Briptu Anumerta Ghalib: Menghadapi Maut dengan Pemaafan, Menuju Surga

RB NEWS Berikut adalah postingan Briptu Anumerta Ghalib sebelum pengorbanannya.

Dia pernah menyentuh kematiannya sampai ke makhluk di surgawi.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta merupakan salah satu dari tiga petugas kepolisian di Lampung yang meninggal dunia akibat tembakan ketika melakukan operasi penggrebekan terhadap arena aduan ayam di Way Kanan, Lampung, pada hari Senin tanggal 17 Maret 2025.

Jadwal Pertandingan Belanda vs Spanyol di Babak 8 Besar UEFA Nations League, La Roja Akan Turunkan Pemain Muda

Bripda Ghalib meninggal dunia bersama dengan dua petugas kepolisian lain yaitu Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto yang menjabat sebagai Kapolsek Negara Batin, serta Briptu Petrus Apriyanto.

Sebelum meninggal, Ghalib sempat mengungkapkan pesan tentang kematian dan tugasnya di media sosial.

Postingan itu disebar melalui akun media sosial TikTok miliknya @mghalibsg__. Dalam postingannya, Ghalib mengunggah fotonya bersama mobilnya.

Cara Membuat Kue Bolu Kojo yang Lembut dan Menggoda Lidah, Sempurna untuk Perayaan Besar

Mobil sedan yang berwarna putih nampak tertaman di depan sebuah rumah.

Selanjutnya pada slide gambar kedua, Ghalib menyampaikan pengakuan tentang kematian.

Kelihatannya surat tersebut ditulis untuk seorang wanita.

Karena dia menuliskan kata 'nona'.

"Di dunia ini tak ada yang sempurna, jika kamu mencari keperfectionan maka matilah dan bergabunglah dengan para malaikat di surgawi," demikian tertulis oleh M Ghalib Surya Ganta pada tanggal 16 Juli 2024.

Di samping itu, dia cukup rajin dalam berbagi momen keseruan bersama rekannya yang juga merupakan anggota polisi.

Dia mencatat bahwa momen paling berkesannya adalah saat duduk bersama individu-individu dengan pengetahuan lebih luas yang bercerita tentang beban tanggung jawab setelah memiliki keluarga.

Mereka bercerita tentang seberapa besar kewajiban saat telah memiliki keluarga, lalu di akhir pembicaraan mereka mengatakan, "Tenang saja asalkan Anda berniat baik, maka jalani hidup ini dengan percaya diri karena segala sesuatunya akan menjadi lebih mudah." Ini adalah bagian dari postingannya pada tanggal 12 April 2024.

Banyak kiriman yang dibuat oleh Ghalib saat ini sudah diisi dengan pesan-pesan berupa ungkapan kesedihan dan turut berduka.

Saat ini, keluarga sedang dalam kondisi berkabung karena hilangnya Briptu Anumerta Ghalib yang merupakan pemimpin utama bagi mereka.

Jenazah Briptu (Anumerta) Ghalib dikuburkan di TPU Way Kandis, Bandar Lampung.

Makam Ghalib terletak di sebelah makam bapaknya.

INI PERAN 2 Orang Civis yang Menganiaya Murid SMA di Asahan bersama dengan IPDA Ahmad Efendi

Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta merupakan anak ke-dua dari dua bersaudara.

Bapak Briptu Ghalib telah wafat satu bulan yang lalu.

Pemakaman resmi dimulai dengan tembakan salvo yang ditembakkan ke langit.

Acara tersebut dihadiri dan dipimpin oleh Wakil Kepala Polisi Daerah Lampung Brigjen Ahmad Ramadhan.

Perwakilan dari SSDM Polri, yaitu Kepala Biro Perawatan Personel (Karo Watpers) SSDM Polri Brigjen Budhi Herdi Susianto Nampak terlihat ikut serta dalam upacara pemakaman tersebut.

Dia mengantarkan salinan keputusan pembebasan tanpa penjara serta promosi luarbiasa (PTPLO) atas nama Briptu Ghalir kepada keluarganya.

Di samping itu, perwakilan tenaga kerja juga menerima talipatin dari Asisten Kapolri untuk bidang Sumber Daya Manusia, Irjen Anwar.

