Dedi Mulyadi Kunjungi Guru SMAN 1 Bandung Terkait Gugatan terhadap Sekolah

RB NEWS - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi para guru di SMAN 1 Bandung pada hari Rabu tanggal 19 Maret 2025, sebab mereka cemas bahwa sekolah tersebut tengah menerima gugatan dari organisasi Lyceum Kristen.
Dendi menyampaikan bahwa dia beserta para guru di SMA Negeri 1 Bandung sedang cemas lantaran sekolah mereka tengah menghadapi gugatan hukum," ungkapnya dalam unggahan yang ada di akun TikTok resmi Kang Dedi Mulyadi dan hal ini pun sudah diperjelas kembali. RB NEWS , Rabu.
Dedi mengajukan pertanyaan ke salah satu gurunya tentang waktu pendirian sekolah tersebut. Guru wanita itu menjawab bahwa SMA Negeri 1 Bandung didirikan pada tahun 1950. Meskipun demikian, baru menempati gedung saat ini di tahun 1958.
"Dengan demikian pada tahun 1958 telah terdapat SMA Negeri 1 Bandung," ujar Dedi.
Dia menyatakan bahwa perkumpulan Lyceum telah dibanned oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ini berarti mereka kehilangan posisi hukum yang memungkinkan mereka mengajukan tuntutan tersebut.
"Organisasinya telah dilarang untuk ada di Indonesia," ujar Dedi.
Selama persidangan, sang penggugat menyatakan dirinya sebagai pewaris dari asosiasi lyceum yang terdapat di masa kolonial Belanda dengan nama HCL, singkatan dari Head Cristalic Lyceum.
"Mereka menyatakan diri sebagai penerus," ujar Dedi pada gurunya.
Dedi membalas dengan pertanyaan, apakah pemohon telah tinggal di tempat ini sejak masa kolonial Belanda?
"Tidak masih, mereka belum dilahirkan," jawab Dedi.
Jika Belanda masih berada di sini saat ini, ia percaya bahwa mereka dengan rela akan membiarkan gedungnya digunakan sebagai sekolah.
"Saya percaya bahwa jika bertemu dengan saya, Belanda mungkin akan berkata, 'Dahulu aku tinggal sementara dan menggunakan sekolahmu di Indonesia,' " ujar Dedi.
Lebih jauh lagi, kata dia, organisasi yang mengatasnamakan Tuhan. Dedi percaya bahwa Tuhan lebih menyukai penggunaan untuk kepentingan sekolah daripada dituntut.
Ia menginginkan agar sang hakim yang memeriksa kasus tersebut dapat menyimak keluh kesah para guru. Menurut Dedi, tak ada cara bagi anak-anak yang bersekolah di lokasi itu untuk dipindahkan ke daerah lain atau pun bagaimana negara akan mengeluarkan biaya tambahan demi pembelian lahan baru di Bandung dengan harga fantastis mencapai triliunan rupiah.
"Dia bilang sebentar lagi bakal nikah," kata Dedi sambil terkekeh.
Gabung dalam percakapan