Tantangan Kesehatan Menghalangi JCH Asal Parigi Moutong untuk Berangkat ke Tanah Suci
Laporan Jurnalis RB NEWS, Abdul Humul Faaiz
RB NEWS, PARIMO - Sebanyak 199 jamaah calon haji (JCH) dari Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), telah diberangkatkan menuju Arab Saudi.
Secara sebenarnya, jumlah Jemaah Calon Haji dari Kabupaten Parigi Moutong adalah 200 orang.
Hanya tetapi, seorang JCH bernama Muhammad Mustaqim tidak dapat pergi.
Kejelasan tersebut diumumkan oleh Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Parigi Moutong, Subhan Lapu, pada hari Jumat, 23 Mei 2025.
Dia mengatakan bahwa Muhammad Mustaqim tidak dapat pergi karena keadaan kesehatannya tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan ibadah haji.
"Tim medis provinsi melakukan pemeriksaan kesehatannya dan menyatakan bahwa kondisi beliau tidak memungkinkan untuk pergi," jelas Subhan.
Mohammad Mustaqim sebelumnya merupakan bagian dari Kloter 11 Embarkasi Balikpapan bersama dengan rombongan dari kota Palu, kabupaten Sigi, serta Parigi Moutong.
Pemeriksaan medis itu dijalankan sebelum regangan bergerak dari embarkasi Balikpapan, pada hari Rabu, 21 Mei 2025.
“Karena pertimbangan medis, maka keberangkatannya ditunda dan insya Allah digantikan tahun depan jika kondisi membaik,” ujar Subhan.
Muhammad Mustaqim telah dijemput keluarganya dan tiba di rumah.
Kementerian Agama pun sudah menangani pengiriman kembali koper dan milik pribadi Muhammad Mustaqim kepada keluarga mereka.
“Alhamdulillah koper sudah kami terima hari ini dan telah diserahkan kepada ahli waris,” kata Subhan menambahkan.
Dengan batalnya keberangkatan ini, jumlah JCH Parigi Moutong tahun ini resmi menjadi 199 orang beserta petugas.
Kementerian Agama Kabupaten Parigi Moutong secara berkala mengevaluasi serta berkoordinasi bersama tim pendamping jemaah haji dari kedua negara, yaitu Indonesia dan juga Arab Saudi.
"Kita tetap memelihara komunikasi dengan petugas rombongan serta tim yang ada di Arab Saudi guna memastikan layanan bagi para jamaah," kata Subhan.
Dia menekankan bahwa hal tersebut sangat berarti bagi peningkatan kenyamanan serta keselamatan dari Jemaah Calon Jajang, terutama mereka yang berasal dari Parigi Moutong. (*)
Gabung dalam percakapan