38 Detik Petualangan Nyawa di Parkir Motor Masjid Surabaya

MOTOR Plus-online.com - Berhati-hati lah untuk para pengendara ketika memarkirkan kendaraannya di area publik.
Tindakan seorang laki-laki di area parkir sepeda motor masjid di Surabaya menentukan nasibnya dalam waktu 38 detik.
Perampok sepeda motor atau pencuri kendaraan bermotor kian berani, tak memandang tempat target mereka.
Ketika peluang muncul, kunci T segera berfungsi dengan efisien.
Pencuri sepeda motor pada dasarnya bekerja sesuai dengan jadwal tertentu. Jika sudah melampaui batas waktu yang ditetapkan untuk melakukan aksinya, mereka harus meninggalkannya.
Jika melewati batas waktu tersebut, sang pelaku khawatir akan tercium baunya dan nyawa mereka dapat berbahaya.
Seperti kasus pencurian di depan masjid di Surabaya, Jawa Timur yang hanya membutuhkan waktu 38 detik.
Video keamanan dari media sosial menunjukkan perbuatan seorang lelaki berkain songkok dan topi pet yang mengambil motornya sendiri milik salah satu jemaah Shalat Jumat di tempat parkir dekat kompleks Masjid Jalan Bulaksari, Semampir, Surabaya, pada hari Jumat (2/5/2025) sore.
Berdasarkan video CCTV selama 43 detik yang diterima oleh TribunJatim.com, terdapat gambaran bahwa penjahat tersebut melakukan kegiatan sendirian.
Dia terlihat mengenakan baju lengan panjang berwarna hitam, topi pet berwarna putih, ikat pinggang hijau, serta sandal jepit, sambil membawa sajadah.
Awalnya dia kelihatan sedang berjalan melintasi lorong itu sebelum akhirnya mendekati salah satu dari puluhan sepeda motor yang tertata rapi di pinggiran jalannya.
Pemburu hanya perlu waktu kurang dari 38 detik untuk mengacak kunci kontak sepeda motornya dan kemudian melarikan diri dengan kendaraan itu.
ternyata, sepeda motor matic yang dibawa oleh si penjahat bertubuh besar tersebut, merupakan Milik Ubaidillah (28), penduduk Surabaya dan juga pengajar mengaji di salah satu sekolah dasar swasta di kota yang sama. Sepeda motornya dengan nomor polisi L-3759-RL ini telah hilang karena pencurian.
Korban Ubaidillah mengungkapkan bahwa sang penyerang memulai tindakannya dengan mencuri sepeda motor ketika dia berada di antara barisan jemaah yang sedang menjalankan salat Jumat pada sore hari tersebut.
Ini berarti si penjahat mengambil keuntungan dari kondisi sunyi saat upacara salat jumat sedang berlangsung untuk merusak lobang kuncikontrol dan kemudian mencuri motornya.
"Saat kejadian tersebut, saya tengah menjalankan salat jumat di masjid Jalan Bulaksari Surabaya, dan setelah sholat selesai, saat ingin pulang ternyata kendaraan roda dua saya telah hilang," katanya seperti dilansir dari TribunJatim.com, pada hari Sabtu (3/5/2025).
Korban Ubaidillah hanya sadar bahwa sepedamotornya sudah lenyap ketika dia telah menyelesaikan salat Jumat.
Merasa motornya menghilang dengan aneh, dia langsung bergerak mencari bantuan dari penduduk setempat agar bisa mengecek rekamannya di kamera pengawas.
Ternyata motor itu dicuri oleh pelaku yang beraksi sekitar pukul 12.42 WIB atau saat prosesi ibadah Salat Jumat sedang berlangsung.
"Waktu saya cek CCTV di TKP ternyata ada yang mengambil motor saya menggunakan kunci T, saya langsung lapor ke Polsek Semampir pada waktu itu atas kejadian kehilangan motor saya," jelasnya.
Ubaidillah mengira bahwa penjahat itu bekerja seorang diri. Sejumlah pengendara motor yang kelihatan tidak melewati lorong perumahan di situ, layaknya pada rekaman CCTV itu, adalah penduduk setempat.
Ia dapat memastikan hal tersebut karena sempat menemui sosok pemotor yang terekam video CCTV selama pelaku beraksi.
ternyata, si pengendara motor itu tak menyadari bahwa laki-laki yang ada di samping sepeda motornya yang tertata rapih itu, merupakan penjahat pencuri.
Kemudian, lanjut Ubaidillah, alasan si pemotor yang sempat terekam CCTV selama si pelaku asli mencuri motor tersebut, memilih memutar arah laju motor, karena merasa sudah tertinggal prosesi ibadah Salat Jumat yang saat itu sedang berlangsung.
"Di CCTV itu bukan teman atau komplotannya, soalnya yang pemotor sendirian itu sudah klarifikasi dan bukan komplotannya, itu balik karena terlambat untuk Salat Jumat," katanya.
Sebagai akibat dari insiden itu, korban bernama Ubaidillah menderita kerugian kurang lebih senilai Rp10 juta. Ditambah lagi, kendaraan bermotor tersebut telah dibeli secara tunai olehnya beberapa tahun yang lalu.
Meski demikian, dia menyatakan telah melaporkan insiden itu kepada kantor polisi terdekat dan berharap supaya penjahat bisa secepatnya diringkus.
Apalagi, lanjut Ubaidillah, berdasarkan pengakuan warga sekitar lokasi kejadian, bahwa aksi pencurian motor memang kerap terjadi di kawasan permukiman tersebut.
"Kerugiannya diperkirakan mencapai Rp10 juta. Saya telah melaporkan hal ini ke Polsek Semampir. Warga setempat menyatakan bahwa area tersebut cukup rawan untuk tindak pencopetan sepeda motor," tuturnya.
Pada saat yang sama, Kapolsek Semampir dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Kompol Heri Iswanto, mengkonfirmasi bahwa pihak korban telah menyampaikan laporan tentang insiden tindakan pidana tersebut kepada Mapolsek Semampir.
Saat ini, insiden itu tengah ditindaklanjuti guna mengidentifikasi dan menahan tersangka berdasarkan rekaman CCTV yang tersebar luas di media sosial.
"Laporan mengenai korban telah kami terima. Saat ini investigasi tengah berlangsung, Mohon bersabar," jelas Heri.
Gabung dalam percakapan