Revelasi: 7 Sifat Psikologis Orang yang Hindari Penggunaan Toilet

RB NEWS - Untuk beberapa orang, ide menggunakan kamar mandi publik saat berada di luar rumah dapat menyebabkan perasaan sangat tidak nyaman. Mereka cenderung lebih memilih untuk menunda selama mungkin hingga mencapai lokasi yang mereka anggap lebih steril dan terjaga untuk keperluan personal mereka.

Kejadian aneh ini bukanlah sesuatu yang terisolasi; justru biasanya dikaitkan dengan beberapa aspek psikologi yang melekat pada individu tersebut. Ciri-ciri tertentu ini bisa saja ada tanpa mereka sadar sepenuhnya, tetapi cukup memberikan dampak besar pada pilihan-pilihan harian mereka tentang pemakaian tempat umum seperti toilet.

Menurut Geediting.com pada hari Senin (19/05), terdapat paling tidak tujuh karakteristik psikologis biasa yang kerap ditemui pada orang-orang dengan kebiasaan tersebut.

1. Germaphobia atau Ketakutan Terhadap Kotoran

Salah satu penyebab utama dari rasa enggan ini adalah ketakutan mendalam terhadap mikroorganisme seperti kuman, bakteri, dan virus yang mungkin hidup di permukaan toilet publik. Kecemasan mereka berkisar pada ancaman bagi kesehatan serta perasaan bahwa tubuh mereka bisa menjadi kotor saat kontak dengan area yang kurang higienis tersebut.

2. Keperluan Kerahasiaan yang Mendalam

Kelompok orang tersebut merindukan tingkat kerahasiaan yang signifikan ketika melaksanakan tugas-tugas pribadinya, misalnya buang air. Privasi total dalam lingkungan yang sepenuhnya tertutup dan tak bisa disusupi mata atau telinga siapapun menjadi harapan mereka untuk mencegah gangguan dari luar.

3. Isu Kontrol dan Prediktabilitas Lingkungan

Ada kecenderungan kuat untuk merasa perlu mengontrol lingkungan sekitar mereka secara ketat, termasuk standar kebersihan dan kondisi toilet yang akan dipakai. Toilet umum seringkali tidak memenuhi standar kebersihan pribadi yang mereka harapkan sehingga menimbulkan rasa cemas dan tidak nyaman karena kurangnya kontrol.

4. Kecerdasan Sensorik yang Tinggi

Mereka dapat merasakan ketidaknyamanan baik jasmani maupun rohani dari beberapa elemen persepsi dalam kamar mandi publik seperti aroma tak sedap, bunyi keras yang aneh, ataupun tampilan yang mengganggu. Otak mereka menangani rangsangan tersebut dengan cara yang berlebihan sehingga membuat kegiatan menggunakan toilet menjadi sebuah momen yang mendatangkan trauma.

5. Ketakutan dalam Lingkungan Umum

Menghindari penggunaan toilet umum seringkali merupakan manifestasi atau perpanjangan dari bentuk kecemasan yang lebih luas di ruang publik. Keberadaan orang asing, suara bising, atau perasaan dievaluasi bisa meningkatkan tingkat kegelisahan yang mereka rasakan saat berada di area toilet.

6. Standar Kebersihan Pribadi yang Sangat Tinggi

Ciri-ciri perfeksionisme mereka tampak dengan jelas dari standar kebersihan personal yang sangat tinggi untuk semua hal, bahkan mencakup area seperti toilet. Tempat umum yang hanya terlihat agak kotor, lembab, atau tidak terpelihara saja sudah bisa membuat mereka merasa jijik dan sama sekali enggan menggunakan fasilitas tersebut.

7. Ketidaksenangan Terkait Fungsi-fungsi Alamiah Tubuh

Sebagian orang mengalami ketidaknyamanan ekstrem, perasaan malu, atau kecemasan berkaitan dengan fungsional dasar dari tubuh mereka sendiri, khususnya saat membuang air. Adanya orang lain di sekitar ruangan tempat pembuatan kesempurnaan umum dapat semakin memperburuk rasa rapuh dan tidak nyaman terhadap tindakan intim yang sederhana namun penting tersebut.

Mempelajari karakteristik psikologis tersebut dapat memberikan pemahaman signifikan tentang alasan mengapa beberapa orang begitu terganggu ketika harus menggunakan toilet publik saat sedang dalam perjalanan atau berada di luar ruangan. Hindarannya biasanya lebih dari sekedar perilaku aneh atau main-main; justru hal itu mencerminkan aspek-aspek psikologi yang mendasar terkait kebutuhan mereka atas rasa aman dan kenyamanan diri sendiri.