Harga Mengalir Naik: Saham Lapis Dua di BEI yang Direkomendasikan Oleh Ahli Investasi

RB News.CO.ID - JAKARTA. Harga saham kelompok kedua di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kenaikan sejak bulan Juni tahun 2025. Selanjutnya, saham grup kedua manakah yang menawarkan peluang investasi berpotensi baik?
Saham lapis kedua meliputi sekumpulan saham yang berkapitalisasi kecil sampai sedang tetapi memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Pada Bursa Efek Indonesia (BEI), kategori tersebut termasuk dalam Indeks SMC Liquid.
Berdasarkan data statistik BEI hingga Selasa (18/6), indeks SMC Liquid yang berada di posisi 309,22 menunjukkan kenaikan sebesar 3,58 poin atau 1,17% dari hari sebelumnya. Peningkatan dalam satu bulan terakhir mencapai 9,50 poin atau 3,17%. Sedangkan selama periode tersebut, Indeks SMC Liquid memperlihatkan pertumbuhan sebanyak 6,66 poin atau 2,20%. year to date (ytd).
Performa tersebut secara signifikan melebihi Indeks LQ45 yang terdiri dari saham-saham blue-chip. blue chip , yang telah dikoreksinya masih berada di angka 37,33 poin atau turun sebanyak 4,46% hingga saat ini (YTD).
Analis dan juga VP Pemasaran, Strategi, dan Perencanaan Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, menyebutkan bahwa pertumbuhan indeks SMC liquid dari awal tahun disupport oleh beberapa alasan.
Pertama , peningkatan biaya barang-barang mentah seperti emas sudah memicu kenaikan harga saham perusahaan sejenis, misalnya PT Aneka Tambang Tbk ( ANTM ) mengalami kenaikan sebesar 1.925 poin atau 124,60% hingga akhir tahun (YTD) mencapai level 3.470. Selanjutnya, harga saham PT Merdeka Copper Gold Tbk ( MDKA ) melaju sebesar 41,07% ytd ke level 2.250 .
Kedua Kinerja keuangan kuartal I-2025 yang cukup kuat juga berkontribusi terhadap kemajuan indeks tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan laba bersih beberapa emiten seperti ANTM yang meningkat 794% secara tahunan, BTPS dengan kenaikan 17,73%, LSIP mencatatkan kenaikan 45%, TAPG menguat 117%, serta BIRD tumbuh sebesar 42,8%.
Audi menambahkan, komposisi saham dalam indeks SMC Liquid didominasi sektor barang baku dan energi, yang secara langsung mendapat keuntungan dari naiknya harga komoditas.
Ini menyebabkan performa indeks SMC menjadi lebih stabil daripada LQ45 yang mayoritas terdiri dari saham perbankan, yang sedang menghadapi penurunan kinerja disebabkan oleh suku bunga yang tinggi serta biaya kredit yang semakin naik.
Meski demikian, ia berpandangan penguatan ini cenderung tematik sehingga masih mengindikasikan pergerakan yang dinamis.
"Jika pada paruh kedua 2025 terdapat perkembangan seperti meredanya dampak kebijakan tarif AS, pemangkasan suku bunga, dan stabilitas ekonomi makro domestik, maka potensi rotasi sektor menuju saham-saham big caps yang menjadi konstituen LQ45 bisa kembali terjadi," kata Audi kepada RB News, Rabu (11/6).
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menilai wajar jika dalam beberapa waktu terakhir kinerja indeks SMC Liquid mampu mengungguli indeks LQ45.
Ternyata, berbagai saham di dalam indeks tersebut merupakan bagian dari sektor-sektor yang sedang menjalani proses pemulihan harga mulai awal tahun, misalnya saja sektor energi, real estat, serta Barang Konsumen.
Dalam konteks sektoral, aset terkait dengan energi serta barang mentah menurut pandangan saya masih berpotensi menjadi penggerak utama secara positif untuk periode singkat. Hal ini disebabkan oleh penyesuaian harga komoditas yang kini cenderung lebih stabil dan pergantian fokus dari sektor besar menuju sector tersebut. second liners yang memiliki nilai investasi dan potensi pertumbuhan yang lebih menarik," kata Ekky kepada RB News, Rabu (11/6).
Sementara itu, Angga Septianus dari posisi Community Lead di PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menjelaskan bahwa peningkatan umum pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir juga berkontribusi pada pertambahan nilai indeks SMC Liquid. Hal tersebut disebabkan sebagian besar komponen indeks ini adalah saham-saham perusahaan kedua tier.
Menurut dia, dukungan untuk hal itu datang dari penurunan tensi perdagangan di antara Amerika Serikat (AS) dan Cina pasca kedua negara mencapai persetujuan tentang tariff, ditambah dengan perubahan kurs rupiah yang menguntungkan dibandingkan dengan dollar AS.
"Pengurangan tingkat suku bunga oleh Bank Indonesia seiring dengan penguatannya nilai tukar rupiah turut mendongkrak indeks," terang Angga kepada RB News, pada hari Rabu (11/6).
Tonton: izin operasi di raja ampat dicabut, pt kawei masih terkait dengan keluarga aguan
Ekky mengestimasi bahwa Indeks IDX SMC Liquid memiliki potensi untuk meneruskan kenaikan sampai diakhir tahun, terlebih apabila suasana hati yang positif pada bidang energi, real estat, serta konsumen bisa dipertahankan.
Sebaliknya, indeks LQ45 dipandang hanya akan mencerminkan pemulihan yang kuat jika ketidakpastian dunia berkurang dan para investor kembali tertarik pada saham blue chip yang sekarang masih dijual dengan harga lebih rendah dari nilai intrinsiknya.
Rekomendasi Saham
Audi menyarankan untuk membeli saham PT Blue Bird Tbk ( BIRD dan PT Bank CIMB Niaga Tbk ( BNGA ) dengan sasaran harga masing-masing sebesarRp 2.200 dan Rp 1.940. Dia pun merekomendasikan untuk melakukan pembelian saham PT Merdeka Copper Gold Tbk ( MDKA dan PT Avia Avian Tbk (صند.nlmakes/settingsdialog AVIA ) pada tingkat harga sasaran masing-masing sebesar Rp 2.600 dan Rp 515.
Saat ini Ekky menganjurkan para pemodal untuk mempertimbangkan PT Pembangunan Perumahan Tbk ( PTPP ) sebagai strategi trading jangka pendek. Jika berhasil breakout Di tingkat harga Rp 500, saham tersebut memiliki potensi untuk naik keRp 530 sebelum mencapai target swing di angka Rp 580.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ( SMGR ) dianggap tetap menarik bahkan setelah masuk ke dalam periode eks-dividen, dengan trend bullish yang memiliki potensi untuk terus berlanjut menuju target harga Rp 3.500.
Bagian untuk sektor energi meliputi PT Medco Energi Internasional Tbk ( MEDC Dipandang masih berada dalam tren bullish kuat dengan sasaran mencapai Rp 1.440.
Saham dari bank digital PT Bank Jago Tbk tersebut ARTO Dimulai untuk memperlihatkan perubahan arah, dengan tujuan berikutnya yang dekat adalah sekitar Rp 2.000 dan kemungkinan kelanjutannya bisa mencapai antara Rp 2.400 sampai Rp 2.700.
Gabung dalam percakapan