Putri Karlina: Siapa yang Akan Menjadi T menantu Dedi Mulyadi? Usia Muda, Jabat Wabup Garut, Anak dari Kapolda Metro Jaya

RB NEWS - Berikut adalah profil Putri Karlina, yakni wakil bupati Kabupaten Garut sekaligus calon mertua dari gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Putri Karlina menjadi wakil kepala daerah ketika berusia cukup dini, yaitu baru menginjak umur 32 tahun.

Perempuan yang lahir pada tanggal 14 Maret 1993 tadi baru saja memperingati hari jadinya.

Putri Karlina datang dari latar belakang kepolisian, di mana sang ayah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya bernama Pol Karyoto.

Kini, Putri Karlina dikenal memiliki hubungan khusus dengan putra Dedi Mulyadi bernama Maula Akbar.

Putri berhasil menyelesaikan pendidikannya sebagai dokter gigi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Respons Dedi Mulyadi Ketemu Rumah Kayu Sederhana yang Ditumpangi 15 Orang di Bekasi: Ya Allah Ya Rabbi Hidup Seperti Ini Sangat Sulit

Maula dikenal sebagai putra tertua dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Bukan hanya sang bapak, Putri Karlina dikepung oleh keluarganya yang terdiri dari para jenderal.

Saudaranya adalah Irjen Pol (Purn) Mulyatno, yang pernah menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Utara.

Selanjutnya, pamananya yaitu Brigjen Pol Suyanto, adalah seorang alumni Akpol yang lulus pada tahun 1991.

Brigjen Pol Suyanto mengambil posisi penting di Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sebagaimana menjabat sebagai Direktur Perlindungan dan Pengembangan Wilayah Asia dan Afrika.

Pada saat bersamaan, sang adik dari Irjen Pol Karyoto atau juga dikenal sebagai tante Putri Karlina, adalah seorang wanita yang berprofesi dalam bidang kesehatan.

Dia adalah Rohayati yang saat ini menjabat sebagai pegawai di RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Wakil Bupati Garut, Putri Karlina saat ini menjadi pembicaraan banyak orang karena keberaniannya menegur keras ormas yang sedang melakukan razia terhadap rumah makan lokal.

Tindakan Putri Karlina yang menyerukan agar organisasi massa tidak bersikap anarkis di Garut menjadi perbincangan hangat dan mendunia di platform media sosial.

Pada saat mengadakan pertemuan Forkopimda di hari Sabtu (8/3/2025), Putri Karlina malah berkata dengan suara keras dan sampai meneteskan air mata.

Ridwan Kamil Terlibat dalam Dugaan Skandal Suap Bank BJB, Respon Dedi Mulyadi: Hal Ini Adalah Urusan KPK

Setelah beredar luas di platform media sosial, terjadi insiden di mana anggota dari organisasi kemasyarakatan tidak resmi melakukan razia ke gerai restoran selama waktu puasa di bulan Ramadhan.

Pada video itu, sejumlah oknum membubarkan warga yang sedang makan dengan cara anarkis.

Mereka memecahkan benda-benda dan dituduh mencubit salah satu penduduk setempat.

Dalam pertemuan dengan Bupati, wakil dari organisasi massa tersebut menyampaikan suatu pernyataan yang menimbulkan kemarahan pada Wabup Putri Karlina.

"Jangan dorong umat Islam di Garut untuk bertindak. Biarkan mereka memancing dengan tenang," demikian ujar seorang pria berkemeja putih dan peci putih yang dilansir dari akun Instagram @wakilbupatigarut.

Dia menyampaikan bahwa mereka tidak memiliki kendala terhadap warganya yang beragama Non-Muslim.

"Alhamdulillah, untuk urusan dengan non-Muslim sudah baik karena telah berdialog dengan HBB dan juga PBB; keduanya sekarang tak lagi menjadi kendala bagi kami. Namun, tantangan utamanya ada pada kalangan sesama umat Islam," paparnya.

Putri Karlina juga mengklaim bahwa tindakan ormas yang membubarkan penduduk secara anarkis adalah suatu kekeliruan.

