Kerjasama Kadin Jatim dan Unesa: Menguatkan SDM dan Menghilirkan Riset & Teknologi Pertanian
RB NEWS| SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berkolaborasi dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk menguatkan kemitraan melalui prosesi penandatangan Memorandum of Understanding (MoU).
Tanda tangan itu dilaksanakan oleh Ketua Umum Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto bersama Rektor Unesa Prof Nurhasan di kawasan kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya.
Hadir pada acara itu adalah tim dari Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Jawa Timur bersama dengan anggota pengurus lainnya, termasuk juga Wakil Rektornya yang pertama, kedua, dan ketiga, serta beberapa dekan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Adik Dwi Putranto menyebut tanda tangan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut sebagai wujud kesadaran bersama terhadap pengembangan sumber daya manusia, serta penerapan hasil penelitian dan teknologi di sektor perkebunan.
"Ini kan perpanjangan, mungkin ada yang bisa lebih diaktifkan dan ditingkatkan kerjasamanya. Peningkatan SDM tetap akan menjadi fokus kerjasama, disamping juga tentang hilirisasi hasil riset dan teknologi pertanian,” kata Adik, Selasa (13/5/2025).
Lebih lanjut Adik mengungkapkan, persoalan mendasar dalam dunia akademisi selama ini di antaranya adalah keterbatasan mitra industri dalam melaksanakan kegiatan pemagangan terstruktur.
Padahal kegiatan ini sangat dibutuhkan mahasiswa agar mahasiswa mengenal lebih jauh tentang dunia kerja sehingga mampu meningkatkan ‘hard skill’ dan ‘soft skill’ mereka.
"Kami akan mendorong percepatan ini supaya Unesa dapat mempunyai semakin banyak kemitraan dengan industri. Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 68 tahun 2022, Kadin bertanggung jawab untuk membantu mencapai kesuksesan dalam revitalisasi sistem pendidikan di Indonesia sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif," jelas Adik.
Selain peningkatan SDM, kerjasama juga dilakukan dalam hal hilirisasi hasil riset.
Langkah ini harus dilakukan mengingat minimnya hasil riset para akademisi Perguruan Tinggi (PT) yang bisa diterapkan oleh industri.
"Sebenarnya industri ini memiliki banyak persoalan yang membutuhkan riset. Misal industri garam, butuh riset tentang bagaimana kualitas garam dalam negeri ini bisa ditingkatkan. Oleh karena itu, harapan kami nantinya akan ada pembicaraan lebih lanjut antara industri dengan dengan pihak kampus, khususnya Unesa. Ketika akan melakukan riset harus dimulai bersama, harus ada mapping bersama, riset seperti apa yang dibutuhkan industri," beber Adik.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kerjasama peningkatan penerapan teknologi pertanian.
Sejak dulu hingga saat ini, penggunaan teknologi dalam bidang pertanian di Indonesia secara umum dan Jawa Timur pada khususnya masih terbilang rendah.
"Pada umumnya, para petani di luar negeri dapat dengan mudah memeriksa komposisi tanah mereka hanya dengan mengambil foto dan mengirimkannya kepada satelit; segera setelah itu, hasil analisis pun diperoleh sehingga pemakaian pupuk menjadi lebih akurat. Namun sayangnya, hal ini belum mungkin dilakukan di tempat kita sendiri," jelas Adik.
Unesa sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mendirikan Fakultas Ketahanan Pangan dapat membuka peluang untuk meningkatkan penggunaan teknologi pertanian sesuai kebutuhan sehingga ketahanan pangan nasional bisa dicapai.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unesa Prof Nurhasan dengan senang hati menerima komitmen Kadin Jatim.
"Alhamdulillah, pada hari ini kita bertemu di momen yang amat penting dan strategis. Hal ini tidak hanya semacam perayaan penanda tandatangan, melainkan titik balik bagi pembentukan kerjasama nyata antara institusi perguruan tinggi dengan sektor bisnis dan industri," ungkap Prof Nurhasan.
Unesa yakin bahwa pendidikan tidak dapat berlangsung dengan mandiri, demikian pula halnya dengan dunia bisnis.
Kedua hal tersebut perlu berdampingan satu sama lain.
"Karena hanya melalui sinergi, kita dapat menghasilkan generasi berkualitas tinggi, kompetitif, serta mampu menyelesaikan tantangan modern. Unesa bertindak sebagai perguruan tinggi yang senantiasa berubah menuju status universitas internasional, dan kami siap untuk membuka peluang kolaborasi selebar-lebarnya. Selain memusatkan perhatian pada hasil akademik, Unesa juga peduli akan dampak dan konsekuensi dari aktivitas tersebut. Seperti halnya tagline Ditjen Pendidikan Tinggi Sains Teknologi Saat Ini #berdampak. Maka dari itu, kerjasama antara Unesa dengan Kadin Jawa Timur ini sungguh penting," ungkap Prof Nurhasan.
Mereka berharap pula bahwa mahasiswa Unesa tak cuma menonjol dalam akademik, tapi juga bisa mengidentifikasi kesempatan, merancang jaringan, dan bahkan mendirikan tempat kerja sendiri.
Ini adalah tujuan utama yang kita raih bersama dalam mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045, yaitu dengan mensupport visi nasional Asta Cita.
"Menghadiri ke depan, kami menginginkan dampak konkret dari kemitraan ini dapat dirasakan secara langsung oleh seluruh fakultas di Unesa. Melalui semangat bekerja bersama-sama, koeksistensi tersebut tidak hanya merupakan tanda-tanda saja, melainkan perlu menjelma menjadi sebuah gerakan kolektif yang riil, bisa diukur, serta bertahan lama. Mari kita ubah hubungan kerjasama ini menjadi sumber tenaga segar, sebagai pondasi kokoh dalam merintis era mendatang yang lebih cemerlang," ungkap Prof Nurhasan.
Gabung dalam percakapan