Simak Saran Saham INKP Dari Para Ahli Pulp & Paper

RB NEWS.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak dalam produksi kertas dan kotak karton di bawah payung grup Sinarmas, yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk ( INKP Perusahaan ini mencatatkan laba bersih senilai US$ 140,11 juta di kuartal pertama tahun 2025, meningkat 7,16% jika dibandingkan dengan periode serupa di tahun sebelumnya.
Analis dari Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan menganggap bahwa pencapaian performa tersebut sangat bagus dan mencerminkan stabilitas dalam operasi dan efisiensinya perusahaan meski berada di bawah tekanan tantangan pasar global.
“Dari sisi katalis positif, INKP memiliki diversifikasi produk yang cukup luas. Pabrik baru yang direncanakan beroperasi 2025 juga mendorong pertumbuhan pendapatan ke depan,” terang Ekky pada RB NEWS, (13/5).
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa harga pulp global masih menjadi risiko yang perlu dicermati investor. Setelah sempat menguat di awal tahun, harga pulp kembali mengalami tekanan. Harapannya, harga dapat kembali stabil seiring membaiknya kondisi pasar global.
“Saat ini, harga pulp Global telah memasuki zona dukungan. Dengan penurunan tensi perang tarif, permintaan untuk produk kertas dari Cina diproyeksikan akan naik. Bila hal ini terwujud, harga kertas dapat dimulai untuk menguatkan diri pada paruh kedua tahun 2025," ungkapnya dengan tegas.
Menurutnya, saham INKP tetap sesuai untuk di koleksikan dalam periode waktu singkat sampai sedang. Dari sudut pandang teknis, terdapat peluang yang muncul. rebound dari level saat ini dengan target penguatan di kisaran Rp 6.500, dan peluang kenaikan lanjutan menuju Rp 6.900.
Terkait potensi dividen, Ekky memperkirakan kebijakan INKP akan konsisten seperti tahun-tahun sebelumnya. INKP bukan termasuk yang memberikan dividen yield tinggi, sehingga dividen bukan menjadi daya tarik utama bagi investor jangka pendek.
Sependapat, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta juga menilai kinerja INKP pada kuartal I 2025 sudah cukup baik karena tetap relatif tumbuh dan berhasil menekan beban.
“Permintaan kertas saat ini memang sedang tidak banyak, namun semoga di kuartal-kuartal berikutnya lebih membaik. Hal ini sehubungan dengan sentimen perang dagang yang juga mereda, sehingga dapat membuat emiten kertas tetap bertahan,” pungkasnya.
Gabung dalam percakapan