Inilah 7 Alasannya: Kenapa Orang Cenderung Abai pada Telepon dari Nomor Asing

RB NEWS - Kami semua tentu pernah mengalami situasi ketika mendapat telpon dari nomor yang tak ada dalam daftar kontak kami. Beberapa individu mungkin merespons kebingungan ini dengan antusiasme dan minat besar. Sementara itu, banyak juga yang lebih memilih untuk mengabaikan panggilan tersebut hingga akhirnya redup atau secara aktif menolakkannya.
Minatnya, kecondongan untuk tak menjawab telepon dari nomor asing dapat dipahami lewat sejumlah perspektif psikologi yang menarik. Tindakan ini bukannya suatu kebiasaan sembarangan, tetapi umumnya terhubung erat dengan sifat-sifat dasar individunya. Seperti dilaporkan oleh Geediting.com pada hari Minggu (18/05), berikut ada beberapa penyebab psikologis di balik ketidakmampuan itu.
1. Keberhati-hatian dan Kesadaran Waspada Maksimal
Salah satu faktornya adalah sikap dasarnya yang paling berhati-hati beserta dengan derajat waspada ekstra terhadap sesuatu yang tak dapat diprediksi. Mereka umumnya ragu untuk memasuki kondisi atau pertemuan yang sama sekali lepas dari kontrol harapan semula. Memandang panggilan telepon dari suatu nomor asing tampak serupa dengan loncat ke dalam keraguan yang kurang menyenangkan.
2. Mencegah Kemungkinan Terjadinya Hal-Hal yang Tidak Disukai
Banyak individu enggan menerima telepon dengan nomor tak dikenali karena mereka sangat ingin mengelakkan diri dari jenis-jenis gangguan potensial seperti telemarketing palsu, skema penipuan, ataupun proposal yang tidak diminati. Lebih baik bagi mereka untuk melewatkan peluang komunikasi signifikan tersebut hanya agar terlindungi dari sesuatu-sesuatu yang dapat merusak kenyamanan harian mereka. Peristiwa-peristiwa negatif di masa lalu sering kali menegaskan tingkah laku semacam itu.
3. Keperluan akan Perasaan Hening dan Pengendalian
Psikologi mencatat bahwa dorongan untuk merasakan keselamatan dan kendali diri sangat berpengaruh pada tindakan kita setiap hari. Mengenal orang yang menelepon menyediakan rasa aman karena dapat menduga situasi pembicaraan di kemudian hari. Di sisi lain, telepon tanpa identitas pengirim sama sekali menghapus aspek kendali itu.
4. Cenderung Ke Arah Introversional atau Kesulitan Bersosialisasi
Individu dengan sifat introvert atau sedikit pemalu sosial mungkin merasa panggilan tak dikenal sangat menantang atau melelahkan secara mental. Interaksi spontan dengan orang asing tanpa persiapan bisa memicu kecemasan sosial kecil. Mereka lebih nyaman dengan komunikasi terencana bersama orang yang dikenal baik.
5. Menetapkan Batasan Pribadi yang Jelas
Mengabaikan panggilan dari nomor asing sering kali merupakan cara bagi seseorang untuk menetapkan batasan pribadi mereka secara tidak langsung. Mereka mengirimkan sinyal bahwa waktu dan perhatian mereka berharga serta tidak bisa diakses sembarangan oleh siapa saja tanpa izin terlebih dahulu. Ini adalah bentuk pengelolaan energi sosial mereka.
6. Merasa Tak Enak dengan Kepanjangan yang Mendadak
Beberapa individu merasa kurang nyaman dengan jenis interaksi yang amatiran dan tak terduga seperti mendapat telepon mendadak dari suatu nomor asing. Mereka cenderung butuh waktu buat mengumpulkan pikiran mereka sebelum masuk ke pembicaraan tentang subjek yang masih menjadi kesenjangan informasi bagi mereka. Hal ini tentunya jauh berbeda dibandingkan dengan melakukan panggilan yang telah direncanakan.
7. Konsentrasi pada Hal yang Penting dan Meningkatkan Produktivitas
Di tengah kehidupan yang selalu sibuk, sebagian orang melihat penelepon dengan nomor tidak dikenal sebagai hambatan yang menyita waktu berharganya. Mereka lebih suka berkonsentrasi pada pekerjaan atau pertemuan yang telah direncanakan dan memiliki prioritas. Menolak panggilan tanpa identifikasi dianggap cara yang lebih produktif untuk menjaga kinerja mereka ketika itu.
Menginterpretasikan tindakan tak menjawab panggilan dari nomor asing dari perspektif ilmu jiwa dapat membuka pemahaman terhadap beragam alasan dibelakangi hal tersebut. Tindakan ini bukannya selalu buruk, tetapi umumnya mencerminkan keperluan individu atas rasa aman, kendali, atau cara komunikasi personal yang mereka sukai dalam keseharian. (*)
Gabung dalam percakapan