Klarifikasi Perjalanan Lucky Hakim ke Jepang Pasca Kecam Dedi Mulyadi: Biaya Ditanggung Sendiri

Klarifikasi dari Lucky Hakim tentang Perjalanan Ke Jepang Pasca Kritikan Dari Dedi Mulyadi - Wamenpan: Menggunakan Uang Pribadi

Jogjandroid Blog - Bupati Indramayu, Lucky Hakim menyampaikan penjelasannya mengenai perjalanan wisata ke Jepang ketika masa libur Lebaran pada tahun 2025.

Perjalanannya tersebut sempat dibincangi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, serta mendapat teguran dari Wamendagri Bima Arya.

Kemudian dia pergi ke Kemendagri guna memberikan keterangannya.

Lucky Hakim menyatakan bahwa perjalanannya tersebut dilakukan dengan memakai uangnya sendiri.

Menurutnya, tidak berasal dari dana Anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu.

Dia juga menyatakan tidak memanfaatkan sumber daya pemerintah selama perjalanannya itu.

"Luckys menjelaskan dia akan pergi pada tanggal 2 April (2025) dan pulang ke Indonesia pada 7 April. Semua biayanya dari uang sendiri tanpa menggunakan fasilitas negara. Hal ini tidak terkait dengan Pemerintah Daerah selama masa libur bersama," ungkapnya saat berada di Kementerian Perdagangan, Selasa (8/4/2025).

Berdasarkan keterangannya, kunjungannya ke Jepang hanyalah untuk berlibur bersama keluarganya.

Dia mengatakan bahwa perjalanannya keluar negeri pun dilakukan tanpa diiringi oleh adjutant chief of district (ADC) dari Pemerintah Kabupaten Indramayu.

"Untuk ini, saya membeli tiket sendiri dan pergi ke sana dengan keluarga tanpa mengajak asisten atau Ajspri atau staf khusus, sama sekali tidak," tandasnya.

"Baik saat pergi ke bandara maupun ketika pulang, dia tidak diantarkan atau dijemput oleh fasilitas negara. Ini benar-benar merupakan liburan keluarga, mereka berpergian bersama dan menghabiskan uang sendiri," lanjutnya.

Dia menyatakan bahwa dirinya sudah memberikan klarifikasi itu ketika dicek oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), pada hari Selasa.

Dia bahkan memasukkan bukti bahwa dia berlibur ke Jepang dengan keluarganya menggunakan uang sendiri.

"Apa dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah? Tidak. Mari saya tampilkan buktinya," kata Lucky Hakim.

Sekarang ini, Bupati Indramayu, Lucky Hakim, berencana untuk bertemu beberapa petinggi setelah kembali dari perjalanan wisata ke luar negeri tanpa persetujuan.

Pihak yang akan dia temui adalah Wamendagri Bima Arya Sugiarto serta Gubernur Jawa Barat.

Tokoh dengan latar belakang aktris itu direncanakan akan bertemu dengan Bima Arya pada hari ini, Selasa (8/4/2025), sekitar sore nanti.

Untuk bertemu dengan Dedi Mulyadi, Lucky Hakim merencanakannya pada hari Rabu (9/4/2025).

Namun, ia masih belum tahu di mana tempat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat tersebut.

Lucki berkata hari Jumat ini (8/4/2025) bahwa dia mungkin besok akan pergi ke Gedung Sate atau menuju kediaman resmi, namun ia masih bingung dengan petunjuknya. Meski begitu, pada sore harinya nanti Insya Allah dirinya bertemu dengan Pak Gubernur.

"Lucky menjelaskan bahwa dia sedang dalam perjalanan menuju Jakarta karena akan dipanggil oleh Wakil Menteri dan Inspektorat Kementerian Dalam Negeri. Dia mengatakan saat ini tengah dalam perjalanan ke kantor Kementerian Dalam Negeri pukul dua," jelasnya.

Bima Arya pun mengkonfirmasikan rencana pertemuan kedua belah pihak tersebut pada kesempatan lainnya.

"Agenda untuk hari ini adalah pada sore nanti," ujar Bima, Selasa, terkait pertemuan dengan Lucky Hakim yang telah direncanakannya.

Rumor beredar bahwa pertemuan ini akan menyinggung tentang petualangan Lucky di Jepang yang dilakukan tanpa persetujuan.

Di samping itu, rapat tersebut bertujuan untuk mengupas masalah Administrasi dan Peraturan yang harus dipatuhi oleh para petugas setempat berkaitan dengan perjalanannya keluar negeri.

Lucky Hakim mendapat perhatian khusus karena menghabiskan waktu liburan di Jepang bersama keluarganya saat Idulfitri pada tahun 2025.

Sebenarnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 400.6.1/749/SJ dengan tanggal 17 Februari 2025 tentang pergerakan orang pulang kampung untuk Lebaran tahun 2025.

Surat edaran yang dikirimkan kepada seluruh gubernur, bupati, serta wali kota di Indonesia itu mengharapkan agar pemda menyediakan persiapan guna mendukung lancarnya pergerakan orang pulang ke kampung halaman pada Lebaran 2025.

Sebelumnya, Bima Arya mengingatkan bahwa kepala daerah yang bepergian keluar negeri tanpa persetujuan bisa mendapatkan hukuman berupa pemberhentian sementara.

"Batasan yang detail dan jelas terkait dengan ketentuan bepergian ke luar negeri untuk para kepala daerah dijelaskan dalam Undang-undang. Lebih spesifiknya, UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah," ungkap Bima Arya pada hari Minggu, tanggal 6 April 2025.

"Dalam Pasal 76 Ayat (1) huruf i, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tidak diizinkan untuk bepergian ke luar negeri tanpa mendapatkan persetujuan dari Menteri," jelas dia.

Politikus dari partai PAN menyatakan bahwa jika seorang kepala daerah melanggar peraturan yang dimaksud, dapat dilakukan pembatasan jabatan sementara selama tiga bulan.

Beruntung sudah mengkonfirmasi keberadaannya di Jepang ketika cuti Lebaran pada tahun 2025.

Dia menyatakan pergi keluar negeri usai acara buka puasa di Pendopo Kecamatan Bupati Indramayu.

Dia juga menegaskan masih melaksanakan kewajiban sebagai pemimpin lokal sebelum cuti, termasuk menerima kunjungan warganya dan melakukan patroli.

Pada hari kedua setelah Idul Fitri, perjalanan menuju Jepang dimulai hingga tanggal 7, dan pada tanggal 8 dia telah memulai pekerjaannya secara normal lagi, termasuk memiliki jadwal untuk mengunjungi desa yang menderita akibat rob di Eretan," jelas Lucky, Minggu (6/4/2025). Kutipan ini diambil dari Kompas.com.

Namun, Lucky tidak mau memberikan jawaban langsung saat ditanyakan tentang persetujuan dari Mendagri.

"Nantinya aku akan bertemu dengan Bapak Gubernur serta Bapak Menteri Dalam Negeri guna memberikan penjelasan," ucapnya.

Perhatikan kabar terkini dari Jogjandroid Blog Google News