Ribuan Ojol Surabaya Demonstrasi Serentak Hentikan Layanan, Ancam Aksi Lanjutan Jika Tuntutan Tak Dipenuhi

RB NEWS Pada hari ini, sejumlah besar pengemudi ojek online menggelar unjuk rasa di berbagai lokasi di Surabaya, Selasa (20/5). Pengemudi-pengemudi tersebut merupakan bagian dari kelompok yang dikenal sebagai Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal).

"Front Driver Online dengan tegas menyatakan penolakan mereka terhadap aplikator tidak bertanggung jawab dan ini mencerminkan pandangan semua pengemudi online di wilayah Jawa Timur," ungkap Humas Frontal Jawa Timur, Samuel Grandy saat ditemui dalam acara tersebut oleh para jurnalis.

Samuel menyebutkan bahwa kira-kira enam ribu pengemudi ojek online turut serta dalam protes tersebut. Para peserta berasal dari beragam wilayah termasuk Surabaya, Sidoarjo, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Gresik, Madiun, dan tempat-tempat lainnya.

Sebelum melaksanakan tindakan di Surabaya, para pengemudi bertemu pertama-tama di Bundaran Waru, Sidoarjo. Setelah itu, mereka bermigrasi ke sejumlah lokasi dalam bentuk konvoi.

Tempat-tempat yang dikunjungi oleh peserta demonstrasi meliputi Kantor Dishub Jatim, Kantor Diskominfo, Mapolda Jatim, Gedung DPRD Jatim, Kantor Gubernur Jatim, serta kantor pusat si pengembang di Surabaya.

"Menurut rencana, semua peserta akan mengunjungi keempat tempat operasional perusahaan dengan cara serentak, ini mencakup kantor Grab (Jl. Ketabang Kali) serta kantor Gojek (Jl. Ngagel)," katanya.

Pendapat, keluh kesal, serta ketidakpuasan para pengemudi disuarakannya di kantor aplikator tentang peraturan dan biaya yang dinilai tidak ditegakkan dengan benar, hal ini berdampak merugikan bagi para pengemudi.

Ribuannya para pengemudi ojek online mengajukan lima tuntutan nasional kepada pemerintah serta platform penyedia layanan, antara lain:

1. Turunkan secara drastis potongan aplikasi menjadi 10 persen

2. Naikkan tarif pengantaran penumpang

3. Segera terbitkan regulasi tarif pengantaran makanan dan barang

4. Tetapkan pendapatan bersih yang didapat mitra

5. Mendesak pemerintah untuk segera terbitkan UU Transportasi Online Indonesia

"(Tuntutan) sudah harga mati. Tidak bisa negosiasi. Kalau memang tuntutan tidak diindahkan, kami akan melakukan aksi demo kembali dengan massa yang lebih banyak. Dan kemungkinan 2-3 hari," imbuh Samuel.