5 Penyakit Otak Terbunyi dan Mengerikan di Indonesia

RB NEWS , Jakarta - Otak Merupaikan komponen penting dalam sistem saraf pusat yang bertugas mengatur sejumlah kegiatan badaniah, seperti pemikiran, gerakan fisik, ekspresi emosional, dan operasi organ. Ketidaknormalan pada otak bisa menyebabkan akibat-akibat variatif, mulai dari kemundaran kapabilitas intelektual sampai dengan meninggal dunia. Sebagian gangguan otak malahan dikategorikan sebagai kondisi rawan tinggi dan mungkin memiliki konsekuensi serius apabila tak diobati sesuai tata cara.

Dilansir dari Healthline dan Cleveland Clinic , Berikut adalah lima gangguan pada otak dengan angka kematian tertinggi:

1. Meningitis

Meningitis merupakan inflamasi pada lapisan pengaman otak serta tulang belakang. Biasanya kondisi tersebut dipicu oleh infeksi bakteri ataupun virus. Terkadang, meningitis bisa muncul beriringan dengan ensefalitis (peradangan di jaringan otak) sehingga dikenal sebagai meningoencefalitis. Tanda-tandanya antara lain demam tinggi, nyeri kepala, kekakuan di bagian leher, dan penurunan kesadaran. Jika tidak ditangani secara tepat waktu, hal itu bisa memperburuk resiko masalah kesehatan yang parah.

2. Cedera Otak Traumatis

Cedera Otak Traumatik muncul karena adanya dampak kuat atau tekanan yang tidak menusuk di area kepala. Tipe cedera tersebut bisa mengundang masalah dalam kinerja otak dengan cara merusak struktur sel saraf, penumpukan darah (hematom), penggelembungan otak (edema serebral), ataupun pendarahan internal pada bagian otak. Kerusakan sejenis pun berpotensi menimbulkan syok post-trauma serta serangan strokedua kalinya. Akibat dari hal itu sangat bergantung kepada posisi dan intensitas trauma yang dialami.

3. Hidrosefalus

Hidrosefalus adalah suatu keadaan dimana terdapat pengumpulan cairan serebrospinal (cairan transparan yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang) secara berlebihan di ruang-ruang dalam otak. Kondisi tersebut bisa menaikkan tekanan di kepala serta merugikan kinerja otak. Gangguan ini mungkin dialami oleh siapa saja dari semua rentang umur, dan seringkali perlu dilakukan intervensi medis melalui instalasi alat pendukung untuk pembuangan (shunt).

4. Tumor Otak

Kanker pada otak merupakan perkembangan sel-sel tidak normal di dalam organ tersebut. Kondisi ini bisa berupa tumor primer (yang bermula langsung dari otak) ataupun metastasis (tumor sekunder yang menyebar dari area tubuh lain). Jenis kanker otak dikelompokkan menjadi dua tipe utama: benigna (tidak bersifat kanker) atau maligna (bersifat kanker), lalu disusun atas beberapa level keparihan (dari skala 1 sampai 4). Semakin naik derajatnya, biasanya kondisi akan semakin parah dan membutuhkan perawatan medis yang lebih serius.

5. Abses Otak

Abses Otak bisa terbentuk nanah karena adanya infeksi bakteri pada jaringannya. Biasanya kondisi ini dimulai dengan suatu infeksi di bagian tubuh lain seperti telinga, sinus, atau sistem pernafasan sebelum nantinya merambat menuju otak. Tanda-tandanya bisa termasuk demam, nyeri kepala, serta masalah neurologis. Pengobatan biasanya memerlukan penggunaan obat antibakteri dan kadang-kadang juga prosedur operatif untuk membersihkan abses tersebut.

Malini menyumbang untuk penyusunan artikel ini.