Sentra UMKM Apasa: Kolaborasi untuk Tumbuh Bersama
Laporan yang disampaikan oleh reporter dari blog Jogjandroid, Tari Rahmaniar Ismail
Jogjandroid Blog, KUPANG - Sentra UMKM Apasa menyuguhkan ide khusus yang menekankan kolaborasi bersama-sama, di mana para pembeli turut serta memberikan masukan guna mendukung UMKM dalam proses belajar dan pertumbuhan mereka.
Sentra UMKM Apasa berada di Jalan Garuda, Solor, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, lebih spesifik lagi di area Wisata Angkatan Laut.
Dengan slogan "Bekerja Sama dalam Pembelajaran dan Pertumbuhan", Apasa bukan sekadar platform perdagangan, melainkan wadah yang mendukung UMKM dalam mengembangkan mutu dan keahlian mereka.
Di tempat ini, setiap individu bisa merasakan secara langsung dampak sumbangannya untuk memajukan UMKM, sekaligus menikmati aneka ragam barang buatan lokal.
Saati ini, ada delapan usaha mikro kecil menengah (UMKM) didukung oleh TNI Angkatan Laut yang sedang beroperasi di Sentra Apasa menggunakan pola kerja bergilir.
Rieska Megasari, penasihat UMKM Apasa, menyebut bahwa tidak dikenakan biaya penyewaan untuk para pebisnis UMKM yang menjual produknya dengan menerapkan sistem bagi hasil.
"Agar tetap asik secara bersama-sama, bahkan pada waktu sepi pun secara beramai-ramai. Oleh karena itu, baik pembeli, kasir, maupun pedagang mempunyai derajat yang sama," jelasnya ketika diwawancara oleh Jogjandroid Blog.
Sentra UMKM Apasa akan mengawali pelatihan pemasaran serupa dengan Grab Food, Shopee Food, dan lain-lainnya.
"Pлан предстоящего месяца adalah pembelajaran marketing. Akan ada dua jenis layanan yaitu self service dan table service," jelasnya. Maaf atas kesalahan sebelumnya, berikut paragraf yang telah direwrite dengan benar: "Untukrencana pada bulan depan akan fokus pada pelatihan tentang strategi pemasaran. Kamiakan mengimplementasikan dua metode layanan utama, yaitu sistem self-service serta systemtable-service," terang beliau tersebut.
Pada ide layanan mandiri, para pelanggan secara langsung menyelesaikan pengorderan mereka di kasir, lalu kasir tersebut mengalihkannya kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Riesta Mega, salah seorang pembimbing UMKM lainnya menyebutkan bahwa Sentra UMKM Apasa hanya dilengkapi dengan satu kasir untuk seluruh stan usaha.
"Kasir di sini hanya ada satu yang menguruskan semua gerai, dan ini mungkin menjadi satu-satunya tempat untuk mempelajari perdagangan." katanya.
Area bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah didukung oleh pihak TNI Angkatan Laut dengan menyediakan tempat.
Sentra UMKM Apasa memberikan layanan gratis bagi warga atau kelompok yang berencana menggelar acara, asalkan mereka tidak membawa makanan dari luar. Beberapa gubuk tersedia untuk dipakai dan juga terdapat panorama pantai yang memanjakan mata.
Setiap usaha kecil menengah (UMKM) di Sentra UMKM Apasa memiliki produk unik masing-masing. "Tidak seluruhnya UMKM berjualan minuman sachet supaya mereka dapat mengedepankan spesialisasi dan pengeluaran modal tetap rendah," ungkap Riesta.
Harga barang-barang yang ditawarkan sangat beragam, berkisar antara Rp 5.000 sampai dengan Rp 100.000, misalnya ikan bakar. Tercatat pula bahwa pada hari ke-46 sejak dibukanya usaha ini, terdapat pelaku UKM yang meraup penghasilan harian hinggaRp 700.000.
Nona Foeh, seorang bagian dari Sentra UMKM Apasa, pun berbagi cerita mengenai pengalaman dirinya.
"Pada hari Sabtu, penghasilan kita bisa mencapai satu juta rupiah. Kita belajar untuk tetap sabar dalam menangani pelanggan, sebab kita yakin bahwa masukan dari pelanggan bertujuan untuk pembangunan," katanya.
Nona Foeh pun menjelaskan bahwa selama menanti hidangan disiapkan, para tamu bisa memainkan permainan catur atau kartu yang sudah tersedia. (iar)
Ikuti Berita Lain dari Jogjandroid Blog di GOOGLE NEWS
Gabung dalam percakapan