Ahirnya Tahu, Ini Kebiasaan Pengemudi yang Bikin Macet Ditol

Kepadatan lalu lintas di jalan arteri dan tol saat ini memang tidak bisa dihindarkan.

Faktor kemacetan di jalan tol dapat terjadi karena beberapa hal.

Seperti peningkatan jumlah kendaraan dan ada juga karena perilaku berkendara yang tidak menghormati peraturan.

Jusri Pulubuhu, Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan ada beberapa perilaku salah mengemudi yang menyebabkan terjadinya kemacetan di jalan tol.

Berjalan dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan aturan lalu lintas.

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol Bab 2 pasal 2.

Standar batas kecepatan jalan tol di dalam kota adalah 60-80 kilometer per jam, sedangkan untuk jalan tol antar kota adalah 80-100 kilometer per jam.

Peraturan tersebut juga mengatur tentang penggunaan jalur sesuai golongan masing-masing.

Lajur kanan untuk melaju lebih cepat dan berada di depan, lajur tengah untuk kecepatan sedang, dan lajur kiri biasanya digunakan untuk truk dan bus.

Jusri menyebutkan, pada kenyataannya banyak kendaraan yang berlalu lintas dengan kecepatan di bawah batas minimum, seperti truk yang melebihi beban maksimalnya, hanya bisa berjalan lambat.

Kendaraan tersebut berada di jalur kanan dengan kondisi yang lebih parah.

Karena pengendara lain mengikuti, pelanggaran tersebut menyebabkan kemacetan di jalan tol.

"Seperti truk dan bus yang seharusnya di lajur kiri malah di lajur kanan. Jadi kemacetan ini terjadi sebenarnya lebih karena ketertiban dan kecerdasan," ujar Jusri, seperti dilansir dari KompasOtomotif.

Lebih lanjut, Jusri menjelaskan perilaku salah dalam mengemudi lainnya yang menyebabkan macet di jalan tol adalah mengurangi kecepatan jauh sebelum gerbang tol keluar.

Menurut Jusri, pengurangan kecepatan seharusnya baru dilakukan sebelum masuk tol.

Sekarang bukan saat kendaraan masih berada di jalan tol.

Jusri menilai penurunan kecepatan jauh sebelum gerbang tol keluar merupakan salah satu penyebab kemacetan.

Karena satu kendaraan yang menurunkan kecepatannya bisa berdampak pada kendaraan-kendaraan lain yang ada di belakangnya.

Semakin banyak kendaraan yang berada di belakang, maka akan semakin meningkat pula intensitas kemacetan.

"Jika di luar negeri, mereka ditangkap. Maka harusnya mengurangi kecepatan hanya ketika sudah memasuki jalur perlambatan sebelum pintu gerbang," kata Jusri.

Jusri menyarankan agar kepolisian lebih tegas dalam mengambil tindakan terhadap pengemudi yang melanggar peraturan lalu lintas.

Jika tidak, kemacetan di jalan tol diperkirakan tidak akan berhenti.

Padahal jalan tol seharusnya menjadi jalan yang bebas macet dan memiliki sedikit hambatan.

Jadi, mulai sekarang patuhilah peraturan yang sudah tertulis di jalan tol agar semua pengguna nyaman!