Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di NTT Kembali Meletus, Peringatan Awas Ditingkatkan ke Level IV: Zona Bahaya Diperluas hingga 6-7 km dari Puncak

RB NEWS - Kementerian Geologi meningkatkan tingkat kewaspadaan Gunung Lemoboto Laki-Laki yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi Level IV (Siaga Merah).
Peningkatan tingkat status mulai berlaku pada Minggu (18/5) jam 20:00 Waktu Indonesia Barat atas dasar anjuran dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang merupakan bagian dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Badan Geologi menyarankan agar masyarakat menghindari area seluas 6 kilometer di sekitar kawah dan waspada terhadap kemungkinan longsoran lumpur panas jika turun hujan lebat.
"Temuan hasil pengamatan visual dan instrumen mengindikasikan bahwa intensitas aktifitas Gunungapi Lewotobi Laki-laki tetap dalam kategori tinggi. Sehubungan dengan hal tersebut, status gunung berapi ini dipromosikan dari Tingkat III (Siaga) menjadi Tingkat IV (Awas) mulai pukul 20:00 Waktu Tengah Indonesia Timur," ungkap Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Bandung, Senin (19/5).
Oleh karena itu, dianjurkan kepada penduduk setempat maupun pelancong agar menghindari kegiatan apapun dalam jarak 6 kilometer serta area segitiga barat-timur-laut hingga 7 kilometer dari titik letusan.
Warga di area Gunung Lewotobi Laki-Laki dimohon agar tetap tenang dan patuh pada petunjuk dari otoritas lokal, serta hindari menerima berita yang tak diketahui asal-usulnya.
"Data terbaru tentang kegiatan Gunung Api bisa diperoleh melalui laman resmi Magma Indonesia atau akun media sosial Badan Geologi," tambah Wafid.
Dia juga menyarankan warga yang berada di dekat Gunung Lewotobi Laki-laki agar waspada terhadap kemungkinan longsoran lava panas ketika turun hujan lebat serta menggunakan masker dan penutup mulut untuk mencegah masalah pernapasan.
Pesan tersebut secara khusus ditargetkan untuk warga di wilayah aliran sungai yang sumbernya berasal dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Area ini mencakup tempat seperti Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen.
Kenaikan status tersebut tak lepas dari kegiatan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berulang kali meletus pada Minggu (18/5). Erupsinya diamati terjadi berkali-kali, antara pukul 11:29 sampai dengan 13:47 Wita.
Letusan itu menimbulkan tiang asap yang menjulang antara 3.000 sampai dengan 5.500 meter lebih tinggi dari puncak gunung, setara dengan ketinggian kurang lebih 7.000 meter dari permukaan laut. Tiang asap vulkanik ini memiliki warna abu-abu gelap dan merambat ke arah beberapa lokasi di area pegunungan sekelilingnya.
Erupsi diiringi oleh bunyi gemuruh yang memiliki kekuatan sedang sampai kuat, serta audarnya bisa didengar dari pos pengamatan paling dekat.
Grafik visual mengindikasikan variasi yang amat mencolok, sementara data dari alat ukur menyatakan ada peningkatan dalam amplitude gelombang guncangan letusan. Akibatnya, diperkirakan bisa terjadi letusan dengan intensitas lebih kuat dibanding sebelumnya.
Sampai sekarang, letusan masih tetap berjalan. Bahan material debu dilaporkan terus mengeluarkan asap dengan cara ini, membuktikan bahwa kegiatan Vulkaniknya belum tenang.
Penduduk yang tinggal di area gunung dimohon untuk terus waspada dan menurut petunjuk dari otoritas setempat serta institusi pengawas Gunung Api.
Gabung dalam percakapan