Uang Olga Syahputra Dikuras Rp 7 Juta Per Hari, Keluarga Ungkap Modus Pencurian Uangnya

Keluarga almarhum Olga Syahputra mengungkapkan skema penipuan yang dilakukan oleh sang komedian, yang menguras uang hingga Rp 7 juta-Rp 8 juta per hari selama beberapa tahun.

Total kerugian yang dialami diperkirakan sekitar Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar.

Billy Syahputra, adik Olga, mengatakan kecurigaan terhadap transaksi mencurigakan muncul saat bank menghubungi Olga saat dia sakit.

"Sekitar bank saya bertanya, karena dilihat ada pengeluaran-pengeluaran dan kondisi pasien yang terus sakit," ucap Billy, dikutip dari OTW Trans7 pada Senin (17/2/2025).

Pihak bank menyatakan bahwa terjadi penarikan dana dalam jumlah besar secara terus menerus walaupun Olga sedang sakit.

"Orang bank bilang, 'Ada banyak pembayaran yang dilakukan hari ini, besok, dan seterusnya selama peristiwa meninggalnya almarhum, siapa yang melakukan pembayaran?'," kata Billy.

Keluarga tersebut memeriksa rekaman CCTV untuk mencari tahu siapa yang mengambil uang dari ATM Olga.

"Itu rekening koran," kata Billy.

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa pelaku secara teratur menarik uang dari ATM dengan jumlah yang signifikan.

Billy mengatakan bahwa PIN ATM Olga diketahui oleh beberapa orang terdekat, termasuk dirinya, adik perempuannya, seorang asisten pribadi, dan asisten rumah tangga.

Namun, pelaku yang tidak disebutkan identitasnya ini memanfaatkan kebiasaan Olga yang sering tidak mengcek saldo ATM-nya.

"Begitu setiap hari dia pasti untuk jajan-jajan dan makan-makan antara Rp 2 juta-Rp 3 juta," ungkap Billy.

Setelah dihitung-hitung, uang yang telah diambil selama bertahun-tahun mencapai angka milyaran rupiah.

Billy menyatakan bahwa ketika pelaku akhirnya ditanya tentang perbuatannya, ia mengakui telah menggunakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membeli barang-barang pribadi.

Namun, ketika diminta untuk mengembalikan uang tersebut, pelaku mengaku sudah tidak memiliki sisa uang.

"Sudah diakui oleh pelakunya, uang itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, membeli sesuatu," ujar Billy.

," tambahnya.

Meskipun mengalami kerugian besar, keluarga memutuskan untuk menerima kejadian ini.

"Keluarga sudah menerima dengan lapang dada, balik lagi, segala kebaikan untuk keluarga yang telah meninggal," kata Billy.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi banyak orang untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan dan mempercayakan data pribadi kepada orang lain.