Setelah Kunjungi Jokowi di Solo, Bahlil Ungkap Keinginan Bertemu "Guru": Saya Adalah Murid Presiden Ketujuh

Laporan oleh Blogger Jogjandroid, Ahmad Syaridudin

Jogjandroid Blog, SOLO - Beberapa tokoh senior dari Partai Golkar bertemu dengan Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, di Solo pada hari Selasa tanggal 8 April 2025.

Dimulai dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pendidikan dan Pengembangan Populasi Wihaji, sampai Bupati Sragen Sigit Pamungkas bertemu dengan presiden ke tujuh tersebut pada malam hari.

Kelompok pemimpin dari Partai Golkar datang ke rumah Sumber yang berada di Banjarsari, Solo pada sekitar pukul 8:13 malam waktu Indonesia Bagian Barat. Setelah itu mereka meninggalkan lokasi dan bertemu dengan para jurnalis pada pukul 9:35 malam.

Bahlil menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan orang yang dianggapnya sebagai guru.

Dia menyatakan telah menerima banyak nasihat dari Jokowi.

"Ya, saya adalah salah satu murid dari Bapak Presiden Jokowi. Dalam kabinet pertama, saya sering mendapat nasihat sebagai bagian dari tim untuk membantu membangun masa depan negeri ini," jelasnya.

Dia juga merasa berterima kasih karena dapat bertemu dengan Jokowi bersama beberapa tokoh senior dari Partai Golkar. Apalagi pertemuan itu terjadi saat masih dalam masa perayaan Idul Fitri.

"Syukron Alhamdulillah, saat ini aku berada bersama istriku dan semua anak-anak serta bpk. Menteri Kependudukan untuk mengunjungi Bapak Jokowi, sang Presiden ke tujuh, di kediamannya sebagai bentuk silaturahmi pada momen hari raya," katanya.

Sebelumnya dia tidak sempat berkunjung ke rumahnya lantaran Jokowi tengah libur bersama keluarganya di Bali.

"Ketika kami tiba di desa istri yang terletak di Sragen, ternyata kami belum bertemu dengan beliau karena Bapak Presiden Ketujuh sedang ada di Bali. Syukur alhamdulillah pada hari ini Bapak Presiden Ketujuh bersedia menerima kedatangan kami," ungkapnya.

Dia menyadari dirinya sering kali berbicara tentang topik-topik yang sederhana. Ini mencakup kondisi ekonomi saat ini di Indonesia.

"Rindu pada Bapak dan makan bersama sambil berbincang tentang kondisi ekonomi yang lebih baik," katanya.

(*)