Tips Kelola Keuangan Rumah Tangga

Di dalam keluarga, namun kehidupan keluarga tidak terlepas dari masalah keuangan.
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Hayam Wuruk Perbanas, Pariyem mengatakan bahwa mengatur keuangan rumah tangga bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan cara yang tepat dalam mengaturnya agar seluruh kebutuhan keluarga terpenuhi.
Beberapa aspek yang mempengaruhi kondisi keuangan rumah tangga, mulai dari kebutuhan pokok hingga yang bersifat tambahan atau hiburan. Perlu diingat bahwa mengatur keuangan rumah tangga bukan hanya menjadi tanggung jawab satu orang saja, melainkan suami dan istri memiliki peran yang sama pentingnya.
Apa yang akan terjadi jika Anda salah mengatur keuangan rumah tangga? Dampaknya bisa sangat buruk. Pengelolaan yang tidak tepat juga bisa membuat ketidakharmonisan dalam keluarga. Lalu bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga yang baik dan benar?
Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatur keuangan rumah tangga secara efektif.
“Pertama-tama, pahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Setelah Anda menikah dan sudah memiliki rumah tangga, ada kebutuhan-kebutuhan yang wajib dipenuhi, seperti kebutuhan sehari-hari seperti makanan hingga alokasi biaya pendidikan jika Anda sudah memiliki anak.”
Pada kenyataannya, keuangan rumah tangga tidak hanya digunakan untuk kebutuhan pokok, melainkan juga untuk memenuhi keinginan. Sayangnya, seringkali kita memprioritaskan penggunaan dana rumah tangga untuk keinginan daripada kebutuhan, kata Pariyem.
“Padahal, banyak dari keinginan kita yang sebenarnya belum begitu penting. Seperti membeli pakaian mode terbaru, gadget terbaru, liburan, dan barang-barang yang tidak terlalu penting. Semuanya, bisa menghabiskan uang yang tidak sedikit.”
Pariyem mengatakan bahwa semua hal tersebut tidak dilarang, artinya, Anda hanya boleh mengalokasikan uang untuk kebutuhan tersebut setelah kebutuhan pokok keluarga terpenuhi. Lantas apa saja kebutuhan pokok keluarga? Yang pertama jelas kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari seperti makan, transportasi, pendidikan anak atau cicilan rumah.
“Jadi, cara mengatur keuangan rumah tangga pertama-tama yang harus Anda lakukan adalah memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Penuhi dulu kebutuhan rumah tangga, lalu alokasikan keuangan untuk keinginan pribadi.”
Menghitung seluruh pendapatan adalah cara kedua. Anda harus menghitung semua pendapatan yang masuk selama 1 (satu) bulan. Yang dimaksud pendapatan bukan hanya gaji bulanan, tetapi juga meliputi insentif yang diperoleh ketika menerima upah lembur hingga keuntungan bila Anda berinvestasi.
Penting dilakukan agar Anda bisa membagi alokasi penghasilan yang dimiliki ke kebutuhan yang harus dipenuhi. Ingat, yang pertama harus dipenuhi adalah kebutuhan yang bersifat primer.
Pariyem melanjutkan proses berikutnya adalah menetapkan prioritas keuangan, Dengan membuat skala prioritas, keluarga dapat memastikan kebutuhan utama dipenuhi sebelum mengalokasikan dana untuk keperluan lainnya.
“Pengeluaran rumah tangga yang menjadi prioritas antara lain biaya makan sehari-hari, membeli kebutuhan dapur, tagihan listrik, tagihan air, biaya transport kerja, biaya pendidikan anak jika sudah masuk sekolah, serta cicilan untuk kendaraan atau rumah.”
Selain membantu mengatur keuangan rumah tangga, daftar ini akan menjadi pengingat bahwa kebutuhan prioritas harus dipenuhi terlebih dahulu baru kemudian bisa dialokasikan untuk kebutuhan sekunder dan tersier.
“Membuat perencanaan keuangan darurat merupakan langkah berikutnya. Dalam menjalani kehidupan bersama pasangan, tidak selalu bisa berjalan sesuai yang direncanakan. Banyak hal yang tiba-tiba saja terjadi di luar rencana.”
Contoh kasus yang sering terjadi adalah musibah seperti kecelakaan, PHK, hingga krisis ekonomi. Jika hal tersebut sampai terjadi, maka sumber penghasilan rumah tangga bisa terganggu. Saat itulah manfaat memiliki anggaran dana darurat bisa dirasakan, kata Sambung Pariyem.
“Cara mempersiapkan dana darurat adalah dengan menyisihkan sebagian dari penghasilan bulanan, besarannya relatif bisa 10-30 persen dari penghasilan. Ingat, uang yang Anda sisihkan setiap bulan adalah untuk dana darurat yang hanya digunakan sewaktu keadaan darurat.”
Pariyem melanjutkan menjaga rasio hutang juga menjadi langkah penting untuk mengatur keuangan rumah tangga, yang sebenarnya paling baik adalah menghindari hutang. Sebab, tagihan dan kewajiban membayar hutang bisa menjadi beban yang membuat keuangan terganggu. Namun, ada sejumlah faktor yang memaksa Anda untuk berhutang.
“Dalam menjaga rasio utang, sebisa mungkin, usahakan kewajiban Anda membayar tagihan hutang tidak melebihi 30 persen dari penghasilan yang Anda miliki. Lebih dari itu, keuangan rumah tangga Anda bisa terganggu.”
Sebagai saran, jika terpaksa berhutang, gunakan untuk kebutuhan pokok yang tidak bisa dipenuhi dalam waktu dekat, seperti cicilan rumah. Sementara itu, sebaiknya hindari untuk berhutang di luar itu. Ujar Pariyem.
Mengalokasikan dana untuk tabungan, asuransi, dan investasi juga merupakan langkah penting di luar menyediakan dana darurat, Anda juga harus mengalokasikan pendapatan Anda untuk kebutuhan di luar kebutuhan pokok.
Terakhir, lanjut Pariyem, perencanaan anggaran keluarga yang efektif memerlukan perencanaan, kedisiplinan, dan evaluasi yang teratur. Dengan mengetahui pendapatan, mengidentifikasi pengeluaran, menetapkan prioritas, serta mengelola tabungan dan investasi dengan bijak, keluarga dapat mencapai stabil keuangan dan mewujudkan tujuan keuangan mereka.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, setiap keluarga dapat memiliki kontrol yang lebih baik terhadap keuangan mereka dan menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera.
Gabung dalam percakapan