Gerakan Bersama untuk Menguatkan Ekonomi Hijau dan Perdagangan antara Puan, Republik Ceko, dan Negara-negara OKI

RB NEWS Ketua DPR RI Puan Maharani mengusulkan untuk meningkatkan kolaborasi ekonomi antara Indonesia dengan Republik Ceko, khususnya dalam bidang ekonomi berkelanjutan.

"Ceko berperan sebagai mitra yang signifikan bagi Indonesia di wilayah Eropa Tengah. Nilai transaksi dagang dua arah semakin naik setiap tahun, serta Ceko menduduki posisi sebagai pemain investasi utama nomor dua dari negara-negara Eropa Timur," demikian disampaikan Puan lewat rilis resminya pada hari Selasa (13/5/2025).

Pernyataan itu dikemukakan Puan ketika bertemu dengan Wakil Ketua DPR Ceko, Jan Skopecek, pada konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), yaitu Persatuan Parlemen dari negara-negara anggota Organisasi KerjasamaIslam (OKI). Acara ini berlangsung di gedung DPR RI, Jakarta, hari Selasa.

Kehadiran Republik Ceko di PUIC ke-19 sendiri berperan sebagai negara observer .

Dalam kesempatan tersebut, Puan menggarisbawahi kepentingan untuk menyelidiki kemungkinan kolaborasi dalam hal perdagangan dan penampungan karbon, bersama dengan penguatannya pada pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Di samping itu, kerjasama dalam bidang pertahanan pun mendapat perhatian, mencakup transaksi teknologi serta kolaborasi ilmiah bersama Universitas Pertahanan Ceko.

Puan menginginkan Parlemen Ceko memberikan dukungan untuk mempercepat negosiasi Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (I-EU CEPA).

"Saya pun mengharapkandukungan dari Parlemen Ceko dalam menangkal serangan-serangan negatif terhadap hasil produksi kelapa sawit di Indonesia," tambahnya.

Puan dengan senang hati menerima status saudara dari Yogyakarta kepada Kota Hluboká nad Vltavou, di mana hal ini dipandang dapat menguatkan kolaborasi dalam bidang kebudayaan dan pariwisata.

Perlu dicatat bahwa Indonesia dan Ceko telah mendirikan hubungan Kota Bersaudara antara Yogyakarta di Indonesia dengan Hluboká nad Vitavo di Ceko, kedua kota ini memiliki warisan budaya yang berlimpah.

"Kerja sama di bidang pariwisata juga perlu kita kembangkan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan hubungan antar-masyarakat kedua negara," sebut Puan.

Perkokoh hubungan diplomatik dua arah dengan negara-negara OKI

Selain dengan Ceko, Puan juga menggelar pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen dari Aljazair, Bahrain, dan Oman.

Dalam pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional Rakyat Aljazair, Ibrahim Boughali, Puan mendorong penguatan kerja sama di bidang energi, infrastruktur, dan industri makanan.

Kedua negara pun bisa mengakselerasi relasi antar rakyat dengan meningkatkan kolaborasi dalam sektor pendidikan, memperkuat peran pemuda, serta di area pariwisata. direct flight Untuk memajukan pariwisata kedua negara," katanya.

Untuk sektor pendidikan, Puan menyarankan agar ditingkatkan bantuan pemberian beasiswa bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi di Aljazair.

Bahrain dan Oman menjadi mitra strategis.

Pada pertemuan dengan Ketua Parlemen Bahrain, Ahmed bin Salman Al Musalam, Puan mengatakan bahwa perdagangan antara Indonesia dan Bahrain naik sebesar 13,8% di tahun 2024.

Bahrain dianggap sebagai pasar penting untuk berbagai produk Indonesia, termasuk kendaraan, pakaian, suku cadang mobil, serta makanan.

Puan mengajak Bahrain untuk berinvestasi di sektor energi terbarukan dan mendorong kolaborasi sektor swasta kedua negara untuk memperluas perdagangan.

"Dalam sektor pendidikan, ada beberapa kolaborasi antara universitas atau institusi tinggi di Indonesia dengan Bahrain yang sedang berlangsung, terutama dalam bidang pertanian dan ekonomi Islam," tambahnya.

Pada rapat bersama Ketua Majelis Pertimbangan Oman, Khalid Hilal Nasser Al Maawali, Puan mengungkapkan bahwa hubungan dagang antar kedua negeri semakin membaik.

Nilai perdagangan antara Indonesia dan Oman menduduki peringkat ketiga tertinggi di kalangan negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (DKT).

"Puasanya percaya pada asas keadilan dan manfaat bersama, peluang untuk meningkatkan kolaborasi ekonomi antar dua negara ini cukup terbuka bagi kita untuk mencapainya," jelas Puan.

Undangan untuk memperkokoh kerjasama antar negara-negara Muslim

Dalam kesempatan itu, Puan juga menyatakan kepentingan untuk meningkatkan kerjasama antar negara-negara Muslim dalam menghadapi berbagai tantangan global.

Dia menginginkan agar PUIC bisa menjadi tempat bagi anggota parlemen dari negara-negara Islam untuk mendukung keadilan, toleransi, serta kedamaian di seluruh dunia.

"Solidaritas yang terbentuk di antara negara-negara Muslim tak hanya menguntungkan umat Muslim saja, melainkan juga berkontribusi pada perdamaian dan keadilan bagi seluruh dunia," ungkap Puan.

Dia menyatakan bahwa Konferensi PUIC ke-19 merupakan momen signifikan bagi parlemen-parlemen negera-negera Muslim untuk meningkatkan kerja sama dan persatuan guna menangani berbagai tantangan global yang kian rumit.

"Sebagai saudara seiman sebagai pemimpin lembaga perwakilan rakyat, saya menginginkan kita bisa menjadi motor penggerak untuk meningkatkan persaudaraan di kalangan negara-negara Muslim," ungkap Puan.

Dukungan dari BKSAP DPR RI

Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, menambahkan bahwa konferensi PUIC ke-19 menjadi momentum memperkuat kerja sama dan solidaritas antarnegara OKI di berbagai bidang.

"Kami juga membahas berbagai bidang kerja sama lainnya, seperti pendidikan, sosial, pemberdayaan perempuan, keluarga, dan pariwisata. Jadi, cakupan pembahasannya sangat luas dan beragam," jelasnya.

Pada prinsipnya, lanjut Irine, BKSAP DPR RI sepakat dengan pernyataan Ketua DPR Puan Maharani bahwa komunikasi dan kerja sama harus terus dilakukan secara berkelanjutan.

"Ibu Ketua DPR juga menyatakan bahwa setelah pandemik COVID-19, tak ada satupun negara di seluruh dunia yang bisa mengatasi masalahnya dengan mandiri," katanya.

Oleh karena itu, kolaborasi, apakah berskala bilateral atau multilateral, amat diperlukan dalam menanggapi dinamika global yang semakin rumit," lanjut Irine.