7 Khasiat Ikan Teri yang Mendongkrak Kesehatan Mata dan Memudahkan Diet

RB NEWS Ikan teri merupakan spesies ikan mini berisi gizi tinggi dan memberikan bermacam-macam keuntungan bagi kesejahteraan tubuh.

Ikan jenis ini kerap diproses menjadi berbagai hidangan khas Indonesia, meliputi berbagai macam sambal, tumis, sampai Gorengan.

Karena ukurannya yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis ikan lain, masyarakat cenderung memakankan teri dalam porsi besar saat menyantapnya.

Perihal itu menyebabkan jumlah nutrisi yang terserap oleh tubuh menjadi jauh lebih tinggi daripada ikan berukuran besar.

Maka, berikut beberapa keuntungan dari ikan teri?

Nutrisi ikan teri

Dilansir dari laman Men's Health , ikan teri kaya akan asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi fungsi jantung dan otak Anda.

Ikan teri pun kaya akan vitamin D, sebuah zat gizi esensial yang kerap diabaikan.

Sebaliknya, dimensi kecil ini membuat ikan teri harus bertahan di lapisan bawah hierarki predator.

Sehingga, tingkat pencemaran merkuri berbahaya di dalam ikan teri menjadi jauh lebih rendah, termasuk ketika dibandingkan dengan tipe ikan lain seperti salmon dan tuna.

Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram ikan teri segar sebelum diproses mengandung 74 kalori serta memiliki kandungan 10,3 gram protein, 1,4 gram lemak, dan 4,1 gram karbohidrat.

Ikan segar juga tinggi dalam berbagai mineral esensial, seperti kalsium hingga 1.200 miligram, fosfor mencapai 1.500 miligram, natrium sebesar 554 miligram, kalium dengan jumlah 126,1 miligram, tembaga terkandung 305,20 miligram, serta zat besi yang setara dengan 3,6 miligram.

Kandungan vitamin dalam ikan teri juga tak kalah melimpah, termasuk 1,9 miligram niasin, 0,24 miligram thiamin, 0,10 miligram riboflavin, 28 mikrogram karoten, dan 13 mikrogram retinol.

Manfaat ikan teri

Mengingat profil nutrisinya yang sangat baik, memakan ikan teri pastilah memberikan berbagai keuntungan untuk kesehatan.

Berikut beberapa keuntungan mengonsumsi ikan teri:

1. Meningkatkan kesehatan jantung

Dilansir dari Healthline Ikan teri kaya akan asam lemak omega 3 serta selen, zat gizi yang berperan dalam pengurangan risiko menderita penyakit jantung.

Asam lemak omega 3 berfungsi untuk menstabilkan tekanan darah, meredakan inflamasi, serta mempertahankan tingkat kolesterol dan trigliserida dalam tubuh.

Manfaat itu dapat memperkuat seluruh sistem peredaran darah, yang pada gilirannya membuat aliran darah menuju jantung menjadi lebih baik.

Lancarnya aliran darah ke organ pemompa darah sendiri membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Penelitian turut menemukan, asupan harian gabungan dua jenis omega 3, DHA dan EPA sebanyak 566 miligram dapat menurunkan risiko akibat kematian penyakit jantung sebesar 37 persen.

Masyarakat bisa mendapatkan kadar omega 3 itu dengan mengkonsumsi satu kalengan ikan teri yang beratnya 45 gram.

2. Membantu pengurangan berat badan

Teri adalah jenis ikan yang memiliki kadar protein tinggi, mencapai 10,3 gram per 100 gram.

Memakan banyak makanan yang tinggi protein bisa membantu menurunkan berat badan sebab membuat Anda merasa kenyang lebih cepat.

Nutrisi serupa juga berguna untuk menjaga perut tetap kenyang lebih lama, dengan begitu bisa menghindari kecenderungan ngemil yang mungkin menyebabkan penambahan berat badan.

Bukan hanya itu saja, pola makan yang tinggi akan protein juga membantu menjaga massa otot bebas dari lemak. Keberadaan lemak dalam jumlah berlebih sering kali dihubung-hubungkan dengan efek merugikan terhadap jantung dan pembuluh darah serta proses metabolis tubuh.

3. Melindungi tiroid

Keuntungan berikut dari konsumsi ikan teri adalah perlindungannya terhadap tiroid, kelenjar yang memproduksi hormon untuk mengatur proses metabolisme dalam tubuh.

Dilansir dari laman WebMD , satu porsi ikan teri memiliki kandungan mineral selenium sekitar 31 mikrogram.

