IHSG Turun, INDEF Minta Pemerintah Tinjau Ulang Kebijakannya

RB NEWS , Jakarta - Indeks Harga Saham Komposit (IHSG) Menderita penyesuaian signifikan dalam perdagangan hari kemarin, merosot sampai mencapai batasan bawah 5%. Situasi tersebut mendorong BEI untuk menghentikan sementara aktivitas perdagangan melalui sistem JATS (Jakarta Automatic Trading System) pada jam 11:19:31 WIB.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti, menganggap penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai pertanda tidak baik untuk ekonomi Indonesia. Dia berpendapat bahwa pasar memberikan respons negatif terhadap kondisi saat ini yang dipicu oleh keputusan pemerintah.
"Peringatan merah ini. Pemerintah perlu cepat memperbaiki keputusan mengenai urusan ekonomi dan politik mereka, karena suasana politik turut membawa dampak pada bidang ekonomi," jelas Esther ketika diwawancara, Selasa, 18 Maret 2025.
BEI sebelumnya menyatakan bahwa pembekuan sementara perdagangan tersebut dijalankan berdasarkan Surat Keputusan Direksi BEI No: Kep-00024/BEI/03-2020 yang membahas prosedur untuk menangani transaksi saat terjadi keadaan darurat.
Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan bahwa sistem perdagangan diaktifkan kembali pada pukul 11:49:31 WIB, yang merupakan sekitar 30 menit setelah insiden tersebut terjadi. Jadwal transaksi tidak dipindahkan atau dirubah sama sekali. Tujuan dari penundaan singkat ini adalah agar para pemain pasar memiliki kesempatan merespon keadaan secara lebih tenang dan meminimalisir tindakan menjual saham secara berlebihan.
Iman Rachman, Ketua Bursa Efek Indonesia, menyatakan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipengaruhi oleh elemen dalam negeri dan luar negeri. Menurutnya, keraguan mengenai kondisi ekonomi dunia merupakan penyebab utama, meskipun ia juga mengakui adanya potensi dampak dari keputusan yang dibuat pemerintah terhadap situasi pasar saham.
"Banyak pelaku investasi masih menunggu dan melihat. Akan tetapi, terdapat beberapa elemen lokal yang juga ikut menyebabkan penurunan besar ini," kata Iman saat memberi keterangan pada konferensi persnya. Walau demikian, dia tak menguraikan dengan detail tentang keputusan pemerintah apa saja yang mendorong respons negatif di pasaran.
Demikian pula, INDEF mengingatkan bahwa pihak berwenang mesti lebih waspada saat menyusun aturan baru, khususnya jika bisa membawa dampak keraguan pada para pelaku investasi. "Pengumuman politik mempengaruhi situasi ekonomi," ungkap Esther. Menurut dia, pemerintahan penting untuk merawat kesinambungan keputusan supaya iklim bisnis tetap mendukung.
Airlangga Menemui Prabowo, Laporkan Penurunan Drastis IHSG
Gabung dalam percakapan