Prabowo Terbitkan Paket Stimulus Ekonomi untuk Dongkrak Daya Beli Masyarakat

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan serangkaian kebijakan strategis untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan kemampuan belanja masyarakat dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.

Presiden menyampaikan hal tersebut dalam konferensi persnya mengenai kewajiban menyimpan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) di dalam negeri, pada Senin, 17 Februari 2025 di Istana Merdeka, Jakarta.

“Dalam kuartal pertama tahun ini, kebijakan-kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi adalah, pertama, hasil kebijakan kenaikan Upah Minimum Provinsi 2024. Kedua, optimasi penyaluran bantuan sosial di bulan Februari dan Maret 2025

"Tiga, peredaran THR bagi ASN dan swasta pada bulan Maret 2025. Empat, stimulus pada bulan Ramadan yaitu diskon harga tiket pesawat, diskon tarif tol, program diskon belanja, program pariwisata mudik lebaran, (dan) stabilitas harga pangan,” kata Presiden.

Presiden kemudian menyatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan kebijakan strategis untuk menyiapkan paket stimulus ekonomi, serta meningkatkan program makan bergizi gratis (MBG), penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan mencapai hasil yang optimal dari Panen Padi. Presiden menyebutkan bahwa ada laporan tentang peningkatan produksi beras secara signifikan.

"Paket stimulus ekonomi (seperti) diskon tarif listrik, PPN DTP pembelian properti dan otomotif, PPnBM DTP otomotif elektronik kendaraan listrik (EV) dan hibrida, subsidi pajak DTP sepeda motor listrik, PPh DTP sektor industri padat karya, optimalisasi program makan gratis bergizi, optimalisasi penyaluran KUR, panen padi terealisasi secara optimal," kata Kepala Negara.

Presiden Prabowo juga menyoroti kebijakan jangka pendek, serta upaya transformasi ekonomi melalui beberapa kebijakan pendorong daya saing seperti program makan bergizi gratis, program ketahanan pangan dan energi, dan optimasi pengelolaan BUMN melalui Danantara.

"Optimalkanlah pengelolaan BUMN kita melalui konsolidasi ke dalam sebuah dana investasi nasional yang akan diluncurkan pada tanggal 24 Februari mendatang yaitu Danantara. Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti akan dikelola dan kita beri nama Danantara (Daya Anagata Nusantara)," ujarnya.

Selanjutnya, Presiden Prabowo menjelaskan pemerintah menyiapkan kebijakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), pembangunan kawasan industri, kredit investasi untuk industri padat karya, kebijakan tentang Dana Hibah Ekuitas Sumber Daya Alam (DHE SDA), serta pembentukan bank emas.

“Kita akan membentuk bank emas agar sejauh ini kita tidak memiliki bank untuk menyimpan emas kita, tidak ada di Indonesia, jadi emas kita banyak diekspor dan mengalir ke luar negeri, kita ingin sekarang memiliki bank khusus untuk emas di Indonesia Insyaallah kita akan melaksanakannya pada tanggal 26 Februari,” ucap Presiden.

Pada tingkat global, Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia juga sedang mempercepat proses keanggotaan dalam BRICS, menyelesaikan perjanjian Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Uni Eropa-CEPA, serta melanjutkan proses pendaftaran ke Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

“Kita juga akan menyelesaikan perjanjian CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement), intinya adalah semacam zona perdagangan bebas, saling menurunkan tarif bagi barang-barang kedua pihak. Kemudian kita juga menjalankan terus pendaftaran kita ke OECD, yang terakhir kita juga ingin secepat mungkin menyelesaikan kerja sama kita Indonesia-EU CEPA,” ucapnya.