"Hanya fokus utama hari ini adalah mengenai kekerasan, yang pada akhirnya merusak imej Kabupaten Garut. Sudahkah Anda menyambungkan hal tersebut atau belum? Ceng Aam sudah terhubung dengannya? Jika melalui tindakan anarkis membuat reputasi Garut jatuh, bagaimana nasib di masa mendatang?" ungkap Putri Karlina sambil menunjuk laki-laki bertudung baju koko itu.

Dia bahkan berani mengkritik ormas itu lantaran tertawaan selama pertemuan.

Profil Taman Petualangan Eiger yang Dimiliki oleh Ronny Lukito, Diresmikan Oleh Ridwan Kamil, Sekarang Ditinjau oleh Dedi Mulyadi

"Saya sebelumnya kurang setuju dengan ungkapan 'jangan sampai membuat kami bereaksi', karena jika saya menginginkan hal tersebut, saya dapat melibatkan Satpol PP untuk bertindak atas kehendakku sendiri. Namun, apakah ini mencerminkan citra yang baik bagi Wakil Bupati?" ujar Putri kembali.

Karena menurutnya, sebagaimana pemimpin, ia perlu berkomunikasi dengan bijaksana tanpa menyakitkan siapa pun, betapapun marahnya ia.

"Saya sungguh kesal Pak dengan apa yang terjadi ini. Saya heran kenapa Ceng Aam masih bisa tersenyum," ujar Putri Karlina kembali.

Menurut Putri, perbuatan orang gila yang kacau di warung makan tidak mencerminkan upaya untuk menjadikan Kabupaten Garut lebih baik.

Putri Karlina justru mengusulkan agar organisasi kemasyarakatan tersebut dihapuskan sama sekali.

"Biar dihentikan saja begitu Pak. Apalagi jika memiliki motif buruk. Jika malahan digunakan untuk penyalahgunaan dan membela perbuatan-perbuatan salah, ada gunanya bertahan," tandasnya.

Dia juga menyebutkan penyebab perilaku tersebut dilakukan oleh beberapa pihak yaitu karena ada banyak pesantren di Garut.

Putri justru meminta pihak pesantren untuk memberikan bentuk positif dari keberadaannya.

"Bukan itu sebabnya ada banyak pesantren di Garut sehingga banyak orang yang terampil dalam hal agama. Cara kerjanya tidak seperti itu," ucapnya.

Putri Karlina meminta organisasi keagamaan ikut serta dalam menciptakan citra positif dengan menyatakan bahwa makin bertambahnya pondok pesantren di Garut akan berdampak pada pendidikan warga yang lebih maju.

"Gunakan metode kreatif, bekerjasama dengan pemuda, dan menjadi panutan yang baik," katanya.

Dia juga mengungkapkan permohonan maaf kepada Bupati Garut bila dia sudah melampaui batas tanggung jawabnya sebagai Wakil Bupati.

"Tetapi jika demikian, saya akan pergi dengan banyak rasa sesal bila hal ini tak disampaikan," ujar Putri Karlina.

Namun demikian, dia menyatakan penghargaan atas penemuan yang dilakukan oleh organisasi masyarakat ketika melaksanakan operasi pencarian terhadap obat-obatan.

Saya sangat menghargai pak yang telah menemukan obat-obatan ini, penghargaan besar untuk bapak. Semoga suatu hari nanti ketika bapak juga menemui para mafia, Alhamdulillah.

Namun pada hari ini, kesalahan tersebut sangat serius, jika terdapat sepuluh orang yang diajar dan mengerti tentang agama ditugaskan untuk menilai, cara itu tetap keliru," ucapnya kembali.

Dia juga menginginkan agar organisasi masyarakat di Kabupaten Garut dapat memahami perannya sebagai alat pengawasan sosial.

"ayah berperan sebagai kendali sosial bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan pembinaan," ujarnya.

Pada akhir videonya, Putri Karlina hampir meneteskan air mata sambil mengungkapkan keinginannya untuk menciptakan perubahan di Garut.

"Biar apa pun, jika tidak membuat perbedaan bagi Garut, mengapa sekarang aku ada di sini," ujarnya. ( Tribun Trends / Tribun Bogor )