Menurut Psikologi, 7 Ciri-Ciri Ini Sebabkan Kaoskaki Tak Tertata Setelah Dicuci

RB NEWS - Menemukan sepasang kaos kaki yang sesuai setelah proses cucinya rampung seringkali dirasakan sebagai suatu prestasi kecil yang membahagiakan oleh beberapa insan. Tetapi, terdapat pula di antara kita yang tampaknya dikutuk untuk senantiasa menghadapi gunungan kaos kaki 'jomblo' tanpa rekannya masing-masing.
Phenomenon lucu ini ternyata lumayan sering terjadi dan mungkin berkaitan dengan karakteristik tertentu dari orang tersebut. Hal itu tidak mengindikasikan suatu kelemahan, tetapi hanyalah metode unik yang digunakan saat melakukan rutinitas pencucian baju harian.
Menurut laporan dari Geediting.com pada hari Sabtu (17/05), diketahui ada tujuh ciri umum yang dimiliki oleh orang-orang yang biasanya mengoleksi kaos kaki tak berpasangan setelah pencucian pakaian.
1. Tidak Rapi Dalam Tahap Pencucian
Salah satu faktor utama dibalik keanehan kaos kaki tersebut adalah cara pencucian yang kurang tertata dengan baik. Bisa jadi orang-orang itu menyebarkan kaos kaki mereka di beberapa area sebelum akhirnya dicuci, atau bahkan tidak secara langsung dimasukkan dalam tahapan pengurutan.
2. Kecondongan untuk Memundahkan Tugas-tugas Rumah Tangga
Ciri-ciri pemilik kebiasaan mengulur-ulur waktu juga umumnya dialami oleh orang-orang yang selalu menjumpai kaos kaki tanpa pasangan. Jika tumpukan pakaian kotor dibiarkan begitu saja untuk jangka waktu yang cukup panjang, hal ini dapat memperbesar peluang separasi antara sepasang kaos kaki di tengah proses pencucian.
3. Spesialis Dalam Menangani Beberapa Tugas Secara Bersamaan
Orang-orang yang umumnya mengamati kaos kaki aneh cenderung merupakan individu yang sudah terbiasa melakukan multitasking pada skala besar dalam aktivitas sehari-hari. Menyetir pencucian hanya menjadi salah satu dari berbagai pekerjaan yang dikelola secara simultan oleh mereka, sehingga aspek halus seperti mencatat kaos kaki tidak mendapat perhatian cukup.
4. Menyukai Tantangan Kecil dalam Keseharian
Ada juga tipe orang yang justru menikmati kejutan menemukan kaus kaki tidak serasi setelah mencuci. Mereka mungkin melihat ini sebagai tindakan pemberontakan kecil yang menyenangkan atau cara spontan untuk mengekspresikan sisi kreatif dalam diri mereka.
5. Kadang Sulit Ingat Hal-Hal Sepele
Kebiasaan melupakan hal-hal dengan cepat rupanya turut mempengaruhi permasalahan kaus kaki tak sesuai ini bagi beberapa individu. Sering kali kita tanpa disadari meninggalkan sebuah kaos kaki di bagian bawah bakul pakaian kotor atau mengabaikannya ketika mencarinya di area sekitar ranjang.
6. Menjaga Ketenangan Tanpa Memedulikan Berlebihan
Orang-orang yang damai kebanyakan tidak terlalu risau saat menemui kaos kaki tanpa pasangan. Mereka menganggap hal itu sebagai sesuatu yang sederhana dan tidak perlu langsung dituntaskan atau dibesar-besarkan.
7. Memiliki Semangat Kreativitas Yang Tinggi
Masyarakat yang kerap menjumpai pasangan kaos kaki tak senada seusai pencucian biasanya memiliki imajinasi yang subur. Mereka memandang sepasang kaus kaki yang berbeda ini bukan sebagai kesalahan dalam proses pencucian, tetapi sebagai celah untuk menghasilkan paduan warna yang unik dan mampu menyampaikan identitas personal mereka.
Memahami karakteristik tersebut menggambarkan bahwa fenomena kausal dari kaos kaki berantakan setelah dicuci bukanlah pertanda akhir zaman atau indikator kemacetaman. Biasanya hal itu terjadi karena gabungan antara perilaku informal, penekanan pada aspek umum, ataupun sebatas imajinasi tak terduga dalam pola hidup sehari-hari.
Gabung dalam percakapan