Kalah Telak,Reaksi Indra Sjafri setelah Timnas Indonesia Dirujak Iran di Piala Asia U20 2025
Pelatih Timnas U20 Indonesia, Indra Sjafri, memberikan komentarnya setelah kalah telak melawan Iran di pertandingan hari pertama Grup C Piala Asia U20 2023.
Diketahui, Timnas U20 Indonesia harus mengakui kekalahan dengan skor 0-3 dari Irak, Kamis (13/2) tadi malam.
Timnas Indonesia kalah dengan skor 3-0 di Stadion Shenzen Youth Football Training Base Centre, dengan tiga gol yang dicetak lewat bola di atas.
Dua dari tiga gol yang dicetak Iran ke gawang Timnas Indonesia dihasilkan oleh Nafari Nogourani (5') dan Mobin Dehghan (70') melalui tendangan sudut.
Satu gol Iran lainnya diciptakan melalui tendangan akrobatik dari Esmail Gholizadeh (63') setelah memanfaatkan umpan silang dari rekan setimnya.
Bagi Timnas Indonesia, kekalahan yang tumpul terhadap Iran pada pertandingan perdana jelas menjadi pukulan keras.
Kekalahan ini membuat Garuda langsung terkena tekanan untuk berada di posisi strategis di klasemen.
Di sisi lain, kekalahan dari Iran menjadi tanda bahwa level tim nasional Indonesia masih rendah.
Dalam target besar untuk mencapai semifinal Piala Asia U-20, tim juga harus mengamankan tiket lolos ke Piala Dunia U-20 2025.
Kekalahan pada pertandingan perdana dengan skor yang mengecewakan memang layak dijadikan evaluasi serius khususnya bagi Indra Sjafri sebagai pemain tim nasional Indonesia.
Pemantauan diperlukan agar Timnas Indonesia dapat bangkit dan kembali ke jalur kemenangan.
Indra Sjafri mengakui bahwa timnya cukup lengah dalam mengantisipasi tendangan atas melawan Iran.
Itulah yang menjadi biang kerok utama kekalahan Garuda Muda di tangan Iran.

"Kami tidak bermain begitu buruk, tetapi kami kurang dalam mengantisipasi umpan-umpan Iran," mengakui Indra Sjafri di situs PSSI.
"Selain itu, antisipasi bola-bola atas, dan duel satu lawan satu kami kurang,” katanya.
Indra Sjafri memang benar ketika mengatakan bahwa pemain Timnas Indonesia, terutama lini belakang, tampaknya mengalami kesulitan menangani situasi bola atas.
Selain pemain Iran memiliki keunggulan dalam hal fisik dan tinggi badan, skema Timnas Indonesia dalam mengantisipasi bola mati juga masih lemah.
Fakta bahwa dua dari tiga gol yang masuk ke gawang Timnas Indonesia berasal dari sepak pojok merupakan bukti dari hal itu.

Lebih lanjut, Indra Sjafri juga merasa kecewa dengan beberapa kesempatan yang hilang karena serangan balik timnya yang kurang efektif.
Hingga akhirnya, kebersihan lapangan dalam menyelesaikan peluang menjadi salah satu bahan evaluasi dari kinerja Timnas Indonesia dalam pertandingan ini.
"Sebenarnya kita punya kecepatan dan kesempatan untuk melakukan serangan balik bahkan ada beberapa kali bisa membuat peluang," kata Indra Sjafri.
Tapi sayangnya kami tidak bisa memanfaatkannya.
"Setelah ini kita akan menilai tim dan mempersiapkan strategi untuk pertandingan selanjutnya melawan Uzbekistan," katanya.
Setelah kalah melawan Iran di pertandingan pertama, tantangan tak kalah berat akan dihadapi Timnas Indonesia pada pertandingan kedua Grup C Piala Asia U20 2023.
Pada Minggu (16/2/2025) malam, Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan berat melawan Uzbekistan yang kekuatan sepak bolanya terus berkembang pesat.
Timnas Indonesia harus menang dalam pertandingan ini jika masih ingin lolos ke babak semifinal sekaligus memastikan lolos ke Piala Dunia U-20.
Jika kalah, kemudian Iran mengalahkan Yaman dalam pertandingan lainnya, maka peluang tim nasional Indonesia untuk melaju dari fase grup sudah tertutup.
(RB News/Dwi Setiawan)
Gabung dalam percakapan