Mayoritas Performa Menguntungkan: Analisis dan Saran untuk Saham Bank Lapis Kedua Yang Perlu Diperhatikan

RB NEWS.CO.ID - JAKARTA. Di saat kinerja laba bank besar kurang memuaskan dan harganya masih berada dalam tren koreksi, saham bank lapis dua dapat jadi alternatif. Terlebih, sebagian bank yang sudah melaporkan kinerja keuangan juga mampu mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk ( BRIS Misalkan mencatat keuntungan bersih senilai Rp 1,87 triliun selama tiga bulan pada tahun ini atau kuartal I-2025. Angka tersebut naik 10% dibandingkan dengan periode serupa di tahun lalu yang berada di angka Rp 1,70 triliun.
Keadaan itu sesuai dengan kinerja saham emiten yang memiliki kode BRIS. Pasalnya, dalam satu bulan belakangan, harga saham BRIS meningkat sebesar 28,11%, sementara dari awal tahun hingga akhir 2025, nilai sahamnya sudah naik 1,83%. Pada hari penutupan perdagangan di tanggal 9 Mei, saham BRIS pun bertambah nilainya sebanyak 1,83% mencapai angka Rp 2.780 per lembar saham.
Sebagai contoh lain, ada PT Bank SMBC Indonesia Tbk ( BTPN ) membukukan laba bersih setelah pajak (konsolidasi) selama Januari-Maret 2025 atau triwulan I 2025 mencapai Rp 634 miliar, meningkat sebesar 2% yoy.
Kinerja saham BTPN menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pula. Dalam satu bulan terakhir, harganya telah meningkat sebesar 15,40%, sementara dari awal tahun ini sampai dengan saat itu sahamnya sudah naik sebanyak 0,45%. Pada hari Jumat tanggal 9 Mei, saham tersebut menguat lagi sebesar 2,79% sehingga mencapai level Rp 2.210 per lembar.
PT Bank KB Bukopin Tbk ( BBKP Telah dimuali tahun 2025 dengan performa yang positif. Setelah beberapa tahun merugi, KB Bank akhirnya meraup untung pada kuartal pertama tahun 2025.
Pada laporannya tentang finansial, KB Bank sukses menghasilkan untung. bank only sebesar Rp 342,26 miliar selama tiga bulan awal tahun 2025. Di periode yang sama di tahun sebelumnya, KB Bank mengalami kerugian senilai Rp 1,24 triliun.
Hal ini membuat kinerja sahamnya sepanjang tahun 2025 berjalan ikut melonjak 24,07% dan dalam sebulan terakhir sahamnya juga melesat 34%. Walaupun pada perdagangan (9/5) sahamnya ditutup turun 1,47%.
Menurut Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan menyatakan bahwa secara keseluruhan, kondisi finansial perbankan jenjang kedua di semester I tahun 2025 terlihat cukup stabil. Beberapa penerbit saham malah mengalamai peningkatan yang sangat mempromosikan masa depan positif.
Beberapa nama termasuk PT Bank Jago TBk ( ARTO ), PT Bank Neo Commerce Tbk ( BBYB ), serta PT Bank Raya Indonesia Tbk ( AGRO Disebut pula sukses menghasilkan pertumbuhan laba bersih dengan angka dua digit, yang mendorongnya adalah ekspansi kredit berbasis digital serta peningkatan efisiensi dalam manajemen biaya operasional.
Sebaliknya, bank KBMI 3 meliputi Bank CIMB Niaga Tbk ( BNGA PT Bank OCBC NISP NISP ), serta PT Bank Permata Tbk ( BNLI ) juga mengindikasikan keberlanjutan dengan meraih peningkatan laba bersih dalam rentang 4% hingga 8% secara tahunan, walaupun terdapat beban dari suku bunga yang tinggi serta persaingan sengit di pasar kredit konsumen.
Saya berpendapat bahwa secara esensial, prospek bank-bank kedua pada tahun 2025 masih sangat menarik, khususnya untuk institusi keuangan yang gencar melaksanakan modernisasi teknologi, mempertahankan rasio CAR dan NPL tetap dalam zona aman, serta memiliki manajemen yang baik. cost of fund dengan cara yang efisien," ujar Ekky kepada RB NEWS.co.id, Selasa (13/5).
Tetapi tentunya Ekky menyadari bahwa tantangannya tetap ada, mengingat kompetisi dalam bidang digitalisasi kian sengit di mana bank-bank besar pun terus meningkatkan layanan digital mereka. Di samping itu, dana investasi untuk teknologi sangatlah signifikan, serta ancaman dari tingkat suku bunga yang belum naik memberi beban tambahan bagi perbankan berukuran sedang.
Bagi saran-sarannya, dia merasa ARTO cukup menggoda sebagai kesempatanสำห swing Jangka pendek dengan tujuan sekitarRp 2.400 sampai Rp 2.700 jika kecenderungan peningkatan terus berlangsung. Sedangkan NISP sesuai bagi investor jangka panjang yang mencari stabilisasi, dengan peluang harga mendekati Rp 1.400 - Rp 1.500. Di sisi lain, AGRO menjadi opsi menarik untuk taktik tertentu. buy on weakness di area Rp 200-an, dengan potensi rebound Teknis ke area Rp 240 – Rp 250.
Beda dengan Analis Investasi Edvisor Provina Visindo Indy Naila yang menganggap, prospek performa saham perbankan jenjang kedua terus mendapat tekanan secara aspek. net interest margin (NIM) dikarenakan ketidakjelasan arah dari suku bunga acuan.
"Selanjutnya, meskipun adanya ketidakpastian ekonomi serta masalah pertumbuhan kredit dan tekanan pada biaya dana tetap menjadi tantangan, tampak bahwa stabilitas dalam mempertahankan keuntungan (profitabilitas) dan efisiensi operasional masih dapat dipertahankan," jelas Indy.
Indy menyarankan saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten ( BJBR ) buy dengan sasaran Rp 960 juta, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk ( BJTM ) dengan sasaranRp 560, dan PT Bank CIMB Niaga ( BNGA Rp 1.855 untuk setiap saham.
Gabung dalam percakapan