Firasat Terpenuhi: AKP Anumerta Lusiyanto Pulang Kampung Sebelum Ditembak

RB NEWS - Ini adalah saat yang menyentuh hati yang tetap terkenang oleh keluarga Kapolsek Negara Batin Polres Way Kanan, Lampung, AKP Anumerta Lusiyanto.

Ternyata Lusiyanto seolah-oleh mengirimkan firasat akan kepergiannya bagi keluarganya.

Satu hari sebelum melakukan tugas dan kemudian meninggal di tangan oknum TNI, ternyata Lusiyanto pulang kampung dan mengadakan sholawat tarawih.

Menakutkan Sekali Sudah Sejak Lama, Tempat Pembunuhan 3 Polisi di Lampung Memang Terkenal dengan Aktivitas Kriminalnya

Setelah itu, dia melaksanakan tugas untuk menggerebek perjudian laga ayam yang pada akhirnya menewaskan dirinya serta dua petugas kepolisian lainnya.

Keluarga menceritakan bahwa sang korban pernah pulang kampung ke OKU Timur, Sumsel pada hari sebelumnya dan kemudian gugur akibat tembakan ketika sedang melaksanakan tugas, yaitu pada Senin (17/3/2025).

Ini dikatakan oleh kakak yang telah meninggal dunia, Parwati.

Parwati menyebutkan bahwa Lusiyanto pernah melakukan salat tarawih di musholla yang berada tidak jauh dari rumah saudaranya yang lain.

Shalat tarawih merupakan kali terakhir almarhum mengunjungi desanya.

Pada tanggal 16 Maret 2025 yang lalu, pada hari Minggu, adik perempuan saya bernama Lusiyanti kembali berkunjung ke tempat ini (OKU Timur). Dia bahkan menghadiri salat tarawih di musholla terdekat dari rumah kakak saya.

"Sesudah sahur, (Lusiyanto) pun meninggalkan tempat tersebut untuk kembali ke Way Kanan," jelas Parwati ketika ditemui oleh Sripoku.com di rumah dukacita yang terletak di Desa Sumber Harjo, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur, pada hari Selasa.

Dia merasa terkejut setelah mendengar tentang kepergian adiknya yang tewas sembarangan dalam misi.

Parwati dan keluarganya merasa amat terpukul dengan hilangnya Lusiyanto sang putra bungsu.

Dia juga menginginkan penjahat mendapatkan hukuman yang keras dan adil.

Sempatnya kami tak mengantisipasi kejadian semacam itu.

Identifikasi Terduga Pelaku Pembunuhan Tiga Kepolisian di Lampung, Kodam II/Sriwijaya Ungkap Informasi Penting ini

"Sungguh sangat merindukan kehadiran saudara kandung kita yang tercinta ini, bahkan hal itu menjadi begitu istimewa bagi seluruh famili," jelas Parwati.

"Harapan saya bersama seluruh keluaga berharap agar dilakukan tindakan yang keras terhadap pelaku penembakan adik saya demi keadilan yang setara," tambahnya.

Telah diketahui bahwa Lusiyanto meninggal dunia karena tembakan ketika sedang melakukan penyerangan pada tempat perjudian adu ayam yang berada di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, pada hari Senin sore.

Di luar Lusiyanto, bawahannya seperti Aipda Anumerta Petrus Apriyanto serta anggota Satresrkim Polres Way Kanan, Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta, turut meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Berikut keberanian mereka dalam melaksanakan tugas, semua orang mendapatkan promosi pangkat istimewa. Lusiyanto yang sebelumnya berpangkat Iptu, kini telah menjadi AKP Anumerta.

Pada saat ini, Petrus yang tadinya berpangkat Bripka kini telah menjadi Aipda, sedangkan Ghalib mengalami promosi dari Bripda menjadi Briptu.

Hasil Autopsi

Berdasarkan laporan otopsi, terdapat bekas tembakan di area dada, mata, sampai dengan bibir pada Lusiyanto beserta kedua kawan karinya.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Polda Lampung, AKBP Legowo, menyatakan bahwa Lusiyanto mendapat luka tembakan di dadanya yang sebelah kanan.

Pada saat melakukan tindakan otopsi, ternyata peluru tersebut telah melewati sampai ke ruang di dada bagian kiri.

"AKP Anumerta Lusiyanto, yang menjabat sebagai Kapolsek Negara Batin, tertembak di bagian depan akibat adanya lubang bekas tembakan dari arah depan di dadanya sebelah kanan. Ketika melakukan autopsi, projektil tersebut ditemukan berada dalam rongga dada sebelah kiri," jelasnya di RS Bhayangkara Lampung, Selasa ini, seperti dilaporkan oleh TribunLampung.com.

Pada saat itu, Petrus Apriyanto diketahui memiliki luka tembakan di bagian depan tubuhnya.

Peluru tersebut menembus mata kirinya Petrus dan terdapat di dalam tengkoraknya.

Berikutnya, Ghalib Surya Ganta memiliki luka dari peluru di sebelah kiri bibirnya, yang merobek sampai ke rahang mulutnya.

Pelantera tersebut ditemukan di bagian belakang kepala dan leher Ghalib.

"Tiga poin tersebut mengakibatkan kematian dari anggota Polri yang gugur saat melaksanakan tugas," ujar Legowo.

Kronologi Penembakan

Serangan yang menargetkan tiga petugas kepolisian dimulai ketika 17 anggota tim gabungan dari Polres Way Kanan melakukan penggrebekan di tempat perjudian sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan pada hari Senin.

Ketika sampai di tempat tujuan, 17 anggota tersebut segera ditembak oleh seseorang yang tidak dikenali.

Peluru tersebut menimpa Lusiyanto, Petrus Apriyanto, serta Ghalib Surya Ganta sehingga membuat mereka meninggal di lokasi peristiwa.

"Saat tiba di tempat kejadian, beberapa serangan senapan terdengar dan mengakibatkan tiga personel meninggal dunia pada hari tersebut," ungkap Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, Selasa.

Diduga pelaku dari serangan tembak tersebut adalah dua perwira TNI, yakni Dansubramil Negara Batin, Peltu Lubis, serta anggota Subramil Negara Batin, Kopka Basarsyah.

Kedua individu tersebut kini sudah dikurung di Markas Komando Kodim 0427/Way Kanan yang dikelola oleh Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad).

Pengunjung akan mengharapkan klarifikasi tentang bagaimana hukuman diberlakukan kepada semua orang yang berbuat salah. (*)