Baterai EV "Sandwich": Solusi untuk Daya Tahan yang Lebih Baik?

Ilmuwan menyebutkan bahwa baterai self-healing bisa jadi solusi utama.

Tidak ada solusi yang cocok untuk semua jenis baterai kendaraan listrik. Ukuran baterai berbeda di seluruh kategori kendaraan dan dalam banyak kasus, bahan kimianya juga bervariasi.

Untuk para produsen baterai, sasaran utamanya masih terfokus pada meningkatkan densitas energi, mempercepat proses pengisian daya, mengoptimalkan biayanya, serta meningkatkan tingkat keselamatannya.

Akan tetapi, metode untuk sampai ke sana selalu berkembang. Ilmuwan baterai di Eropa menyebut bahwa salah satu pendekatan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menggunakan paket "self-healing" yang sekaligus bersifat ramah lingkungan.

Organisasi riset Norwegia bernama SINTEF — yang terkenal sebagai The Foundation for Industrial and Technical Research — melakukan eksperimen dengan jenis baterai baru yang diklaim memiliki stabilitas superior dibandingkan dengan sel-sel litium-ion konvensional. Baterai ini mengklaim mampu mencapai jarak tempuh yang lebih besar serta memiliki umur simpan yang lebih panjang.

Mereka menyebut baterai ini seperti sebuah "roti lapis", di mana katodenya terletak di bagian atas, sementara anodanya ada di bagian bawah, disertai oleh pemisah dan binder yang letaknya di tengah. Bandingkan hal ini mungkin dapat diterapkan pada jenis baterai lain juga; namun, inilah sebabnya kenapa model baterai tersebut unik.

Katoda dilaporkan menggunakan lithium-nikel-mangan oksida, yang tampaknya bebas kobalt dan mengandung lebih sedikit nikel dan lebih sedikit litium daripada baterai EV tradisional. Bahan kimia ini memberikan tegangan rata-rata yang lebih tinggi, yang seharusnya meningkatkan waktu dan kinerja pengisian daya.

Material ini pun memuat lebih banyak energi dalam ruangan yang lebih terbatas, menurut pernyataan ilmuwan dari SINTEF, Nils Peter Wagner, untuk sebuah publikasi di Inggris. Tech Xplore .

Anoda, sebaliknya, dibuat dari campuran silikon-grafit. Perusahaan tersebut baterai Semakin mendorong penelitian pada silikon anoda, sebab mereka memperbaiki kurangnya efisiensi pada anoda bergrafit.

Sejumlah perusahaan baterai terbaru di Amerika Serikat seperti Amprius, Group14 serta Sila Nanotechnologies tengah menguji teknologi anoda berbasis silikon. Namun, salah satu tantangan dari anoda ini yaitu dapat membesar saat proses pengisian dan pemakaian ulang dayanya. Kendati demikian, hal tersebut telah ditangani melalui campuran grafit yang menambah ketahanan dan stabilitas pada bagian anoda tersebut.

Terdapat pula "lem super" yang katanya bisa membetulkan kerusakan ringan pada sel, seperti halnya ban kendaraan yang mampu tertutup secara otomatis. Produk ini tersedia dalam wujud penjepit dan pembagi spesial yang menggabungkan komponen struktural dari baterai.

Secara sederhana, pengikat adalah bahan yang menyatukan partikel aktif dalam baterai, sedangkan pemisah mencegah korsleting, memastikan katoda dan anoda tidak bersentuhan.

Pengembangan prototipenya untuk elektrolit generasi pertama menggunakan bahan tersebut telah rampung, dan kini perhatiannya tertuju pada pengolahan sel generasi kedua, demikian disampaikan oleh SINTEF.

Foto oleh: InsideEVs

Langkah terakhir adalah mencari cara untuk membawa teknologi ini ke pasar, dengan rencana yang dilaporkan sedang berlangsung untuk meningkatkan produksi.

Berkreasilah di lab merupakan suatu hal, namun mengimplementasikan seluruh penemuan itu menjadi sebuah produk yang aplikatif serta dapat diproduksi masal adalah tantangan tersendiri.

Telah ada berbagai kemajuan dalam teknologi baterai kimia selama beberapa tahun belakangan ini, namun baru segelintir di antaranya yang benar-benar diterapkan secara praktis.

Sebagaimana dijelaskan oleh Bob Lee, selaku presiden dan pemimpin strategisnya, LG Solusi Energi di Amerika Utara pada Podcast Autoline Network Teknologi manufakturlah yang penting. Memproduksi [batery] secara massal di area yang luas dan tetap konsisten, itu lah tantangannya.

Hubung penulis: suvrat.kothari@insideevs.com

  • Sebab Kenaikan Kapasitas Baterai pada Kendaraan Listrik Terbaru Toyota
  • Baterai Kendaraan Listrik dengan Komposisi Silicon Yang Bertambahakan Segera Tiba
  • Mobil Listrik Paling Cepat Di Dunia Dapat Mengisi Daya Hingga 80% dalam Waktu 9 Menit
  • Mazda Membangun Pabrik Baterai di Jepang untuk Suplai Kendaraan Listrik