Apindo Mendorong Penyelidikan Kasus Permintaan Suap Proyek di Cilegon
Jakarta, IDN Times - Apindo merespons insiden yang berlangsung di Cilegon berkaitan dengan tuduhan perequestan alokasi proyek oleh pemimpin asli dari organisasi pengusaha lokal.
Shinta Kamdani, Ketua Umum Apindo, mengatakan bahwa insiden itu harus diteliti lebih dalam untuk memastikan masalahnya dapat dipahami dengan jelas.
"Saya merasa bahwa insiden Cilegon memerlukan investigasi tambahan agar kita dapat mengerti sepenuhnya situasinya," ujar Shinta saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (13/5/2025).
1. Apindo menyerahkan penyelidikan kasus Cilegon kepada Kadin

Shinta mengatakan bahwa kejadian di Cilegon harus dikaji lebih dalam agar dapat memahami masalah sesungguhnya.
Dia menunjuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sebagai entitas yang lebih kompeten untuk memeriksa apakah tindakan itu mencerminkan posisi organisasi atau hanyalah langkah individual.
"Saya rasa mereka akan investigasi lebih lanjut apakah ini memang mengatasnampakan organisasi atau individu atau seperti apa," tambahnya.
2. Seseorang yang tidak bertanggung jawab dengan dalih mewakili Kadin meminta proyek senilai triliunan rupiah.

Sebagaimana dilansir sebelumnya, suatu video menampilkan para petinggi Kadin Kota Cilegon bersama beberapa pebisnis setempat yang merengekkan bagian proyek kepada kontraktor dari China, yaitu Chengda Engineering Co., perusahaan ini bertugas dalam mendobrak pembangunan Chandra Asri Alkali yang menjadi sorotan di platform media sosial Instagram.
Di dalam video tersebut, terlihat pemimpin Kadin Cilegon bernama MS merekam dirinya sedang mengajukan permohonan ke sebuah perusahaan BUMN asal China untuk melibatkan para pebisnis setempat dalam proyek pembangunan Chandra Asri Alkali.
"Tanpa ada lelang. Porsinya harus jelas, tanpa ada lelang. Rp5 triliun untuk Kadin (atau) Rp3 triliun untuk Kadin, porsinya harus jelas tanpa ada lelang," kata MS dalam video tersebut.
3. Kadin Cilegon membantah peristiwa itu bagian pemalakan

Saat dikonfirmasi terkait video tersebut, Wakil Ketua Umum I Kadin Kota Cilegon, Isbatullah Alibasja membantah telah memalak Chengda, seperti yang dinarasikan dalam video yang beredar.
Meskipun demikian, menurutnya, pada rapat tersebut, pihak Kadin Kota Cilegon hanya menginginkan partisipasi dari para pebisnis setempat dalam proyek besar milik Chandra Asri Alkali. Dia menyatakan bahwa hal ini disebabkan oleh keadaan ekonomi nasional yang sedang tidak stabil, khususnya di wilayah Kota Cilegon.
" Ini mendukung usaha pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan serta memperlambat peningkatan pertumbuhan ekonomi sebab anggaran fiskal kita sedang dalam kondisi defisit," jelas Isbat.
Gabung dalam percakapan