Apa Pentingnya Rutin Berjalan Kaki?

Mungkin sudah sering sekali dibahas manfaat positif dari berjalan kaki. Bahkan gerakan 10.000 langkah setiap hari mengaung berulang kali hingga saat ini. Berjalan kaki selalu dikaitkan dengan kesehatan fisik. Berbagai penelitian kesehatan juga tidak pernah ketinggalan membahas pengaruh berjalan kaki bagi tubuh manusia. Selain itu, dunia industri dan perbankan juga ikut menyuarakan gerakan berjalan kaki dengan mengadakan even lari mulai dari 5K hingga 30K. Berlari juga bagian dari berjalan kaki, bedanya di ritme dan kecepatan. Berlari merupakan gabungan dari berjalan kaki dengan gerakan cepat yang memadukan gerak mengayunkan kaki dan tangan dan melompat pendek dalam jarak tertentu.
Jika kita sudah memahami manfaat berjalan kaki yang beragam, namun kita perlu mengulas kembali makna sederhana dari kegiatan ini. Kembali ke dalam teori fisiologi tubuh manusia, berjalan kaki memberikan pengaruh berikut:
1. Stimulasi pada peningkatan pertukaran oksigen dan karbondioksida paru-paru.
2. Gerakan kaki meningkatkan aktivitas jantung dalam memompa aliran darah ke seluruh tubuh.
3. Meningkatkan kekuatan otot kaki dan postur tubuh.
4. Meningkatkan kepadatan tulang.
5. Mempelihara kesehatan sendi, terutama lutut dan panggul.
6. Meningkatkan keluarnya keringat yang berguna untuk mengeluarkan zat racun pada tubuh.
7. Meningkatkan imunitas tubuh.
Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, berjalan kaki juga bermanfaat bagi kesehatan mental. Berjalan kaki terutama pada pagi atau sore hari, dengan udara sejuk di lingkungan yang alami, seperti berjalan di taman, pinggir danau/sungai, pinggir hutan, dan sebagainya dapat menyejukan hati dan perasaan. Berjalan kaki dapat menyegarkan pikiran dan mengurangi kekhawatiran/kecemasan.
Manfaat berjalan kaki ternyata lebih kompleks daripada yang kita bayangkan. Meskipun terkesan sederhana dan mudah, berjalan kaki tidak kalah manfaatnya dengan olahraga lain yang menuntut beban sendi dan otot. Berjalan kaki memiliki tempat penting dalam dunia kesehatan. Oleh karena itu, topik sederhana ini menjadi pembahasan penting dalam artikel ini.
Apa pentingnya menjalankan rutinitas berjalan kaki?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita kembali membahas kehidupan para filsuf Stoa. Filsuf hidup dekat dengan alam. Mereka menikmati kehidupan dengan cara yang sederhana, yaitu berjalan kaki. Saat berjalan kaki, mereka mengucapkan pikiran dan perasaan kepada alam semesta. Berjalan kaki mengitari lingkungan sekitar, menikmati angin sepoi-sepoi, melihat pemandangan yang indah, dan berinteraksi dengan orang yang ditemui dalam perjalanan. Banyak ide yang ditemukan dalam perjalanan kemudian akan ditulis dan menjadi bagian dari ajarannya.
Para filsuf biasanya berjalan kaki untuk mencari makna kehidupan, mendekatkan diri dengan alam, menemukan potensi diri, dan menghilangkan beban pikiran. Berjalan kaki dapat menjadi cara mengendalikan diri bagi para filsuf. Maka dari itu, kegiatan kecil ini selalu menjadi bagian dari kehidupan para filsuf. Mereka biasanya berjalan kaki menyusuri alam dan kembali dengan pikiran yang tenang.
Kita dapat menemukan ketenangan dengan berjalan kaki seperti para filsuf. Berbagai hal yang mengganggu pikiran dan menambah kecemasan dapat diatasi dengan kegiatan berjalan kaki. Jika kita tinggal di kota, kita dapat berjalan kaki mengelilingi kompleks perumahan di sore hari. Berjalan di trotoar jalan raya pada sore hari tidak kalah menantang. Bahkan kendaraan yang bergerak tanpa henti tidak mengurangi manfaat berjalan kaki. Apapun yang ada di sekitar kita saat perjalanan tersebut, ternyata dapat menjadi hal yang menarik.
Kota yang ramai dengan jalan yang macet menjadi pemandangan yang menarik. Walaupun udara cukup tercemar, berjalan kaki pada sore hari yang sejuk dapat mengurangi kelelahan dan kepanasan akibat asap knalpot kendaraan. Di sepanjang trotoar terdapat pepohonan yang ditanam sejajar di sekeliling jalan raya. Tentu saja pepohonan ini bermanfaat untuk menyaring polusi udara dan menyejukkan.
