Rencana Cemerlang: Ilmuawan Sukses Ubah Timbal Jadi Emas

RB NEWS, JAKARTA — Tim fisikawan Dalam percobaan ALICE di Large HadronCollider (LHC), sukses mentransformasikan timah menjadi emas menghasilkan sebanyak 89.000 atom setiap detik.

Large Hadron Collider (LHC) merupakan sebuah akselerator partikel besar yang bertugas untuk menumbuk atom bersama-sama dengan kecepatan sangat cepat.

Ilmuwan di luar sana sudah menemukan metode untuk memecah tiga partikel kecil bernama proton dari atom timbal, sehingga menghasilkan atom emas.

Menurut laporan ABC News pada hari Senin, tanggal 19 Mei 2025, dalam rentang waktu penelitian tahun 2015 sampai 2018, ALICE mengkhususkan dirinya untuk menganalisis tabrakan hampir terjadi (ultra-peripheral collisions) di antara inti timbal yang bergerak dengan kecepatan mendekati cahaya.

Sebagai gantinya dari bentrokan langsung, kedua inti hanya melewatkan satu sama lain dengan jarak yang sangat rapat hingga medan elektromagnetik gigantisque di sekitarnya terlibat dalam interaksi tersebut. Interaksi ini begitu kuat sampai mampu memuntahkan tiga proton secara bersamaan dari bagian inti timbal, menciptakan inti baru yaitu emas.

"Betapa luar biasanya bahwa alat pendeteksian kita mampu menghadapi bentrokan skala besar yang melahirkan ribuan partikel serta insiden minor yang hanya menyebabkan segelintir partikel pada suatu saat," ungkap Marco Van Leeuwen, sang pemimpin proyek ALICE.

Seiring tiga tahun uji coba, tim menghitung bahwa kira-kira 86 miliar atom emas sudah terbentuk dengan massa keseluruhan hanya mencapai 29 pikogram, yang lebih kecil dari satu per triliun gram.

Tingkat produksinya mencapai 89 000 atom per detik, namun setiap inti emas segera luruh kembali, sehingga mustahil dikumpulkan untuk keperluan komersial.

Uliana Dmitrieva, peneliti utama dari studi itu, menggarisbawahi bahwa hal ini merupakan pengukuran langsung pertama tentang produksi emas di LHC.

"Melalui keahlian khusus ALICE ZDC, analisis kali ini merupakan yang pertama kalinya secara metodis mengidentifikasi dan memeriksa indikator produksi emas di LHC dengan cara percobaan," katanya.

Di sisi lain, John Jowett, ilmuwan lain dalam tim mengatakan bahwa eksperimen ini membantu mereka memahami bagaimana partikel berperilaku, yang penting untuk meningkatkan LHC dan membangun penumbuk partikel di masa mendatang.

"Hasilnya juga menguji dan meningkatkan model teoritis disosiasi elektromagnetik, yang, di luar minat fisika intrinsiknya, digunakan untuk memahami dan memprediksi kehilangan berkas yang merupakan batasan utama pada kinerja LHC dan penumbuk di masa mendatang," tutur John.