Sukuk Ritel SR022 Siap Dirilis, Kupon Diprediksi Melebihi SR021

RB NEWS.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana untuk mengeluarkan Sukuk Ritel (SR) seri SR022. Sesuai dengan kalender, periode pemesanan SR022 akan dimulai pada hari Jumat (16/5) minggu ini. Tingkat kupon yang ditawarkan dalam SR022 diharapkan akan lebih menarik daripada seri sebelumnya.
Kepala Divisi Utang Tetap di PT Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto, mengestimasi bahwa tingkat bunga dari surat berharga SR022 kemungkinan besar akan mirip dengan seri sebelumnya, yaitu SR021. Hal ini dikarenakan tingkat bungan ditentukan sesuai dengan hasil rata-rata obligasi pemerintah jangka waktu 10 tahun yang menjadi patokan.
Menurut data dari Trading Economics, yield SUN tenor 10 tahun tercatat sebesar 6,82% pada hari Selasa (13/5) jam 18:38 Waktu Indonesia Bagian Barat. Angka tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan posisinya sebelumnya. yield pada bulan September tahun lalu ketika menawarkan SR021 dengan tingkat sekitar 6,6%.
"Menurut saya, hasilnya kemungkinan akan lebih tinggi karena suku bunga yang sedang berlaku saat ini cukup tinggi, jadi kupon diperkirakan akan berkisar antara 6,25%-6,75%," ungkapnya dalam wawancara dengan RB NEWS.co.id pada hari Selasa, tanggal 13 Mei.
Akhirnya, Ramdhan mengira bahwa permintaan untuk SR022 akan sangat bergairah. Terlebih lagi dengan adanya ketidakpastian yang tetap tinggi.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) menginformasikan bahwa penjualan SR021 telah tercatat senilai Rp 24,22 triliun.
Ramadhan pun mengusulkanannya, walaupun sifat-sifat dari SR022 bisa ditransaksikan, namun dia menilainya hold to maturity Lebih unggul. Ini disebabkan oleh perubahan yang terus-menerus di pasaran sekunder bersamaan dengan ketidaktentuan global.
Secara umum, pasar obligasi domestik dinilai memiliki prospek yang positif. Pemangkasan suku bunga dan pertumbuhan supply-demand menjadi pendorongnya.
Wah, menurut Ramadhan, yield SUN 10 tahun kemungkinan masih akan mengalami penguatan sepanjang tahun ini. Dia menyatakan dengan yakin bahwa ia percaya bisa kembali ke angka 6,5%-6,6%. Begitulah katanya.
Gabung dalam percakapan