Orang yang Menjadikan Kegiatan Membersihkan Rumah Sebagai Terapi, Biasanya Memiliki 7 Ciri Kepribadian Orang yang Merasa Menurut Psikologi

Ruang Baca News Untuk beberapa orang, membersihkan rumah merupakan tugas harian yang menguras tenaga.

Akan tetapi, untuk beberapa orang lainnya, kegiatan tersebut malah terasa menghilangkan rasa cemas dan dapat membantu penyembuhan secara emosional.

Mereka mendapatkan kedamaian saat mengatur barang-barang, kenyamanan saat membersihkan lantai, serta perasaan bahagia saat melihat rumah jadi terlihat rapi dan bersih.

Psikologi kontemporer menguatkan ide bahwa kegiatan gerak tubuh semacam menyapu lantai bisa membawa manfaat penyembuhan.

Ini tak sekadar berfokus pada kerapihan sekitar, melainkan pula pada penyusunan ulang pemikiran yang terbaur serta mengurangi beban psikologis.

Pengguna yang mengalami manfaat tersebut umumnya memiliki ciri khas yang memisahkan mereka dari orang lain.

Berdasarkan laporan dari Geediting pada hari Jumat (2/5), ada tujuh karakteristik umum bagi mereka yang menganggap membersihkan rumah sebagai sebuah terapi berdasarkan perspektif psikologis:

1. Mereka Bergantung pada Olahraga untuk Menangani Tekanan

Sebaliknya dari melepaskan stres dengan cara-cara yang buruk seperti makan berlebihan, berteriak, atau menarik diri, mereka lebih memilih untuk bertindak.

Psikologi mendefinisikan hal ini sebagai "mekanisme penanganan yang didasari oleh tindakan", di mana individu menangani perasaannya dengan melakukan kegiatan gerak tubuh.

Bergerak membersihkan lantai atau mencuci peralatan dapur dapat berfungsi sebagai cara yang sehat untuk menghindar dari stres mental.

Kegiatan ini menghadirkan perasaan kontrol, hal yang amat berharga saat kehidupan seolah karam.

2. Mereka Merasakan Kebahagiaan di Tengah Proses, Bukan Sekadar pada Akhirnya

Mereka merasakan kenikmatan dalam tiap langkah pembersihan—from megilap meja, mengatur benda-benda, sampai mengepel lantai.

Mereka menumpukan perhatian mereka pada masa kini, mengubah kegiatan itu menjadi sebuah praktik kesadaran diri.

Psikologi mengungkapkan bahwa terjebak sepenuhnya dalam suatu kegiatan (yang dikenali sebagai kondisi aliran atau flow state) bisa membantu meredakan tingkat stres serta memperbaiki kualitas kesehatan emosional seseorang.

3. Mereka Umumnya Khawatir Ketika Lingkungan Kacau

Tidak teraturnya kondisi fisik dapat menggambarkan keriuhan internal.

Mereka sangat peka terhadap kondisi di sekeliling mereka.

Mereka merasa cemas, susah berkonsentrasi, atau malahan jengkel saat rumah berantakan.

Mengecek kebersihan tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga metode untuk menghasilkan lingkungan yang aman dan teratur bagi pemikirannya.

4. Mereka Memakai Kebiasaan Bersih-Bersih Sebagai Tanda Pengendalian Diri

Jika kehidupan dirasakan sebagai sesuatu yang tak bisa dikontrol, individu-individu tersebut akan memulai untuk menyapu bersih tempat tinggal mereka.

Itulah cara mereka "merebut" kembali hal-hal yang masih dapat dikendalikan.

Dalam bidang psikologi, fenomena tersebut dikenal sebagai "proyeksi kendali"—di mana individu menyuarakan perasaan memiliki kontrol atas hidup mereka melalui pengaturan sekitar fisikalnya.

Dengan menyusun kembali tempatnya, mereka dengan tak langsung mengatur ulang perasaan dan pemikirannya yang berantakan.

5. Mereka Senang Menyaksikan Dampak langsung Perjuangan mereka

Tidak seperti berbagai aspek kehidupan lainnya yang memerlukan proses panjang sebelum mencapai hasil, membersihkan rumah memberikan kesenangan langsung.

Dalam waktu singkat seperti beberapa menit hingga jam, ruangan yang tadinya kacau dapat berubah jadi rapih serta menyenangkan.

Psikolog mengatakan hal itu sebagai "hadiah visual"—yang dapat menjadi pendorong kuat bagi orang-orang yang mencari bukti nyata tentang kinerja dan nilai dirinya sendiri.

6. Mereka Manfaatkan Saat Menyapu Untuk Meditasi Dan Refleksi

Banyak di antara mereka menggunakan momen membersihkan lantai, mencuci, atau mengatur benda-benda sebagai kesempatan untuk berpikir dengan tenang.

Ide-ide bergerak dengan leluasa, dan mereka dapat mencari jawaban untuk tantangan atau cukup menangani perasaan tanpa adanya paksaan.

Kegiatan berulang seperti ini menghasilkan pola aktivitas otak serupa dengan ketika melakukan meditasi ringan, sehingga memungkinkan pikiran untuk berkeliaran secara kreatif dan reflektif.

7. Mereka Menyambungkan Kepadaan Diri dengan Ketulusan Perasaan

Untuk mereka, kebersihan di dalam rumah setara dengan kepala yang tenang dan fokus.

Mereka yakin bahwa suasana sekitar yang teratur menjadi cermin dari ketenangan batin mereka.

Setelah menyelesaikan pembersihan, tidak hanya tubuh mereka yang terasa lebih enteng, pikiran mereka pun ikut merasakan keterbobotannya berkurang.

Psikologi mengenal ini sebagai environmental psychology—pembelajaran tentang cara lingkungan berpengaruh pada tingkah laku dan perasaan manusia.

Area yang terjaga kebersihannya dapat mengundang perasaan tenang.

Kesimpulan: membersihkan rumah bukan hanya tugas fisik, melainkan perawatan emosional

Bagi beberapa orang, apa yang tampak seperti kebiasaan harian sederhana dapat berfungsi sebagai obat untuk orang lain.

Bila Anda merasakan ketenangan serta keteraturan usai menyapu bersih rumah, hal tersebut tidak datang begitu saja.

Itulah cara alami melalui intuisi Anda menemukannya sebagai terapi.

Dalam dunia yang seringkali penuh kekacauan dan ketidakpastian, membersihkan rumah bisa menjadi cara sederhana namun ampuh untuk merawat kesehatan mental.

Oleh karena itu, bila Anda merasakan ketenangan yang lebih besar setelah membersihkan debu atau mengatur kamarmu, kamu tidak sendirian dalam hal ini.

Anda adalah bagian dari kelompok orang yang telah menemukan terapi tersembunyi dalam kesederhanaan sehari-hari.