Menilik Masa Depan Bitcoin di Indonesia: Bisakah Menjadi Sarana Pembayaran?

Jakarta, IDN Times - Bitcoin dikenal sebagai instrumen kripto di Indonesia, tetapi bukan sebagai alat tukar kripto ( cryptocurrency Hal tersebut terjadi karena bitcoin belum dikenal sebagai mata uang atau alat pembayaran resmi di Indonesia.

Menurut Chairman Indodax Oscar Darmawan, Bitcoin saat ini telah dipandang sebagai alat finansial, terlebih setelah adanya regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan untuk aktivitas tradingnya. Selain itu, transaksi kripto sekarang menjadi objek pajak penghasilan dan tidak lagi dikenakan pajak pertambahan nilai.

"Kondisi tersebut menjadikan kriptocurrency dipandang sebagai jenis aset finansial, sebab aset-aset finansial tersebut tidak terkena pajak penjualan atau PPN. Penghapusan PPN ini merupakan hal yang positif karena menerima dan mengenali kriptocurrency sebagai salah satu bentuk aset finansial mirip dengan transaksi saham," jelas Oscar saat diwawancara pada hari Sabtu, 24 Mei 2025.

1. UU di Indonesia tidak mengakui bitcoin sebagai alat tukar resmi.

Oscar menyebutkan pasal dalam Undang-Undang (UU) nomor 7 tahun 2011 mengenai mata uang. Di undang-undang tersebut, disebutkan bahwa hanya rupiah saja yang dikenali sebagai metode pembayaran resmi di Indonesia.

Ditambah lagi dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 18/40/PBI/2016 tentang pemrosesan transaksi pembayaran yang mempertegas posisi rupiah.

"Bukan dolar AS, bukan emas, apalagi bitcoin," tutur Oscar.

2. Pernah punya pengalaman buruk buat jadikan bitcoin alat pembayaran

Oscar bercerita, dirinya pernah punya pengalaman buruk saat berupaya menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran. Pada 2014-2015 silam, dia pernah mencoba untuk menjadikan Bali sebagai Pulau Bitcoin. Jadi, dia bekerja sama dengan beberapa hotel dan restoran untuk menerima bitcoin sebagai alat pembayaran.

Oscar mengatakan, meski menggunakan bitcoin, proses penyelesaian transaksi atau settlement tetap menggunakan rupiah. Namun, dia malah diancam hukuman penjara selama satu tahun karena percobaan itu.

"Mata uangnya tetap rupiah lho, tapi mereka bayarnya pakai Bitcoin, nanti settlement pakai rupiah," tutur Oscar.

3. Sebut ada keuntungan jika kripto dijadikan sebagai alat pembayaran

Oscar mengatakan, ada beberapa keuntungan jika aset kripto digunakan sebagai alat pembayaran. Pertama, mempercepat perputaran ekonomi.

"Saya kira salah satu keuntungannya itu juga mempercepat perputaran ekonomi, karena likuiditas daripada kripto kan sekarang cukup bagus," tutur Oscar

Dengan membuka akses kripto sebagai alat pembayaran, maka para turis tak perlu menukar uang lagi selama bertransaksi di Indonesia.

"Maka, mereka dapat menghabiskan kripto yang dimiliki dengan langsung, dan ini pun berdampak pada devisa yang masuk ke Indonesia," jelas Oscar.

Tetapi, ia berpendapat bahwa mimpi tersebut tidak dapat direalisasikan akibat keberadaan dua peraturan yang mengklaim bahwa hanya rupiah saja yang diterima sebagai alat pembayaran resmi di Indonesia.

"Kedua peraturan ini perlu diubah terlebih dahulu, baik yang berupa undang-undang maupun yang bersifat Peraturan Bank Indonesia," jelas Oscar.