AC Milan dan Inter Milan Membeli Tanah San Siro; Scaroni: Sepak Bola Italia Gelap oleh Keputusan Ini
RB NEWSItalia --- AC Milan serta Inter Milan menginginkan untuk menuntaskan proses pembelian lahan di San Siro menjelang musim panas tahun 2025.
Lalu Presiden Milan Paolo Scaroni menyatakan bahwa pembangunan stadion baru sangat diperlukan oleh AC Milan dan Inter Milan guna mencapai keseimbangan finansial.
Dalam suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh Calcio e Finanza dengan topik mengenai Infrastruktur dan Olahraga, terjadi perdebatan seputar cara merampingkan proses birokratis agar bisa mendukung peningkatan investasi pada pembuatan stadion-stadion baru di Italia.
Walaupun banyak tim sepak bola menghadapi kesulitan serupa, tak ada yang melebihi tingkat perlawanan yang dialami oleh AC Milan dan Inter. Kedua klub tersebut secara berkali-kali harus menelan kekecewaan dalam upaya mereka mencari persetujuan untuk mendirikan stadion baru di dekat Stadio Giuseppe Meazza yang terletak di area San Siro, Milano.
Pada awalnya, AC Milan dan Inter Milan berencana membangun stadion baru di luar dinding kota, tetapi sekarang kedua klub tersebut telah kembali kepada rencana aslinya.
"Saya sudah mengelola stadion itu sejak tahun 2018," ujar Scaroni dalam acara tersebut.
Ini bukanlah waktu yang tepat untuk memicu debat, namun situasinya mirip dengan permainan Ladder Snake. Kita kembali kepada konsep asli San Siro, yang ternyata lebih mungkin dilakukan daripada apa yang disarankan sebelumnya.
Komitmen dua tim Milan dalam mendirikan stadionanyasejalan dengan dukungan dari para pemilik luar negeri, termasuk Amerika Serikat dan China, yang kurang memahami engganannya Italia terhadap investasi dan inovasi.
"Bila Anda mempunyai stadion baru, sebaiknya mengatur anggaran dengan baik," jelas Scaroni menyampaikan pesan tersebut dengan yakin.
Pihak pemerintah daerah serta sejumlah besar pendukung menuntut hanya agar dilakukan restrukturisasi pada stadion yang sudah ada, namun Presiden Milan menjelaskan alasan mengapa hal tersebut tak bisa dilaksanakan.
Mengapa harus merekonstruksi stadion saat kedua tim tersebut bertanding dengan rutin? Bayangkan jika tiap tiga hari ada sekitar 70.000 orang yang mengunjungi tempat konstruksi: hal ini tentunya tidak masuk akal, pikirkan saja potensi kekacauan yang mungkin terjadi.
Saat kita memulai proyek tersebut, semua orang mengingat betapa luar biasanya Stadion San Siro. Namun, perlahan-lahan mereka sadar bahwa keperluannya sudah berevolusi. Di saat tanpa pertandingan, seluruh kawasan di sekitar San Siro menjadi lengang.
Negara ini bersifat konservatif dan cenderung memandang tindakan bahkan yang paling masuk akal sebagai suatu benturan, namun kami berbahagia menyaksikan bahwa Walikota mendapatkan dukungan signifikan untuk proyek tersebut.
Scaroni menekankan bahwa sementara di negera lain stadion sudah menjadi seperti mesin penghasil uang, sepak bola Italia masih berada dalam masa gelap.
Apabila terdapat sebuah kota di Italia yang memiliki penduduk serta industri yang rela mengeluarkan biaya untuk area penginapan berkualitas tinggi, maka itu pasti Milan.
Saya rasa di antara 71.000 penonton yang kami harapkan hadir di stadion baru tersebut, sekitar 9.000 tempat duduk bisa kita tawarkan kepada perusahaan sebagai bagian dari paket hotel.
Untuk saat ini hal tersebut mustahil terwujud, sebab peraturannya membuat kita tak diperbolehkan untuk memasak apapun di lokasi, cukup 'memanaskan kembali' hidangan saja. Saya sudah menemui stadion yang dilengkapi dengan pabrik bir didalam struktur fisiknya.
Kita masih mempunyai rute yang cukup jauh untuk stadion, namun kita pasti bisa menyelesaikannya.
Terkait dengan jadwal, Presiden Milan berpendapat bahwa tim akhirnya mempunyai rancangan yang bisa diimplementasikan.
"Targetnya adalah kita akan mendapatkan stadion serta wilayah sekelilingnya pada musim panas ini, sehingga kita optimis." katanya. (RB NEWS)
Gabung dalam percakapan