Sejak Kecil Cita-cita Polisi

Paman dari korban, sebagaimana diceritakan Chandra, menggambarkan almarhum Bripda Ghalib sebagai orang yang selalu bersahabat dan penuh keceriaan.

Dia juga menyebut bahwa keluarganya sama sekali tidak memiliki firasat apa-apa sebelum insiden terjadi pada korban.

"P cucanya ini selalu ceria dan tak pernah melakukan hal-hal aneh, dia juga sangat santun dan rajin beribadah," kata Chandra.

"Kami tidak memiliki firasat apapun, bahkan beberapa hari yang lalu kita juga pernah berbuka bersama di kampung halaman," terangnya.

Chandra menyatakan bahwa keponakannya yang telah dilantik dari awal sudah ditugaskan di Polres Way Kanan.

"Sudah dari kecil ia ingin menjadi polisi, setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas pada kira-kira tahun 2020, ia sangat disiplin dalam menjaga kondisi tubuh agar tetap proporsional demi kelolosan seleksi penerimaan sebagai anggota polisi," katanya.

"Bila seseorang tak tahu, mungkin tidak akan menyadari bahwa dia adalah seorang petugas polisi, karena tingkah laku serta cara berpakainya sangat wajar, selain itu dia secara kebetolan ada di kantor resersi," jelasnya.

Setelah sang bapak wafat, Candra menyatakan bahwa keluarganya selanjutnya berharap Bripda Ghalib dapat menangani pemindahan tugaskan ke Bandar Lampung.

Lebih dari itu, Galib menjadi tiang penggerak keluarganya sejak sang bapak pergi.

"Dia kemudian diminta oleh keluarganya untuk memindahkan tempat tinggal kesini agar bisa menjaga ibunya," jelasnya.

"ibu dari orang ini hanya seorang istri yang mengurus rumah saja, oleh karena itu dia menjadi penopang utama bagi keluarganya," ungkapnya.

Selanjutnya, Chandra menyerukan agar pihak yang bertanggung jawab untuk menyelidiki hal tersebut dengan teliti dan memberikan hukuman terberat kepada para pelaku.

"Siapa yang tidak bersedih, keponakan kami ini gugur saat menjalankan tugas negara untuk membasmi kebatilan di bulan Ramadan," ucapnya.

"Seseorang yang melakukan ini, tanpa memandang latar belakang apa pun, harapannya adalah agar semua terungkap dengan transparan dan dikenakan hukuman sesuai adilnya," tegasnya.

Polri Mengajukan Kakak Ghalib untuk Bergabung dengan Kepolisian

Kepolisian menawarkan kesempatan bagi kakak dari Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta, seorang polisis yang gugur dalam serangan tembakan di Lampung, agar ikut serta sebagai bagian dari kepolisian.

Ini diharapkan agar Kakak Briptu Anurmerta Ghalib ikut bergabung dengan Korps Bhayangkara untuk meneruskan dedikasi saudaranya dalam pelayanan polisi.

Melihat bahwa orang yang menjadi tulang punggugkeluarga tersebut sudah meninggal dunia.

Jika kakak Briptu Anumerta Ghalib bersedia, Polri akan membuka jalur perekrutan proaktif (rekpro) untuk bintara.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo lewat pernyataan tertulis pada hari Selasa, 18 Maret 2025.

Karena Bapak Briptu Ghalib baru meninggal bulan lalu, sementara Ibunya dan Kakaknya, yaitu Briptu Anumerta Ghalib, saat ini hanya tinggal bersama.

"Saat ini hanya tersisa ibu dan saudara perempuan almarhum yang tengah menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Korps Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Direktorat Sumber Daya Manusia Polda Lampung siap mengajukan penawaran jika saudara perempuan tersebut berniat bergabung dengan kepolisian lewat program rekruitmen setelah berhasil menyelesaikan studinya," ungkap Dedi Prasetyo, sebagaimana dikutip dari Wartakotalive.com.

Artikel ini sudah dipublikasikan di TribunSumsel.com

(*/ RB NEWS)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Perhatikan pula berita atau detail tambahan yang ada di Facebook , Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan