Kenapa Lemak Perut Susah Hilang? Ketahui 9 Penyebabnya

- Lemak di perut sering kali sulit untuk dihilangkan. Padahal, kelebihan lemak di area perut dapat berbahaya bagi kesehatan.

Menurut berbagai penelitian, kelebihan lemak di perut dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan bahkan kanker.

Dr. Luke James, Direktur Medis Bupa UK menjelaskan bahwa kelebihan lemak di perut tidak hanya disebabkan oleh asupan kalori, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor metabolisme dan hormon.

Oleh karena itu, penting untuk paham dulu penyebab utama sulitnya menghilangkan lemak perut sebelum mengatasinya.

Berikut adalah 9 alasan mengapa lemak perut sulit hilang dibandingkan dengan lemak di bagian tubuh lainnya.

1. Perbedaan Sel Lemak Perut

Dr. James menjelaskan bahwa tubuh memiliki dua jenis sel lemak, yaitu alfa dan beta.

"Sel alfa lebih responsif terhadap proses penguraian lemak, sementara sel beta cenderung menahan lemak," ujarnya.

Sayangnya, perut memiliki lebih banyak sel beta, sehingga proses pembakaran lemak di area ini menjadi lebih sulit dibandingkan dengan bagian tubuh lain seperti lengan atau kaki.

2. Konsumsi Gula Berlebih

Menurut pasangan pelatih pribadi Claire dan James Davis dari The Midlife Mentors, konsumsi gula yang berlebihan berkontribusi pada penumpukan lemak di perut.

"Ada hubungan langsung antara konsumsi gula yang tinggi dan peningkatan lemak di daerah perut," kata Claire.

Selain itu, seiring bertambahnya usia, tubuh menjadi lebih resisten terhadap insulin, sehingga tubuh lebih mudah menyimpan lemak di perut.

3. Kekurangan Hormon Leptin

Leptin adalah hormon yang memberi tanda kepada otak bahwa tubuh sudah cukup makan. Namun, menurut James Davis, hormon ini cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

"Ketika kadar leptin menurun, kita merasa lapar lebih sering dan cenderung makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh," jelasnya.

Hal ini pasti berdampak pada penimbunan lemak berlebih, terutama di bagian perut.

4. Stres yang Berlebihan

Stres tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental, tetapi juga fisik. Claire menjelaskan bahwa saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang berfungsi dalam menyimpan lemak, khususnya di bagian perut.

"Stres tinggi bisa menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak di perut," kata dia.

Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik, contohnya dengan yoga atau meditasi, dapat membantu mengurangi lemak perut.

5. Olahraga Berlebihan

Olahraga memang baik untuk kesehatan, tapi terlalu sering berolahraga bisa menimbulkan dampak negatif.

James menjelaskan bahwa olahraga berlebihan dapat meningkatkan kadar hormon kortisol di dalam tubuh, sehingga pada akhirnya membuat tubuh lebih sulit untuk membakar lemak, termasuk lemak di sekitar perut.

"Perlu untuk memberikan tubuh waktu istirahat yang cukup, agar metabolisme tetap seimbang," adalah saranannya.

6. Makan Terlalu Sedikit Kalori

Diet ketat yang terlalu ketat justru bisa menghambat proses metabolisme tubuh.

Claire menjelaskan, diet yang terlalu ketat dapat menyebabkan tubuh menyesuaikan diri dengan membakar kalori yang lebih sedikit, sehingga ketika seseorang kembali ke pola makan normal, tubuh cenderung menyimpan lemak.

"Diet ekstrem justru membuat tubuh menjadi lebih efisien menyimpan lemak, bukan membakarnya," katanya.

7. Faktor Genetik

Dr James mengatakan, genetika juga berperan dalam menentukan di mana tubuh menyimpan lemak. Beberapa orang secara alami memang lebih cenderung menyimpan lemak di perut.

Meskipun pola makan dan olahraga tetap menjadi hal utama, kecenderungan genetik juga bisa membuat lemak perut sulit dihilangkan.

8. Perubahan Hormon

Saat seseorang bertambah tua, hormon di dalam tubuh mengalami perubahan yang dapat mempengaruhi distribusi lemak.

"Penurunan kadar estrogen pada wanita menyebabkan lemak lebih mudah menumpuk di perut daripada di paha atau pinggul," kata Claire.

Selain itu, kehilangan massa otot karena penuaan juga dapat memperlambat metabolisme, sehingga tubuh lebih sulit menghilangkan lemak perut.

9. Metabolisme yang Lebih Lambat

Lisa Borg, ahli gizi dari perusahaan Nutritional Essence menyatakan, secara alami wanita memiliki tingkat metabolisme yang lebih rendah dibandingkan pria.

"Tubuh perempuan membutuhkan lebih sedikit kalori untuk menjalankan fungsi dasarnya, sehingga kelebihan kalori lebih mudah disimpan sebagai lemak," jelasnya.