Beruntunglah mereka yang tinggal di pedesaan dengan pemandangan pegunungan, perbukitan, danau, sawah, perkebunan, dan sebagainya. Mereka yang tinggal di daerah seperti ini sangat beruntung karena mendapatkan pemandangan alam yang menakjubkan. Pemandangan tersebut sangat baik bagi kesehatan mental. Berjalan kaki di lingkungan alam yang indah membuat perasaan bahagia dan tanpa obat-obatan. Mereka yang tinggal di dekat alam cenderung memiliki pikiran yang tenang dan menjalani kehidupan yang sederhana dan santai. Hal ini sangat baik bagi kesehatan fisik dan mental. Mereka hidup dan berkembang melalui alam.
Berjalan kaki sangat penting untuk kesehatan jiwa dan tubuh. Rutinitas berjalan kaki harus dibangun sejak dini. Anak-anak perlu dipandu untuk membiasakan diri berjalan kaki. Kami juga harus membentuk kebiasaan berjalan kaki secara teratur setiap hari. Bagi lansia, berjalan kaki dapat menjaga fleksibilitas sendi dan otot. Berjalan kaki juga dapat meningkatkan kesehatan otak dengan stimulasi hormon dopamin, sehingga mengurangi risiko penyakit parkinson dan menjaga fungsi otak yang mengurangi risiko alzheimer (gangguan memori).
Orang yang mengalami suatu kondisi medis juga harus direhabilitasi untuk mengembalikan gerak fisiknya. Mereka dengan kondisi setelah stroke, setelah operasi penyambungan tulang, setelah cedera, dan setelah perawatan penyakit tertentu harus segera dilatih untuk kembali bergerak dan berjalan kaki. Jika kondisi yang dialami membuat mereka takut bergerak, maka kondisi tersebut akan memperburuk otot, sendi, dan tulang. Otot akan mengalami atrofi (otot mengecil), kekakuan sendi, dan kompresi postur serta tulang belakang. Mereka yang takut bergerak dalam jangka panjang dapat mengakibatkan otot layu dan lumpuh, merapuhnya tulang, dan penguncian sendi.
Mengapa demikian?
Tubuh kita memiliki sistem autotif yang berfungsi saat kita bergerak. Saat bergerak terjadi pertukaran oksigen, aliran darah yang beredar dari kaki ke otak, stimulasi motorik dan sensorik pada otak, pelepasan kalsium pada tulang, peningkatan fungsi otot dan sendi, melumasi gerak sendi dengan peningkatan cairan sinovial sendi, dan sebagainya. Jika seseorang memutuskan untuk tidak bergerak karena suatu kondisi, maka dampak jangka panjangnya akan melemahkan otot dan sejumlah risiko lainnya.
Hal yang sama juga berlaku bagi mereka yang jarang berjalan kaki, mereka akan mudah merasa lelah dan kekuatan paru-paru jantung mereka tidak terlatih. Mereka yang lebih sering menggunakan kendaraan ke tempat kerja dan berkegiatan duduk di depan komputer, maka mereka cenderung lebih mudah lelah saat berjalan kaki.
Kurangnya aktivitas fisik dapat menyimpan lebih banyak lemak. Di samping itu, kita cenderung kurang sehat dan mudah lelah. Tubuh kita dirancang untuk bergerak, jadi kurang bergerak dapat menyebabkan kompresi pada tulang belakang, sendi tangan dan kaki, serta melemahkan kekuatan otot. Itulah mengapa banyak di antara kita yang mengeluhkan rasa nyeri pegal pada postur.
Berikut beberapa alasan mengapa kita perlu membangun rutinitas berjalan kaki setiap hari. Menurut penelitian, masyarakat di negara Jepang, Cina, Korea, dan beberapa negara Eropa lebih banyak melakukan rutinitas berjalan kaki. Mereka sering berjalan kaki untuk mencapai pusat transportasi umum seperti halte bus dan stasiun kereta api karena jaringan transportasi umum di negara tersebut merata dan terhubung di setiap kota. Selain itu, biaya pajak kendaraan pribadi di negara-negara tersebut sangat tinggi, jadi bepergian menggunakan transportasi umum jauh lebih hemat. Masyarakat di negara tersebut rutin berjalan kaki hingga lebih dari 10.000 langkah setiap hari saat menuju dan keluar dari halte dan stasiun. Rutinitas ini sangat populer dan memadati area berjalan kaki di pusat-pusat kota.
Bagaimana dengan negara kita, Indonesia?
Rutinitas berjalan kaki tampaknya masih dilakukan oleh beberapa orang. Meskipun sekarang sudah tersedia transportasi umum di kota besar seperti Jakarta, masih banyak orang yang memilih menggunakan kendaraan pribadi. Berjalan kaki di negara sendiri dianggap terlalu berisiko karena motor dan sepeda sering melintas ke atas trotoar jalan. Bahkan pejalan kaki yang menyeberang jalan sulit mendapatkan prioritas.
Terlepas dari berbagai alasan keamanan yang memungkinkan, kita masih tetap dapat memilih untuk berjalan kaki setiap hari. Banyak area yang menawarkan keamanan berjalan kaki seperti taman kota, area bebas kendaraan pada akhir pekan, kompleks perumahan, trotoar pusat kota, pusat perbelanjaan (mall), dan kawasan hutan kota. Selain itu, membiasakan diri menggunakan transportasi umum juga dapat melatih kebiasaan berjalan kaki. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berjalan kaki.
Gabung dalam percakapan