Anggaran yang Tidak Efisien Mempertaruhkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

JAYAPURA – Kebijakan penghematan anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah nasional ternyata membawa risiko untuk seluruh wilayah, termasuk Kota Jayapura di mana perkembangan ekonomi sedang mengalami penurunan.

Widhi Hartanti, Asisten II Pemerintahan Kota Jayapura, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jayapura menunjukkan sedikit kemerosotan. Ini sebagian besar dipengaruhi oleh kebijakan penghematan anggaran yang diterapkan oleh pemerintah nasional.

"Ketika kami mengunjungi area pasar beberapa waktu yang lalu, ditemukan adanya pengurangan dalam kemampuan membeli masyarakat yang menyebabkan situasi pasar menjadi lesu, entah itu di pasar modern ataupun pasar tradisional," papar Widhi ketika dimintai konfirmasi oleh Cenderawasih Pos di ruang kerja wali kota pada hari Jumat, 9 Mei.

"Lambatnya perkembangan ekonomi ini berlangsung dari bulan Februari sampai dengan sekarang," tambahnya.

Efisiensi dalam anggaran ini dapat mengancam perkembangan ekonomi apabila tidak dikelola secara cermat dan berstruktur.

perlambatan perkembangan ekonomi di semester I tahun 2025, sebesar 4,87%, diketahui terkait dengan keefektifan belanja pemerintahan.

Pengurangan dana, khususnya subsidi kepada pemerintah lokal, bisa mengekang kemampuan finansial dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur dan bantuan sosial, hal ini mungkin akan menghambat perkembangan ekonomi.

"Kami semua tahu bahwa Pemerintah Kota Jayapura mengalami pemotongan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah senilai 47 miliar rupiah, pastinya situasi ini memiliki pengaruh terhadap wilayah," jelasnya.