Tidak Cuma Orang Tua,Tahapan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Kaltara Juga Fokus pada Pelajar

RB NEWS, TANJUNG SELOR - Salah satu cara untuk memperbaiki pelayanan medis serta mendeteksi awal permasalahan kesehatan adalah dengan ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Usman mengatakan bahwa program pemeriksaan kesehatan tanpa biaya (PKG) juga akan mencakup siswa yang masih dalam masa pendidikan formal.

Agar lebih membantu para murid, mereka berencana mengirim pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) ke setiap sekolah.

"Untuk memastikan efisiensi di masa mendatang, kami berencana agar staf layanan kesehatan kita yang berkunjung ke sekolah-sekolah," jelas Usman pada hari Selasa (13/5/2025).

Ini disebabkan oleh banyaknya kasus gangguan kesehatan pada anak yang luput dari deteksi dini akibar kurangnyasigns yang jelas.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan berkala guna mengevaluasi keadaan tiap anak, terutama yang berdomisili di daerah terpencil.

"Karenanya, program PKG ini merupakan satu tindakan penting dalam upaya memperbaiki pelayanan kesehatan di kalangan siswa melalui fokus pada para pelajar. Tujuannya adalah agar implementasi program PKG di Kalimantan Utara terus berkembang," jelasnya.

Berdasarkan data yang dimiliknya, realisasi program PKG di Provinsi Kaltara baru mencapai 79,3 Persen.

Di mana sebanyak 3.664 orang yang menjadi target Dinas Kesehatan Kaltara, baru 2.879 orang yang telah melakukan PKG.

Oleh sebab itu, Dinkes Kaltara akan melibatkan seluruh Puskesmas serta tenaga medis yang ada di Kaltara dengan harapan program PKG ini dapat berjalan berkelanjutan.

Di samping itu, ia mengakui bahwa proyek ini juga menjadi elemen penting dalam strategi untuk meningkatkan pelayanan promosi dan preventif.

Terutama untuk kalangan anak usia sekolah.

Cek kesehatan yang dijalankan meliputi pengecekan berat dan tinggi tubuh, kondisi mata, keadaan gigi, tekanan darah, serta tes untuk mendeteksi anemia.

"Tujuan kami adalah memverifikasi pertumbuhan anak-anak di Kalimantan Utara tetap sehat dan mendapatkan pemantauan kesehatan yang rutin. Hal ini sangat esensial dalam menghindari risiko penyakit berkelanjutan semenjak usia dini," jelasnya.

(*)

Penulis: Desi Kartika Ayu Nuryana