Rahasia Terkuak: Dokumen Kontroversial tentang Pembunuhan Presiden Kennedy Diluncurkan, Apa yang Ditemukan?

RB BERITA, JAKARTA -- Pada hari Selasa, pemerintah Trump mengungkapkan ribuan berkas berkaitan dengan pembunuhan Presiden John F. Kennedy yang dinyatakan sebagai informasi rahasia sebelumnya.

Trump menyampaikan pada hari Senin bahwa masyarakat sudah lama menantikan puluhan tahun untuk bisa membaca delapan puluh ribu halaman berkas berkaitan dengan kasus pembunuhan Kennedy.

Setelah dilantik, dia segera menandatangani perintah eksekutif untuk melepaskan ribuan dokumen berkaitan dengan kasus pembunuhan John F. Kennedy, Robert F. Kennedy, serta Martin Luther King Jr. ke publik.

File-file tersebut diposting di laman web Arsip Nasional pada hari Selasa malam. Kemungkinan akan dibutuhkan beberapa saat hingga para ahli yang sudah menelaah kasus pembunuhan Kennedy memiliki kesempatan untuk menyaksikan 1.123 berkas terbaru ini. Setiap dokumen hanya ditandai dengan nomor rekamannya tanpa adanya keterangan tambahan.

Meskipun demikian, tak terdapat petunjuk bahwa dokumen-dokumen tersebut bakal menyimpan data yang membingungkan. Hal ini disampaikan oleh seseorang yang sudah mengakses banyak laporan.

Tom Samoluk merupakan wakil kepala dari Komisi Tinjauan Dokumentasi Pembunuhan, suatu badan resmi yang didirikan di era 1990-an guna menganalisis berkas-berkas berkaitan dengan kasus-kasus pembantaian itu. Dia bersama dengan regu yang mencapai puluhan anggota mengulas kembali jumlah besar arsip agar dapat dipublikasikan kepada umum dalam periode waktu antara tahun 1994 sampai 1998.

Berdasarkan temuannya, tidak ditemukan hal baru yang mempengaruhi kesimpulan terakhir tentang kasus pembunuhan Kennedy. Sama seperti pendapat sebelumnya, menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh satu orang bersenjata saja, yaitu Lee Harvey Oswald, sebagai pelaku utamanya.

"Himpunan catatan yang sudah kami tinjau, kebanyakannya telah diterbitkan — beberapa di antara mereka sepenuhnya atau setengah disembunyikan — dan bila ini adalah topik perbincangan kita, maka tak terdapat bukti yang meyakinkan," jelasnya kepada CNN dalam wawancara telepon.

"Bila terdapat hal-hal yang berkaitan dengan inti pembunuhan tersebut, Dewan Peninjau akan menerbitkannya di pertengah tahun 90-an. Sehingga memberikan gambaran mengenai isi catatan-catatan itu," tambahnya.

Dilansir CNN Berkas banyak berkaitan dengan pembunuhan JFK sudah dibuka untuk umum, termasuk lebih dari 13.000 dokumen baru-baru ini oleh pemerintah Biden. Meski demikian, beberapa ribu dokumen yang diperkenalkan pada hari Selasa lalu mengalami penyuntingan.

Kepala Badan Intelejen Nasional Tulsi Gabbard menyampaikan dalam suatu pernyataan bahwa dokumen tersebut mencakup kira-kira 80 ribu lembar catatan yang dulunya tersembunyi dan bakal dipublikasikan tanpa ada sensor.

"Dokumen-dokumen lainnya tersedia," ujarnya dengan menyertakan bahwa laporannya dijamin kerahasiaannya berdasarkan peraturan Dewan Juri Agung, serta catatan tersebut terikat oleh Bagian 6103 dalam Kode Pendapatan Internal.

"Arkib Nasional berkolaborasi dengan Kementerian Kehakiman guna meningkatkan proses buka segel catatan-catatan tersebut," jelasnya tambahnya.

Larry Sabato, pakar politik dari Universitas Virginia dan penulis buku "The Kennedy Half-Century: The Presidency, Assassination, and Lasting Legacy of John F. Kennedy," mengingatkan bahwa publik bisa saja merasa kecewa karena minimnya informasi baru yang dibongkar.

"Yang saya sampaikan adalah kita bakal mempelajari berbagai macam hal," ujar Sabato.

Tetapi kemungkinan besar hal ini tidak terkait dengan pembunuhan Kennedy dan mereka yang berharap, kamu mengerti, menyelesaikan kasus ini setelah 61 tahun, pasti akan merasa kecewa.

Pembunuhan Kennedy sudah lama menjadi sumber teori konspirasi, bahkan beberapa di antaranya pernah disampaikan langsung oleh Trump. Inilah salah satu alasan utama Dewan Peninjau yang diketuai Samoluk didirikan—untuk mengevaluasi apakah dokumen-dokumen berkaitan dengan pembunuhan itu bisa dirilis ke publik.

Samoluk menyatakan bahwa ia belum meninjau seluruh dokumen yang mungkin bisa dirilis ke publik.

Sebagai contoh, bulan lalu FBI melaporkan bahwa mereka menemukan kira-kira 2.400 dokumen tambahan tentang penyelidikan pembunuhan JFK setelah adanya instruksi eksekutif dari Trump.

"Kemungkinan besar masih terdapat catatan lain dalam institusi tambahan yang belum dipublikasikan," ungkap Samoluk, hal ini menunjukkan bahwa dia berharap ada serangkaian dokumen baru yang sebelumnya tak pernah diperiksa oleh komisi-nya.

Dia menyebutkan bahwa masih ada sejumlah poin menarik di dalam catatan yang tertinggal tersebut dan bakal berfungsi untuk melengkapi kekosongan pengetahuan yang ada, termasuk data dari CIA tentang aktivitas Oswald mendekati pembunuhan pada tanggal 22 November 1963.

Di tahun 2023, Arsip Nasional menyelesaikan pemeriksaannya terhadap berkas-berkas tertutup yang berkaitan dengan kasus pembunuhan itu, di mana 99% dari semua dokumen sudah dirilis ke publik.

Walau presiden terdahulu seperti Trump sudah bersumpah akan menerbitkan arsip-arsip itu, namun CIA, Departemen Pertahanan, serta Kementerian Luar Negeri tetap menyimpan beberapa dokumen yang enggan diumumkan kepada publik.

Alasan di balik keberlanjutan kerahasiaan sebagian besar dokumen tersebut mayoritas berkaitan dengan usaha untuk menjaga anonimitas sumber-sumber rahasia yang aktif atau kemungkinan masih berada dalam kondisi tersembunyi, serta perlindungan cara penyingkapannya.

Seiring dengan periode kepemimpinannya yang pertama, Trump berjanji untuk tidak menerbitkan semua dokumen berkaitan dengan kasus pembunuhan Kennedy sesuai dengan permintaan lembaga keselamatan nasional. Akan tetapi, pada saat Kampanyenya di tahun 2024, Trump menyampaikan niatnya untuk mempublikasikan dokumen-dokumen tersebut.