karena ada minat yang kuat pada pembelian SBN kita," ungkap Febrio.

Febrio pun menggarisbawahi ketidakstabilan di pasar keuangan dunia. Dia menyatakan adanya suatu fenomena tersebut. decoupling Antara hasil obligasi AS dengan tenor 10 Tahun dan indeks nilai tukar dolar AS (DXY) menunjukkan tren yang tidak biasa dalam tiga bulan belakangan, di mana tingkat suku bunga negara tersebut meningkat tetapi mata uangnya malah mengalami pelemahan. "Keadaan seperti ini jarang terjadi," ungkapnya, "menandakan bahwa pasar global mulai ragu-ragu tentang kepercayaan ekonomi AS pada saat ini." Dia berspekulasi bahwa situasi ini mungkin akan bertahan hingga akhir tahun atau bahkan mencapai periode setahun mendatang.

Menurutnya, situasi itu berpotensi mempengaruhi bagaimana pasaran global bereaksi terhadap pembelian obligasi. Dia menduga bahwa sejumlah besar negara-negara sedang berkembangan mungkin akan mengalamai aliran keluar modal, khususnya ketika fenomena ini terjadi. decoupling Berjalan demikian. Akan tetapi, Indonesia malah menjelma sebagai tujuan utama bagi arus modal asing yang masuk.

Kita memelihara kedisiplinan keuangan meski menghadapi situasi yang tak menentu. Kitajagakannya. resilience "kita," katanya Febrio. Dia menggarisbawahi kesesuaian antara komunikasi berkelanjutan dengan para pemangku kepentingan dalam memelihara keyakinan. "Dengan begitu, para pemegang saham akan menyadari bahwa aspek fiskal Indonesia terpantau dengan cermat," tambahnya.

Febrio menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menggunakan dana anggaran dengan bijak sehingga masih dapat merangsang perkembangan ekonomi sambil tidak mengabaikan kestabilannya. "Kestablilasan ini pastinya dipertahankan jika kita bisa membuktikannya bahwa meskipun kita akan terus mendukung," resilience, terdapat rangsangan dalam jangka waktu singkat, kami perlu mendorong pengeluaran tersebut hingga akhir tahun," ujarnya.

Dia menyebut bahwa pemerintah akan mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara efisien dan disiplin untuk tetap mendapatkan kepercayaan masyarakat.