Sebagai langkah pencegahan terhadap gangguan tiroid, semua remaja dan orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi sekitar 55 Mikrogram Selenium setiap harinya.

Suatu studi di tahun 1990-an memfokuskan perhatian pada selenium sebagaimana halnya dalam enzim yang mampu merangsang kelenjar tiroid.

Studi lebih lanjut mengungkapkan bahwa kurangnya selenium bisa memicu gangguan kelenjar tiroid, yang pada gilirannya dapat mengacaukan proses metabolisme dalam tubuh.

4. Menjaga kesehatan mata

Mengkonsumsi ikan teri secara rutin memiliki dampak positif pada kesejahteraan mata karena adanya retinol atau derivat dari vitamin A di dalamnya.

Di samping itu, studi menyimpulkan bahwa diet tinggi omega-3 seperti ikan teri bisa membantu meminimalkan kemungkinan degenerasi makula yang berpotensi merusak pandangan.

Ahli kesehatan menyarankan agar pria mengasup minimal 1,6 gram omega 3 tiap harinya, sementara bagi wanita jumlah tersebut adalah 1,1 gram sehari.

Satu porsi ikan teri sendiri mengandung 0,45 gram omega 3 jenis EPA serta 0,77 gram asam lemak sehat DHA.

5. Mencegah Alzheimer

Alzheimer merupakan suatu kondisi degeneratif yang merusak ingatan serta berbagai fungsi mental vital pada penderitanya.

Para peneliti di Harvard Medical School dalam penelitian mereka menyatakan bahwa individu yang memasukkan asupan omega 3 yang lebih tinggi cenderung memiliki level protein beta-amiloid yang lebih rendah.

Beta-amiloid merupakan sekelompok potongan kecil dari protein yang dilepaskan dari protein prekursor amiloid berukuran lebih besar, dan bergabung dengan molekul, neuron, serta sel-sel non-neuron lainnya.

Dalam kondisi Alzheimer, protein beta-amiloid muncul di wilayah hippocampus otak serta zona cerebral cortex lainnya yang penting untuk proses pemikiran dan pengambilan keputusan.

Tingkat protein beta-amiloid yang lebih banyak di otak menunjukkan keberadaan penyakit Alzheimer.

6. Meningkatkan kesehatan otak

Tidak hanya Alzheimer, makan ikan teri juga bermanfaat untuk kesehatan otak secara menyeluruh.

Keuntungan dari konsumsi ikan teri disebabkan oleh adanya asam lemak omega 3 yang sangat berpengaruh pada pembentukan dan operasional sel-sel otak.

Kehilangan asupan omega 3 dapat mempercepat proses penuaan pada otak dan meningkatkan kemungkinan terkena demensia serta depresi.

7. Menurunkan risiko kanker

Karena mengandung omega 3, konsumsi ikan teri dapat membantu mencegah pertumbuhan sel-sel yang tidak normal atau kanker.

Omega 3 memiliki efek anti-inflamasi yang mengurangi tingkat peradangan dalam tubuh, mencegah perkembangan kondisi peradangan menjadi kronis.

Di samping itu, karakteristik antioxidannya dari selenium kemungkinan besar membantu melawan bermacam-macam kanker dengan menghambat perkembangan dan perluasan sel-sel kanker.

Efek samping ikan teri

Mayoritas ikan teri diedarkan dalam kondisi kering atau diasinkan. Karena alasan tersebut, makanan ini mengandung sodium pada level yang lumayan tinggi.

Memakan jumlah natrium berlebih dapat memperbesar kemungkinan mengalami tekanan darah tinggi. Ini menjadi hal yang penting untuk diwaspadai bagi mereka yang menderita hipertensi, diabetes, kegemukan, keluhan pada organ ginjal, ataupun individu yang alergi terhadap garam.

Akan tetapi, terdapat metode mudah untuk menurunkan kadar natrium dalam ikan teri dengan mencucinya sebelum dimasak atau disajikan.

Di luar kandungan natrium yang tinggi, ikan teri juga memiliki kemungkinan dampak negatif dari kontaminasi asam domoat.

Asam domoat merupakan asam yang diproduksi oleh alga dan menumpuk pada jaringan kerang, ikan sardin, serta ikan teri.

Mengonsumsi neurotoxin tersebut bisa mengakibatkan penyakit yang dikenal sebagai keracunan kerang amnesik, di mana gejalanya mencakup muntah, rasa mual, ketidaknyamanan pada perut, bingung, hilang arah, sampai lupa.

Untuk menghindari kemungkinan dampak negatif tersebut,pastikan untuk hanya mengonsumsi ikan teri yang telah dimasak dengan baik.