Dinas Kesehatan Lobar Mendorong Peningkatan Layanan Melalui Monev ILP Terpadu
Acara tersebut digelar di lima Puskesmas yaitu Lingsar, Kuripan, Sigerongan, Gunungsari, dan Meninting. Acara ini dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan, H. Zulkipli, S.Kep., MM pada hari Selasa, tanggal 17 Juni 2025.
Dalam keterangannya, Zulkipli menyatakan bahwa Monev ini merupakan langkah penting untuk memastikan ILP dilaksanakan sesuai dengan standar dan membawa dampak langsung bagi masyarakat.
“Evaluasi ini penting untuk memastikan ILP berjalan sesuai standar dan membawa manfaat langsung bagi masyarakat,” tegasnya saat melakukan monitoring di salah satu puskesmas.
Implementasi monitoring dan evaluasi pada kesempatan ini bertujuan untuk menjamin bahwa SOP ILP dijalankan sesuai dengan pedoman teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Di samping itu, acara ini pun mengkaji pencapaian Program Kesehatan Tanpa Biaya (PKT) serta penyerapan Standar Pelayanan Minimum (SPM), yang kedua hal tersebut merupakan ukuran mutu layanan pada skala pusat kesehatan masyarakat.
Zulkipli mengutamakan kebutuhan sinkronisasi dan kerjasama pada level petugas lapangan:
"Kami berharap untuk meningkatkan solidaritas dan memperkokoh kerjasama di antara para petugas kesehatan, sebab puskesmas merupakan garis depan dalam layanan kesehatan," katanya.
Di luar pengawasan administratif saja, acara ini pun bertujuan menerima umpan balik dari lapangan, mendeteksi kendala teknis, serta menyediakan penyelesaian segera. Anggota Dikes Lobar memberikan bantuan teknikal di tempat dan menjawab beragam kesulitan yang dialami oleh staf medis.
Respon di lapangan juga sangat mendukung. Sejumlah besar petugas medis dengan senang hati menerima acara tersebut sebab mereka merasakannya sebagai sumber dorongan moril dan bantuan teknis, selain itu juga memfasilitasi dialog dua arah yang produktif antara eksekutor program dan penentu kebijakan.
Dinas Kesehatan Lombok Barat menginginkan bahwa lewat pemantauan terus-menerus, pelayanan kesehatan dasar di daerah mereka dapat semakin sigap, seimbang, serta bermutu. Janji ini merupakan elemen penting dari usaha jangka panjang untuk menciptakan sistem perawatan kesehatan yang inklusif dan menyesuaikan diri dengan permintaan penduduk setempat.
"Kita tak cuma datang untuk memberi penilaian, tapi juga buat membantu dan meningkatkan layanan tersebut. Itu semua menjadi bagian dari tugas kita agar bisa menjadikan pelayanan kesehatan di Lombok Barat makin efisien," tutup Zulkipli. ***
Gabung dalam percakapan