NASA Ungkap 9 Negara yang Berisiko Terkena Dampak Tabrakan Asteroid 2024 YR4

-NASA mengumumkan daftar negara yang berisiko terkena dampak tabrakan asteroid 2024 YR4 pada 22 Desember 2032.
Asteroid tersebut diberi nama 2024 YR4 karena ditemukan pada tahun 2024 oleh proyek ATLAS yang didanai NASA di Rio Hurtado, Chile.
Asteroid ini memiliki kemungkinan 1 banding 43 untuk mengenai Bumi dalam beberapa tahun mendatang.
Meski kemungkinannya kecil, tetapi menurut laporan NASA, peluang tabrakan asteroid ini dengan Bumi meningkat dari 1,2% menjadi 2,3%.
"Meskipun peluangnya sangat kecil untuk mengenai Bumi pada 2032, NASA mengatakan asteroid telah melampaui ambang batas kemungkinan tabrakan 1 persen," kata NASA, dikutip dari laman resminya, Jumat (7/2/2025).
Besar asteroid 2024 YR4 diperkirakan sekitar 40-90 meter dan jika bertabrakan dengan Bumi, bisa menghancurkan sebuah kota karena energi yang dilepaskan setara dengan delapan megaton TNT.
Energi ini setara dengan lebih dari 500 kali kekuatan bom atom di Hiroshima.
Lantas, wilayah mana saja yang diprediksi akan terkena dampak dari tabrakan asteroid 2024 YR4?
Negara berisiko terkena dampak asteroid 2024 YR4
, Jumat (16/2/2025), peneliti senior dari Catalina Sky Survey NASA, David Rankin memetakan "koridor risiko batu antariksa" untuk menentukan wilayah yang terdampak asteroid tersebut.
Dengan menggunakan peta koridor risiko, menurut perhitungannya, asteroid 2024 YR4 diperkirakan akan bertabrakan di sebuah jalur yang membentang dari Amerika Selatan bagian utara, melintasi Samudra Pasifik, Asia Selatan, Laut Merah, dan Afrika.
Lokasi pasti tabrakan asteroid bergantung pada rotasi Bumi. Namun, Rankin mengatakan bahwa beberapa negara yang kemungkinan menjadi sasaran adalah Etiopia, Sudan, Bangladesh, India, dan Pakistan.
Negara-negara lain seperti Ekuador, Kolombia, Venezuela, dan Nigeria juga dianggap berpotensi terkena dampak.
Dampak asteroid 2024 YR24
Ukuran asteroid dapat mempengaruhi dampaknya terhadap objek yang ditembak.
"Asteroit itu jika berukuran maksimal dari perkiraan, ledakan itu dapat menimbulkan dampak hingga 50 km dari titik tabrakan asteroit," kata Direktur Pusat Studi Obyek Dekat Bumi NASA, Paul Chodas, seperti dilansir CNN, Jumat.
Selain itu, potensi kerusakan biasanya muncul karena kecepatan asteroid yang sangat tinggi, yaitu sekitar 17 km/detik saat memasuki atmosfer Bumi.
Sebagai contoh, pada tahun 1908 sebuah asteroid dengan diameter 50-80 meter dengan kecepatan 15-30 km/detik menghantam sungai Podkamennaya Tunguska yang terletak di sebuah hutan di Rusia.
Akibatnya, sekitar 80 juta pohon di area seluas 830 mil persegi (2.150 km persegi) rata dengan tanah.
Lalu, pada tahun 2013, asteroid berukuran 20 meter memasuki atmosfer Bumi di wilayah Chelyabinsk, Rusia dan meledak di udara.
Ledakan itu melepaskan energi 20 hingga 30 kali lebih kuat dari bom atom. Akibatnya, sekitar 7.000 bangunan rusak dan lebih dari 1.000 orang terluka.
Menurut peneliti, jika asteroid 2024 YR4 berukuran 90 meter atau lebih besar dari perkiraan, dampaknya mungkin mirip dengan ledakan asteroid di Tunguska.
Tidak perlu panik
Meski begitu, karena kemungkinan terjadinya sangat kecil, masyarakat tidak perlu panik. NASA juga mengatakan bahwa mereka terus memantau orbit asteroid tersebut.
Bahkan menurut Chodas, kemungkinan tabrakan asteroid 2024 YR4 akan meleset.
.
Dia menambahkan, observasi yang terus dilakukan akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang orbit asteroid, sehingga ada kemungkinan risiko tabrakan tersebut turun menjadi nol.
Gabung dalam percakapan