Posko Kesehatan di Hotel Makkah Dapat Layani hingga 60 Jemaah Haji Setiap Hari

Suhu tinggi di Makkah, Arab Saudi, diketahui sebagai salah satu faktor yang menyebabkan para jemaah haji mengalami gangguan kesehatan. Setiap hari, sekitar 60 orang dari warga negara Indonesia datang untuk memeriksakan kesehatannya di Pos Kesehatan Hotel Thayeb.
Petugas Medis dari Posko Kesehatan di Hotel Thayeb, Femi Dwi Aldini, menyatakan bahwa sebagian besar jemaah menderita ISPA atau batuk dan flu.
"Jadi secara rata-rata dalam satu hari dapat menangani antara 60 hingga 40-60 pasien jika mulai dari pagi hingga malam. Terkadang ketika sangat sibuk jumlahnya melebihi itu. Untuk pengobatan kami memberikannya sesuai dengan stok yang tersedia dan mengacu pada kondisi gejala setiap pasien," jelas Femi saat ditemui di Makkah, Jumat (23/5).
Femi menyebutkan bahwa masalah kesehatan genetik jemaah asal Indonesia seperti tekanan darah tinggi dan diabetes cukup umum. Di samping itu, banyak jemaah haji yang mengeluh tentang keluhan gastrointestinal termasuk rasa mual, muntah, diare, serta kesulitan dalam BAB.
Namun demikian, Femi mengonfirmasi bahwa hingga saat ini belum ada pasien dari Pos Kesehatan Hotel Thayeb yang perlu dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi.
"Jika di hotel ini ternyata rombongan saya adalah SOC 25, Alhamdulillah tidak ada yang harus dirujuk. Namun, jika misalnya pada rombongan PDG di hotel ini atau bahkan di tempat penginapan lain, jumlah pasien yang perlu dirujuk lumayan banyak," jelas Femi.
“(Yang dirujuk) Ada serangan jantung, kemudian dari paru, terus macam-macam juga kasusnya,” tambahnya.
Femi meminta seluruh jemaah untuk senantiasa menjaga kondisi kesehatan mereka sendiri. Dia memberikan contoh bahwa batuk dan flu bukan hanya disebabkan oleh infeksi akibat bertemu banyak orang, melainkan juga dapat dipicu oleh dehidrasi di lingkungan yang panas seperti Kota Makkah.
"Panasnya cuaca membuat tubuh secara otomatis menjadi kurang cairan, menyebabkan rasa kering di tenggorokan dan paru-paru. Oleh karena itu, kami menekankan bahwa hal utama adalah memastikan asupan cairan yang mencukupi serta tambahan Oralit," jelas Femi.
Femi mengingatkan bahwa jamaah wajib meminum minimal delapan botol air mineral yang tersedia di hotel tersebut. Dua dari kedelpan botol ini dapat dicampur dengan Oralit. Selain itu, pemakaian masker tetap menjadi keharusan, terlebih untuk mereka yang sedang dalam kondisi tidak sehat.
"Setelah meminumnya, maka secara otomatis perlengkapan pelindung diri (APD) milik jemaah seperti masker harus dipakai. Selanjutnya jika ingin pergi ke luar rumah gunakan topi atau payung serta kacamata hitam, tambahkan pula pelembab kulit, dan lain-lain. Juga pastikan untuk menggunakan alas kakinya, dan bawalah penyemprot wajah," jelaskan Femi.
Gabung dalam percakapan