15 Makanan Yang Lebih Baik Dijauhi, Kata Para Ahli Gizi

RB NEWS - Memelihara kebiasaan makan yang baik merupakan faktor penting bagi kondisi fisik yang prima.

Berbagai jenis pangan yang tinggi akan zat gizi seperti buah-buahan segar, sayur-sayuran, serealia alami, serta kacang-kacangan direkomendasikan untuk dimasukkan ke dalam diet sehari-hari.

Meskipun demikian, terdapat juga jenis makanan yang lebih baik untuk dijauhi karena bisa memiliki dampak negatif bagi kesehatan.

15 jenis makanan yang lebih baik untuk dijauhi

Berikut ini adalah 15 jenis makanan yang disarankan oleh pakar nutrisi untuk dibatasi konsumsinya atau bahkan dijauhi sama sekali.

1. Makanan olahan

Makanan proses tinggi, seperti burger, sering kali memiliki berbagai penambahan zat buatan. Apabila komponen dari makanan itu susah dipikirkan bagaimana pertumbuhannya di lingkungan sekitar, akan lebih bijaksana untuk menjauhinya.

2. Kue, pai, serta patiseri yang sudah dikemas

Makanan ini sering mengandung lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan jantung dan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

3. Roti putih dan biji-bijian olahan

Roti putih kehilangan sebagian besar serat dan nutrisinya selama proses pengolahan, menyisakan hanya karbohidrat yang dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

4. Soda

Minuman manis ini tinggi gula dan kalori, serta tidak memiliki nilai gizi. Konsumsi soda berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

5. Daging yang dibakar hingga gosong

Daging yang diproses di temperatur tinggi bisa menciptakan senyawa berbahaya seperti HCA dan PAH yang terhubung dengan peningkatan peluang timbulnya kanker.

6. Oatmeal instan berperisa

Oatmeal instan dengan rasa seringkali memiliki kandungan gula tambahan yang cukup tinggi, hal ini bisa memicu peningkatan kadar glukosa dalam darah serta menambah risiko terkena penyakit metabolisme.

7. Es Krim Rendah Lemak

Es krim dengan lemak lebih sedikit umumnya memiliki penambahan pemanis sintetik serta bahan tambahan lain yang bisa memberikan efek negatif pada sistem pencernaan dan proses metabolisme tubuh.

8. Selai kacang dengan kalori lebih rendah

Selai kacang alami dipenuhi dengan lemak baik, sementara varian low fat-nya biasanya memiliki penambahan gula serta garam yang kurang bermanfaat bagi tubuh.

9. Permen karet

Permen tersebut mempunyai kandungan gula berlebihan bersama dengan pengawet dan bahan perisa sintetis yang tak memberikan nilai gizi.

10. Saus creamy

Saus creamy Seperti halnya saus salad yang umumnya memiliki kandungan lemak jenuh dan kalori berlebihan. Sebaiknya ganti dengan menggunakan minyak zaitun dan cuka sebagai pilihan lebih sehat.

11. Jus kemasan

Jus buah memang sehat, meski lebih memakan buah yang tidak dijus. Namun, jus buah kemasan biasanya mengandung gula tinggi, sehingga tidak baik untuk kesehatan.

12. Hidangan yang menggunakan gula dan alkohol

Gula pengganti seperti xylitol dan sorbitil bisa mengakibatkan masalah pada sistem pencernaan antara lain perut buncit dan diare apabila diminum dengan takaran yang banyak.

13. Makanan beku kemasan

Makanan beku yang sudah matang biasanya mengandung kadar natrium yang tinggi serta gizi yang kurang. Untuk pilihan lainnya, lebih baik memilih makanan segar ataupun frozen food yang tidak menambahkan bahan pengawet di dalamnya.

14. Makanan yang digoreng

Makanan yang di goreng menggunakan minyak cenderung memiliki kandungan lemak jenuh serta kalori berlebih yang bisa menaikkan peluang terkena gangguan pada jantung.

15. Danish fruit

Walaupun tampak sebagai pilihan sarapan yang menyenangkan, kue buah Denmark sebenarnya memiliki kadar gula, lemak jenuh, serta kalori yang tinggi yang bisa memberikan dampak negatif bila dimakan dengan rutin.