Plastik Dibuat dari Apa? Inilah Penjelasannya!
Plastik merupakan salah satu material yang sangat umum dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena sifatnya yang ringan, fleksibel, serta tahan lama, plastik menjadi pilihan populer. Ini mencakup berbagai macam barang seperti wadah minuman, perabot rumah tangga, hingga packaging kosmetika, dan masih banyak lagi.
Plastik yang tampak sederhana sesungguhnya melewati tahap produksi dengan teknologi serta zat kimia yang rumit. Komposisi dasar material plastik dapat bervariasi bergantung pada tipenya. Maka pertanyaannya, sebenarnya apa komponen utama dari plastik tersebut? Mari kita bahas lebih jauh dalam poin-poin berikut: 1. Plastik yang kelihatan ringan dan simpel, 2. Ternyata dibuat menggunakan metode industri dan senyawa kimia canggih. 3. Jenis plastik memiliki formula penyusun masing-masing. 4. Untuk mengetahui detail tentang hal itu, simak penjelasan lengkap kami di uraian mendetail di bawah ini!
1. Komposisi dasar serta proses pembuatan plastik

Banyak individu kurang menyadari bahwa pembuatan plastik mengandung langkah-langkah produksi yang cukup rumit. Beberapa bahan dasar dalam pembentukan plastik termasuk batu bara, minyak mentah, gas alam, serta sisa-sisa organisme hidup atau biomassa. Selanjutnya, komponen-komponen tersebut harus melewati berbagai tahap transformasi kimia dan fisis yang canggih. Proses pengolahan plastik dapat diringkas sebagai berikut:
- Pengolahan Awal: Tahap awal dalam proses ini melibatkan pengambilan dan pemisahan bahan baku dasar, termasuk batu bara, minyak mentah, gas alam, serta selulosa.
- Proses penyulingan: Selanjutnya, bahan baku mentah akan melalui proses penyulingan untuk diubah menjadi berbagai produk petroleum. Minyak mentah dipanaskan dan dikirim ke unit distilasi untuk dipisahkan.
- Polimerisasi merupakan proses yang mengubah gas olefin ringan menjadi hidrokarbon. Terdapat dua metode dalam proses ini, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
- Proses pengolahannya adalah sebagai berikut: Setelah semua bahan tercampur, mereka akan dicairkan guna menghasilkan formulasi plastik. Kemudian dilanjutkan dengan proses pembentukan butiran campuran melalui ekstrusi sehingga diperoleh barang jadi atau setengah jadi.
2. Bedanya Plastik Sintetis dengan Hayati

Apakah Anda tahu bahwa plastik dikategorikan menjadi dua jenis berdasarkan bahannya? Sebagian besar plastik yang kita gunakan dalam keseharian merupakan plastik sintetis yang diproduksi menggunakan minyak bumi atau batu bara. Akibat proses manufaktur yang sederhana dan efisien, permintaan untuk plastik semacam ini terus mengalami peningkatan.
Plastik alami (bioplastik) dibuat menggunakan karbohidrat, tepung maizena, tebu, lemak, minyak tumbuhan, serta bahan organik lainnya. Variasi plastik ini diciptakan untuk memudahkan proses degradasinya, berbeda dengan jenis plastik buatan yang cenderung sulit diuraikan. Bioplastik diyakinai mampu menekan efek merugikan dari penggunaan plastik bagi lingkungan.
3. Jenis-jenis plastik

Tidak semua jenis plastik dapat digunakan secara berulang, bahkan ada plastik yang dapat mencemari makanan hingga melepaskan zat beracun, lho. Pada kemasan berbahan plastik, biasanya ada simbol yang menentukan kemanan jenis plastik tersebut. Berikut jenis-jenis plastik yang harus kamu ketahui.
- 1 (PET/PETE): Polyethylene/Terephthalate, Biasanya dipakai untuk botol minum atau kotak berisi obat. Penggunaannya hanya sekali pakai saja.
- 2 (HDPE): High-Density Polyethylene, Biasanya dipakai untuk wadah susu, pembersar kotoran, serta shampo. Cukup aman jika digunakan berkali-kali asalkan kita selalu memelihara kehigienisan-nya.
- 3 (PVC): Polyvinyl Chloride, Biasanya digunakan untuk pipa air serta mainan. Sebaiknya dihindari penggunaannya untuk kemasan makanan dan minuman.
- 4 (LDPE): Low-Density Polyethylene, Digunakan sebagai kantong plastik, tas belanja, atau pembungkus makanan. Sebaiknya dikumpulkan untuk proses daur ulang usai digunakan.
- 5 (PP): Polypropylene, Digunakan untuk botol sirup, tali plastik, dan sedotan plastik. Relatif aman apabila dipakai kembali berkali-kali.
- 6 (PS): Polystyrene, Biasanya untuk menampung telur, styrofoam, dan sendok plastik. Dianjurkan agar tidak dipakai kembali berkali-kali.
- 7 (Lainnya): Termasuk empat tipe bahan plastik, sepetiya styrene acrylonitrile (SAN), acrylonitrile butadiene styrene (ABS), polycarbonate (PC) serta nilon. Tipe ini lebih baik dijauhkan dari makanan dan minuman.
4. Efek negatif plastik pada ekosistem sekitar

Dibalik bahannya yang ringan dan mudah dibentuk, plastik membawa mimpi buruk bagi lingkungan. Sifatnya yang sulit terurai bahkan proses penguraian plastik menghasilkan mikroplastik yang berbahaya. Bukan hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga mengancam ekosistem laut. Berikut dampak plastik bagi lingkungan:
- Plastik di lautan sering dimakan oleh binatang dan bisa menyebabkan kematian mereka.
- Plastik yang terbakar bisa menyebabkan pencemaran udara dan memiliki efek negatif pada kesejahteraan manusia.
- Zat-zat karsinogenik yang terdapat di dalam bahan plastik bisa memicu berbagai masalah seperti hambatan pertumbuhan, fungsi reproduksi, sistem saraf, serta daya tahan tubuh.
- Mikroplastik terbentuk akibat degradasi plastik bisa mengotori tanah. Hal ini membuat lahan menjadi kurang subur serta merusak kualitas air.
- Plastik yang dibuang secara acak bisa menghalangi arus air dan berpotensi menimbulkan bencana alam.
5. Metode untuk Mendaur Ulang Plastik

Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran dan penggunaan sumber daya alam adalah dengan melakukan daur ulang plastik. Proses ini dilakukan dengan cara memilah plastik dari jenis dan warnanya. Kemudian plastik akan dibersihkan dari kotoran. Setelah itu, dicacah menjadi serpihat kecil dan dilelehkan. Plastik yang sudah meleleh dibentuk menjadi produk baru.
Namun, tidak semua jenis plastik dapat didaur ulang dengan mudah. Karena bahan kimia dalam plastik, ada beberapa jenis plastik yang hanya bisa didaur ulang sekali atau dua kali. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Setelah mengetahui plastik terbuat dari apa, kini, kita lebih paham bahwa plastik tidak hanya terbuat dari minyak bumi dan juga proses pembuatannya tidak mudah. Plastik menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, namun dapat menjadi bahaya jika penggunaannya tidak batasi. Bijaklah dalam menggunakan plastik!
Gabung dalam percakapan