Penemuan Baru: Kenapa Gigi Ompong Lebih Cepat Datang, Menurut Para Ahli Gigi

RB NEWS , Jakarta - Menurut data dari Kementerian Kesehatan, di Singapura baru sekitar 56% populasi berusia 55 tahun atau lebih yang masih memiliki paling tidak 20 gigi alami dari jumlah keseluruhan 32 gigi pada orang dewasa. Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, juga telah menyampaikan peringatan tentang dampak negatif gaya hidup meremehkan kesehatan mulut terhadap proses penuaan masyarakat. gigi ompong , menurunkan kapabilitas pengunyahan, serta berakhir dengan gangguan gizi di lansia.

Tetapi, apakah hilangnya gigi merupakan bagian normal dari proses penuaan? Para dokter gigi memberikan jawaban tegas berupa "tidak", sebagaimana dilansir dari cnalifestyle Mereka setuju bahwa ketidakpedulian terhadap perawatan gigi, bukannya umur, merupakan elemen kunci yang mempengaruhi keberlanjutan gigi alami hingga menua.

Mitos Atau Fakta: Kehilangan Gigi pada Masa Tuanya

Dr. Kong Rui Ling, konsultan asosiasi dari Divisi Kedokteran Gigi Restoratif, Bagian Prostodonologi, National Dental Centre Singapore, menyatakan bahwa hilangnya gigi kerap dipandang sebagai hal biasa ketika seseorang menua, padahal pandangan tersebut tidak tepat.

“Ini adalah kesalahpahaman umum dan saya mengerti mengapa banyak orang berpikir demikian, terutama karena kita sering melihat orang tua dengan gigi yang semakin sedikit,” kata Dr. Kong.

Dr. Wong Li Beng, konselor tingkat tinggi dari Bagian Kedokteran Mulut dan Gigi Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, menyebutkan bahwa dengan merawatnya dengan tepat, orang bisa menjaga sebagian besar gigi mereka sampai tua.

“Kami telah melihat pasien dengan 28 gigi sehat hingga akhir usia 80-an,” ujarnya. Di sisi lain, kelalaian dalam merawat gigi bisa menyebabkan seseorang kehilangan banyak gigi bahkan sebelum mencapai usia 30-an.

Berapa Batas Maksimal Giginya Yang Dapat hilang?

Walaupun merawat gigi dengan benar dapat memperpanjang waktu hidupnya, fakta tetap menunjukkan bahwa orang dewasa masih berpotensi kehilangan antara lima sampai sepuluh gigi ketika mereka menginjak usia 60-an atau 70-an tahun, terang Dr. Kong.

"Paling tidak, 20 gigi alami dibutuhkan untuk pengunyahan yang optimal," katanya.

Gigi geraham, misalnya, adalah yang paling rentan. “Gigi ini adalah gigi besar di bagian belakang mulut yang berfungsi untuk menggiling dan menghancurkan makanan,” kata Dr. Lee Jun Sheng, pendiri Smilee Dental Clinic.

Bentuknya yang kompleks dengan banyak alur membuatnya rentan terhadap kerusakan dan pembusukan, apalagi dengan tekanan tinggi yang dihadapi saat mengunyah.

Dr. Lee menyatakan bahwa gigi geraham bertanggung jawab atas sekitar 90 persen dari tekanan mengunyak makanan, sehingga membuatnya rentan terhadap kerusakan atau patah seiring berjalannya waktu. Tambahan lagi, orang lanjut usia yang memiliki penyakit seperti arthritis reumatis, strok, atau Parkinson biasanya merasakan kesulitan dalam membersihkan gigi geraham mereka, hal ini dapat meningkatkan potensi hilangnya gigi akibat masalah tersebut.

Faktor Risiko Utama

Dr. Lee menjelaskan sejumlah alasan pokok hilangnya gigi sebagai berikut:

1. Rongga (96%): Hal ini disebabkan oleh kekeringan pada rongga mulut serta penipisan enamel gigi yang terjadi akibat penuaan. Beberapa jenis obat, termasuk antihipertensi, antihistamin, antidepressan, analgesik, dan diuretik, cenderung memperparah situasi tersebut.

2. Penurunan Gusi (60-85%): Kekotoran mulut serta gangguan kesehatan gusi dalam waktu lama seperti periodontitis dapat mengakibatkan akarnya gigi terlihat, sehingga memperbesar kemungkinan kerusakan dan hilangnya gigi.

3. Pola Makan Buruk (30-50 persen): Gula tersembunyi dalam makanan sehari-hari, seperti kopi atau teh 3-in-1, kue, dan minuman herbal, bisa mempercepat pembentukan plak dan kerusakan gigi.

4. Pengikisan Email (25 persen): Terjadi akibat paparan jangka panjang terhadap asam dalam makanan dan minuman.

5. Merokok (9 persen): Mengurangi aliran darah ke gusi, melemahkan sistem kekebalan, dan memperburuk penyakit gusi.

Merawat Gigi di Usia Tua

Walaupun ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko hilangnya gigi, pakar setuju bahwa melalui perawatan yang benar, orang masih bisa menyimpan giginya sendiri sampai tua nanti. Menurut Dr. Wong, kunci utamanya adalah menjaga kebersihan mulut, melakukan pemeriksaan berkala di dokter gigi, dan mengonsumsi makanan berserat rendah gula untuk antisipasi dini.

"Gigi seri cenderung bertahan lebih lama karena lebih sederhana untuk membersihkan dan tidak menanggung tekanan seperti yang dilakukan oleh gigi geraham. Akan tetapi, jenis gigi ini masih berisiko mengalami gangguan gusi serta trauma," papar Dr. Lee.

Merawat kesehatan gigi bukan sekadar masalah tampilan, tetapi juga menyangkut mutu hidup. Lewat pencegahan kebiasaan negatif, memelihara asupan makanan, serta melakukan perawatan gigi dengan rutin, lansia dapat mengurangi ancaman tersebut. bo geh – gigi copot dalam bahasa Hokkien – dan terus menikmati hidangan favoritnya dengan tenang sampai usia tua.