Peringatan Dini untuk Xabi Alonso, Modal Luar Biasa di Leverkusen Tak Cukup Jadi Pelatih Real Madrid

RB NEWSAlonso Xabier mendapat peringatan awal karena kekuatan besar di Bayer Leverkusen tak mencukupi untuk menjadikannya sebagai juru taktik Real Madrid.

Peringatan itu disampaikan oleh mantan pelatih Real Madrid, Fabio Capello.
Capello termasuk di antara mereka yang penantikan performa Xabi Alonso bersama El Real.
Seperti yang diinformasikan, Alonso dan Madrid sudah menyetujui untuk berkolaborasi dimulai dari musim 2025-2026.
Pelatih kelahiran Spanyol itu dianggap akan menggantikan posisi Carlo Ancelotti.
Berdasarkan laporan dari Spanyol, Alonso akan ditandatangani kontrak oleh Madrid yang berdurasi selama 3 tahun.
Ini berarti dia akan memimpin tim Kylian Mbappe dan kawan-kawannya sampai Juni 2028.
Alonso telah ditugaskan untuk memimpin tim menuju Piala Dunia Klub 2025 yang akan berlangsung pada Juni nanti.
Penunjukan Alonso sebagai entrenador Baru Madrid tidaklah tanpa sebab.
Walaupun masih baru dalam bidang kepelatihan, Alonso sudah menunjukkan kemampuannya saat bekerja dengan Bayer Leverkusen.
Didapuk menjadi pelatih pada Oktober 2022, mantan akademi Real Socidedad itu berhasil mengantarkan Leverkusen menjadi juara Bundesliga 2023-2024.
Periode terbaik tersebut hanya satu tahun setelah dirinya diangkat menjadi pelatih utama.
Die Werkself menahbiskan diri menjadi juara Liga Jerman untuk pertama kalinya dan hebatnya mereka berstatus unbeaten.
Pencapaian luar biasa tersebut akhirnya turut menjadi salah satu faktor yang membuat Xabi Alonso diincar oleh Real Madrid.
Sah-sah saja mereka akhirnya berhasil mendapatkan tandatangan bekas pemain tersebut.
Capello sangat memahami potensi serta kemampuan yang dimiliki Alonso.
Namun, mantan pelatih AS Roma dan AC Milan itu menekankan kepada Alonso bahwa menjadi manajer di klub seperti Madrid adalah hal yang sangat berbeda secara tingkatannya.
"Beberapa hal luar biasa sudah dilakukan oleh Xabi Alonso," kata Capello, seperti yang diambil dari Marca dan dilaporkan RB NEWS.
Kemungkinan itu memang benar, namun mengelola sebuah tim seperti Real Madrid sungguh berbeda.
itu adalah hal yang berbeda dari Leverkusen.
"Pelatihan di Madrid jauh lebih rumit dan berarti," demikian katanya dengan penambahan kalimat tersebut.
Keterangan yang diberikan oleh Capello dapat dijadikan titik pikir untuk Xabi Alonso.
Sebab itu, Capello telah mengasuh Real Madrid sebanyak dua kali dalam masa yang berbeda.
Dia melatih tim dari ibu kotanya pada periode 1996-1997 dan 2006-2007.
Selama dua masa jabatan tersebut, Capello berhasil menyumbangkan 2 juara liga di Spanyol.
Akan tetapi, tekanan serta tantangan besar yang dialami sebagai pengatur strategi untuk Madrid membuat orang berumur 78 tahun itu pun mengundurkan diri dari posisi pelatih.
Itulah pengalaman yang mungkin dihadapi Alonso setelah secara resmi menjadi pelatih kepala Madrid.
Tekanan untuk selalu meraih gelar pada tiap musim dan turnamen akan menjadi beban tersendiri bagi Alonso di Santiago Bernabeu.
Lebih parah lagi di musim 2024-2025, Real Madrid diperkirakan tidak akan mengakhiri musim tanpa memenangkan satupun trofi.
Gabung dalam percakapan